Hidup Lebih Produktif
Amsal 6:6-11
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.
— Amsal 6:6
Pada awal masa pandemi, semua kegiatan kita menjadi terhenti sesaat. Berbagai kegiatan harus dilakukan dari dalam rumah. Work from home, school from home, church from home, shopping from home, dan sebagainya. Akibatnya, produktivitas kita pun menjadi turun dibandingkan sebelum masa pandemi. Saat ini kita patut bersyukur karena semua aktivitas sudah mulai kembali berjalan normal. Kegiatan yang tadinya banyak di rumah, sekarang sudah dapat dilakukan di luar rumah. Namun sayangnya, kenyamanan berkegiatan di rumah memberikan pengaruh pada tingkat produktivitas kita saat ini.
Jujur saja, kalau disuruh memilih kerja dari rumah atau kantor, pasti kita lebih memilih kerja dari rumah. Begitu pula halnya dengan beribadah. Cukup banyak orang yang akhirnya lebih nyaman beribadah secara daring dibandingkan datang ke rumah T uhan. Apakah ini produktivitas yang T uhan inginkan?
Dalam Amsal, penulis memberikan berbagai nasihat bagi pembacanya. Salah satu nasihat yang disampaikan adalah menghindari kemalasan. Penulis Amsal memberikan contoh perilaku semut yang terus bekerja mengumpulkan makanan, meskipun tidak ada yang mengawasi mereka untuk melakukan pekerjaan tersebut. Secara alami, mereka akan terus bekerja mencari makanan. Inilah sikap yang penulis Amsal ingin kita pelajari, yaitu tetap bekerja keras atas kesadaran diri sendiri, bukan karena berada di bawah pengawasan orang lain. Penulis Amsal ingin para pembacanya menjauhi kemalasan karena kemalasan dapat mendatangkan tindakan kejahatan. T entu kejahatan bukanlah tindakan yang T uhan inginkan. Karena itu, bagi penulis Amsal sangatlah penting untuk umat manusia menjalani hidup yang lepas dari kemalasan. Artinya, kita tidak lagi bersikap malas dalam bekerja, dalam beribadah, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Memiliki hidup yang produktif merupakan bentuk syukur kita terhadap waktu yang T uhan berikan. Pekerjaan adalah pemberian dari T uhan. Waktu adalah anugerah dari T uhan. Kita tidak akan bisa memutar waktu kembali, tetapi bisa memakai waktu dengan sebaik mungkin. Selama masih diberikan kesempatan, marilah kita berusaha untuk terus mempunyai hidup yang lebih produktif. Jalani hari-hari dengan penuh semangat dan serahkan kepada T uhan setiap permasalahan ataupun kesibukan yang kita hadapi. Tangan T uhan akan menolong kita, asalkan kita sungguh bersandar kepada-Nya.
Refleksi Diri:
• Apa faktor-faktor penghambat yang dapat membuat Anda menjadi tidak produktif?
• Bagaimana Anda akan membuat hidup Anda lebih produkitf bagi T uhan? Apa komitmen Anda dalam menggunakan waktu sebaik mungkin?