Nano-Nano Kehidupan
Pengkhotbah 3:1-11
Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
- Pengkhotbah 3:1
Saya pernah melakukan beragam pelayanan dalam satu minggu. Mulai dari pelayanan syukuran rumah, beberapa hari kemudian tanpa diduga pelayanan kedukaan, disambung dengan pelayanan pemberkatan pernikahan, dan esok harinya sakramen baptisan. Selama minggu itu saya menyaksikan orang yang menangis karena dukacita, tetapi juga ada yang meneteskan air mata karena terharu. Berbagai kejadian dan beragam perasaan muncul dalam seminggu tersebut, mirip dengan kehidupan yang harus kita jalani, bukan?
Pengkhotbah mengatakan, “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal… ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun… ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa;” (ay. 1-4). Hidup tidak akan selalu ada di satu sisi yang sama. Ada masa-masa dalam hidup, kita akan berganti dari satu situasi ke situasi yang lain. Memimpikan hidup di dalam posisi yang sama terus adalah impian yang tidak masuk akal karena kenyataan hidup tidak berbicara seperti itu. Kita bisa menikmati waktu dengan bijaksana, saat ada di dalam posisi yang menyenangkan. Kita bisa bersyukur dan tidak jumawa karena semua adalah pemberian dari Tuhan. Namun, saat situasi berubah, hidup berjalan tidak mudah, kita pun tidak akan tenggelam dalam keputusasaan atau menghabiskan waktu meratapi nasi b. Pengkhotbah berkata, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.” (ay. 11). Inilah yang paling penting untuk kita yakini bahwa hidup kita ada dalam rencana Tuhan.
Ingat juga bahwa di dalam semua hal yang kita hadapi, tidak ada yang dapat memisahkankita dari kasih Kristus (Rm. 8:35). Situasi hidup boleh berubah, tetapi kasih Kristus kepada kita tidak pernah berubah. Hidup ini ramai rasanya. Bisa asem, manis, asin, pahit, itulah hidup, mirip seperti nano-nano kehidupan. Jangan banyak cemas dalam menjalani hidup, hari ini mungkin kita diizinkan bersedih, tetapi esok dapat bersuka. Terkadang dalam waktu-waktu paling sulit, kita dapat melihat penghiburan-penghiburan dalam hal-hal sederhana yang Tuhan berikan.
Refleksi Diri:
- Apa situasi hidup yang sedang Anda hadapi hari ini? Apakah Anda bisa melihat Tuhan bekerja melalui situasi-situasi hidup tersebut?
- Apa yang mau Anda lakukan untuk menghadapi kehidupan yang situasinya dapat berubah-ubah?