Bagikan artikel ini :

The Great Visitation (Kunjungan Teragung)

Lukas 1:67-80

EKSPRESI PRIBADI

Damien de Veuser terpanggil untuk mengunjungi dan menetap di Molokai, sebuah pulau kecil di kawasan Hawaii yang pada saat itu menjadi tempat karantina para penderita lepra. Ia datang kesana untuk melayani orang-orang yang tubuhnya tidak utuh lagi dan disertai dengan bau busuk yang keluar dari bagian tubuhnya yang tidak utuh lagi. Ia mengobati luka, mengganti perban dan mengajari mereka membangun rumah. Tidak hanya itu, Damien pun memberitakan Injil kepada mereka. Awalnya kehadiran dan pelayanannya tidak diperhitungkan dan diacuhkan oleh penderita lepra disana. Sampai akhirnya, setelah 12 tahun ia berada disana, sang romo itu pun tertular lepra. Ia menjadi sama dengan orang yang dilayaninya. Lepra telah menjadi tanda kasih pengorbanan Damien untuk jemaat Molokai. Tidak ada perasaan terguncang apalagi menyesal. Lepra menjadi pintu masuk, yang membuat kehadirannya semakin diterima sebagai bagian dari komunitas lepra kepulauan Molokai. Damien melanjutkan pelayanannya dengan antusias hingga genap 16 tahun ia melayani disana, sampai kematian menjemputnya. Lawatannya ke Molokai dan berada di tengah komunitas lepra bukanlah sebuah lawatan biasa, tetapi lawatan yang memberikan dampak.

EKSPLORASI FIRMAN

Umat Israel mengalami keterpurukan. Hidup mereka susah. Mereka dijajah bangsa lain untuk waktu yang lama. Dan suara kenabian tidak ada untuk waktu yang lama sekitar 400 tahun yang dikenal sebagai masa intertestamental. Masa di mana tidak ada firman Tuhan yang disuarakan. Umat Israel menantikan lawatan yang bukan dari manusia, tetapi dari Allah sendiri. Hati terdalam mereka rindu. Mereka menantikan Mesias yang dijanjikan sejak lama itu. Waktu terasa berjalan lama dan berat.

Yesus Kristus adalah Mesias yang dijanjikan itu. Memang, tidak sedikit penolakan dari orang Israel karena kehadiran Yesus Sang Mesias sulit untuk diterima secara mindset manusiawi Yahudi bahwa Mesias harus datang dalam kemegahan seorang raja dunia, seperti di masa keemasan Daud. Sebaliknya, kedatangan atau visitasi Allah dalam diri Yesus Kristus ini dinyatakan dalam kesederhanaan, bahkan kemiskinan. Sesuatu yang dapat mereka lihat dan akrab dalam keseharian. Kunjungan teragung ini terjadi dalam kesederhanaan agar dapat berbicara kepada mereka yang paling sederhana dalam hidup. 

Alkitab mencatat sesuatu yang menarik. Visitasi agung Kristus ini didahului kedatangan Yohanes Pembaptis (Luk. 1:57-66) dan dikonfirmasi dengan tanda serta pengakuan/confession beberapa kalangan. Dari sebelum kelahiran, masa kelahiran dan paska kelahiran, Allah menyatakan konfirmasi dari orang-orang sekitar bahwa mereka (Elisabeth, Zakharia, gembala di padang, orang majus, Simeon dsb) mengenal ada sesuatu yang agung yang sedang dikerjakan Allah melalui kehadiran Bayi Yesus, yang menyatakan visitasi agung dari Allah yang kudus ke dalam dunia yang berdosa telah diwujudnyatakan.

Dalam kesempatan ini, Zakharia dapat melihat kemuliaan kunjungan agung ini (Luk. 1:67-80). Ia memuji Allah atas hal ini. Sebelumnya, Zakharia mengalami tanda dari Allah, yaitu dari kebisuan dan berkata-kata kembali (Luk. 1:64), sesuatu yang menakjubkan Zakharia. Dan dalam teks ini (1:67-80), kita dapat melihat pengenalan Zakharia atas Kristus dan Yohanes Pembaptis.

  1. Zakharia memuji Allah atas lawatan atau visitasi kepada umatNya yang membawa kelepasan (ay. 68), keselamatan (ay. 69), sesuai janji Perjanjian Lama untuk membawa umatNya masuk ke dalam kehendakNya (ay 70-75). Ini merupakan pemahaman Kristologi yang sangat kuat dari Imam Zakharia atas visitasi Allah yang begitu agung.
    Sebagai imam (Luk. 1:8-10) yang mengenal kitab suci Perjanjian Lama, Zakharia mengetahui karya yang sedang dikerjakan Allah melalui kehamilan Elisabeth istrinya, dan juga kehamilan Maria yang sedang mengunjunginya. Visitasi besar ini adalah tentang karya keselamatan. Dalam pujiannya, Zakharia menuangkan pemahamannya Kristologinya. Sebuah pemahaman yang benar dan indah akan visitasi agung Allah ke dalam dunia.
  2. Zakharia juga mengenal fakta bahwa anaknya, Yohanes Pembaptis akan menjadi ‘pembuka jalan.’  Zakharia mengatakan ‘anakku…engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk mempersiapkan jalan bagiNya’ (ay 76), memberikan pengertian keselamatan kepada umatNya dalam pengampunan dan kedamaian (77-79). Dan sesuai pujian ayahnya ini, demikianlah Yohanes Pembaptis akan hidup dan berkarya melayani sebagai ‘pembuka jalan’ bagi Kristus.
    Pengenalan Zakharia akan tujuan visitasi agung ini menjadi sebuah kesaksian yang bukan hanya pada zamannya, tetapi hingga hari ini, bahwa Kristus itu sudah datang untuk menyelamatkan umatNya dalam kunjunganNya yang agung selama 33 tahun hidup dan karyaNya.

Sebentar lagi, kita akan memasuki natal, mengingat sebuah awal visitasi ilahi nan agung. Allah yang kekal masuk dalam sejarah. Allah menjadi manusia. Anselmus pernah bertanya: “Mengapa Allah menjadi manusia?” “Cur Deus Homo?” Dan sebagaimana yang diketahui, Alkitab menegaskan bahwa tujuan visitasi agung ini adalah karya keselamatan, bagi orang berdosa yang tak layak menerimanya, tetapi yang kini telah dinyatakan dan dilimpahkan dalam sejarah manusia. Visitasi Agung telah dinyatakan dalam sejarah 2000 tahun yang lalu. Biarlah visitasi ini bukan hanya dalam sejarah, tetapi dalam hatimu yang terdalam.[RP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa kaitan lawatan Allah melalui kelahiran Yesus dengan karya keselamatan ?

Penerapan

Sikap hati seperti apa yang layak Anda lakukan dalam menyambut Natal sebagai lawatan Allah di dalam Kristus ?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.