Bagikan artikel ini :

Kasih dan Kebangkitan: Sebuah Refleksi dari Yohanes 20:11-18

Suatu hari anak saya tampak panik, sibuk sekali mencari satu lembaran tugasnya yang seharusnya dikerjakan besok, dan dikumpulkan satu hari setelahnya. Dia sudah kebingungan dan kesal, sedih, dan hampir menangis. Lalu saya coba mencari dengan membongkar lembaran-lembaran tugasnya dan menemukannya. Menyadari hal ini, mukanya berseri, senyum menghiasi mukanya, dan berteriak kegirangan. Tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bersuka ketika kehilangan. Jika terjadi kehilangan pun, orang membutuhkan pengharapan.

Kisah di dalam firman ini menceritakan kedukaan Maria Magdalena yang mendalam ketika Yesus dikuburkan, karena menganggap bahwa tidak akan pernah ada lagi pertemuan. Harapan untuk hadirnya seorang penyelamat juga ikut tenggelam dalam rasa duka yang mendalam itu. Air mata dan ketidakberdayaan melingkupi Maria Magdalena ketika Yesus dikuburkan. Namun kebangkitan Yesus yang nyata membawa kembali pengharapan yang besar bagi Maria Magdalena.

Beberapa hal yang bisa kita pelajari melalui perikop ini. Pertama, kasih yang tak berhenti. Maria Magdalena adalah salah satu murid yang setia dan merupakan orang pertama yang melihat Yesus setelah kebangkitan-Nya. Kasih Maria Magdalena kepada Yesus tidak berhenti meskipun Yesus telah meninggal. Ia tetap setia dan datang ke kubur untuk mencari tubuh Yesus. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memiliki kasih yang tak berhenti kepada Tuhan. Kita harus tetap setia dan percaya kepada-Nya, bahkan dalam situasi yang sulit dan tidak terduga. Kasih kita kepada Tuhan harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita.

Kedua, kebangkitan dan harapan. Pertemuan antara Maria Magdalena dan Yesus setelah kebangkitan-Nya memberikan harapan baru bagi kita. Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa kematian bukanlah akhir, tetapi awal dari kehidupan yang baru. Kisah ini mengajarkan kita bahwa kita memiliki harapan yang pasti tentang kehidupan setelah kematian. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan dengan situasi yang sulit dan tidak terduga. Namun, dengan percaya kepada kebangkitan Yesus, kita dapat memiliki harapan yang pasti bahwa Tuhan akan menolong kita dalam setiap situasi.

Ketiga, panggilan untuk memberitakan. Setelah bertemu dengan Yesus, Maria Magdalena dipanggil untuk memberitakan kabar baik tentang kebangkitan-Nya kepada murid-murid lainnya. Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya memberitakan kabar baik tentang Yesus kepada orang lain. Sebagai orang percaya, kita memiliki tanggung jawab untuk memberitakan kabar baik tentang Yesus kepada orang lain. Kita dapat melakukan ini dengan cara berbagi pengalaman kita dengan Tuhan kepada orang lain, serta menjadi saksi tentang kasih dan kebangkitan-Nya.

Kebangkitan Yesus membawa pengharapan kembali bagi Maria Magdalena, dan juga bagi setiap kita umat yang percaya pada-Nya. **IW