Bagikan artikel ini :

The Triumph At Jericho (Kemenangan di Yerikho)

Yosua 6:1-20

EKSPRESI PRIBADI

Saat ini kita sedang melewati waktu pandemi hampir enam bulan. Barangkali kita bertanya-tanya mengapa kita harus melalui waktu yang rasanya demikian lama. Kuatkan hati dengan bercermin pada pengalaman bangsa Israel di Yerikho. Allah ingin kita bersabar, meneguhkan hati, dan tidak putus asa. Kita bertekun agar pada waktu-Nya, kita bertahan “karena iman.” Kisah kejatuhan Yerikho dalam kitab Yosua pasal 6 adalah suatu contoh tindakan Allah yang langsung. Kota itu dapat ditaklukkan karena iman Israel akan kuasa Allah yang ajaib sekaligus ketaatan umat kepada firman Allah. Penulis kitab Ibrani menyaksikan: “Karena iman maka runtuhlah tembok-tembok Yerikho, setelah kota itu dikelilingi tujuh hari lamanya” (Ibr. 11:30). Mungkin kita bertanya atau bahkan mempertanyakan: Mengapa Allah tidak langsung saja merobohkan tembok kota itu dengan kekuatan-Nya yang dahsyat? Mengapa harus diperintahkan-Nya orang Israel mengelilingi kota itu sampai tujuh hari? Apa susahnya Allah meruntuhkan Yerikho dalam sekejap atau setidaknya setelah dikelilingi umat Israel dalam satu kali putaran saja?

EKSPLORASI FIRMAN

“Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup;segera sesudah bangsa itu mendengar bunyi sangkakala, bersoraklah mereka dengan sorakyang nyaring. Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu” (Yos 6:20). Secara harfiah,tembok itu runtuh di tempatnya;terkecuali bagian di rumah Rahab (ay. 17). Peristiwa langka nan ajaib tersebut merupakan mukjizat dari segi waktu dan kesempurnaannya.

  1. Waktu Tuhan mendorong kita beriman kepada-Nya
    Waktu tujuh hari itu bersangkut paut dengan iman orang Israel. Allah tentu sangat berkuasa menjatuhkan Yerikho secepat Dia mau, tetapi Dia memutuskan untuk memberi jangka waktu yang agak panjang untuk melatih iman umat-Nya. Setiap hari, setiap kali orang Israel berjalan keliling dalam tujuh hari itu, tembok Yerikho yang masih berdiri kokoh menantang iman mereka: Benarkah Allah akan merobohkannya? Akankah janji-Nya digenapi? "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho“ (Yos 6:2). Mulai dari membelah sungai Yordan, sampai mengelilingi tembok Yerikho, kita melihat Israel berjalan dari iman ke iman sampai mereka berhasil memasuki tanah perjanjian. Iman adalah rahasia kehidupan orang percaya. Iman kita jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah, “sebab semua yang lahir dari Allah,mengalahkandunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.Siapakah yang mengalahkan dunia, selain dari pada dia yang percaya, bahwa Yesus adalah Anak Allah? (1 Yoh 5:4-5).
  2. Cara Tuhan bertindak membuat kita taat pada firman-Nya
    Tuhan berkenan memberikan perintah yang tidak biasa atau cenderung aneh kepada Yosua: “Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya... Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu...” (Yos 6:3-4). Cara ini pasti menimbulkan tanda tanya dan bahkan cemooh dari pihak lawan. Namun inilah latihan ketaatan bagi umat Israel, just do it! Iman pada Tuhan membawa pada ketaatan akan firman-Nya. Lebih lanjut juga adalah ketaatan untuk tidak mengambil barang jarahan (ay. 17-19, 24). Kita lihat peristiwanya bahwa peperangan ini adalah peperangan Tuhan dan hasilnya juga untuk Tuhan. Sampai disini pula iman percaya umat Israel diuji apakah taat kepada Allah atau tidak. Padahal sangat tidak gampang bagi manusia untukmenahan kepemilikan terhadap harta benda, apalagi dalam situasi perang,pihak yang menang berhak mendapatkan barang jarahan. Kenyataan ini semakin menguji hati Israel untuk mentaati perintah Allah.
  3. Kisah keperkasaan Tuhan perlu disaksikan: Tuhan menyertai kita
    Ayat terakhir dari peristiwa jatuhnya Yerikho merupakan sebuah kesaksian: “Dan TUHAN menyertai Yosuadan terdengarlahkabar tentang dia di seluruh negeri itu” (Yos 6:27). Disebutkan sembilan kali di ayat 6-13, tabut perjanjian Tuhan. Bagi Israel jelas sekali tabut tersebut melambangkan bahwa Tuhan menyertai mereka dan memimpin mereka di dalam melakukan cara yang aneh tersebut. Sebelumnya juga dalam ayat 4 disebutkan “dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tandukdomba di depan tabut.” Tampaknya istilah “tujuh sangkakala tanduk domba” ini memiliki makna seremonial religius, yaitu memberitakan kedatangan Yehova selaku Raja, entah datang melawat umat-Nya untuk menggenapi perjanjian-Nya atau memberi kelepasan mereka, atau kepada musuh-Nya untuk menghukum dan memusnahkan mereka. Tujuh orang imam yang membawa tujuh sangkakala selama tujuh hari menunjukkan bahwa penghukuman tersebut akan lengkap. Pekerjaan Allah itu sempurna adanya.

Seberapa kuatkah tembok Yerikho? Seorang Arkeolog yang bernama Kathleen Kenyonmenemukan bahwa Yerikho benar-benar kota yang berkubu sangat kuat, dan tidak mungkin tembok sekuat itu sanggup dihancurkan manusia. Tembok Yerikho memiliki desain yang begitu jenius, yaitu dilapisi oleh dua tembok dan masing-masing tembok didepannya ada kemiringan, sehingga dengan desain seperti ini mustahil bagi manusia untuk menggempurnya. Kenyon mengukur tembok bawah rata-rata ketinggiannya 4,5 meter dan memiliki ketebalan sekitar 2 meter lalu tembok atasnya sekitar 7,5 meter tingginya, belum lagi jalan menanjak diantara tembok pertama dan kedua. Secara konservatif total bisamemiliki ketinggian sampai 25 meter. Kepada kekuatan seperti inilahorang-orang Yerikho menaruh harapan. Peristiwa runtuhnya tembok Yerikho mengingatkan kita supaya hati kita waspada, mana yang kita utamakan dalam hidup kita: TUHAN atau yang lain? [YM]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Iman seperti apa yang dikatakan sebagai iman yang dapat memberikan kemenangan?

Penerapan

Sikap seperti apa yang kerap Anda lakukan, saat diperhadapkan dengan situasi di luar kendali dan kemampuan?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.