Sang Terang
Yohanes 8:12-20
Maka Yesus berkata pula kepada banyak orang, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
- Yohanes 8:12
Pernahkah Anda membayangkan jika di dunia ini hanya ada kegelapan? Tidak ada lampu yang menerangi ataupun matahari yang menyinari. Pasti terasa menakutkan, bukan? Kondisi terang telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari yang menolong kita dapat melihat dan beraktivitas dengan baik. Pertanyaannya, bagaimana jika kegelapan melanda kerohanian Anda? Bagaimana respons Anda jika ada Terang datang untuk menerangi kegelapan hidup Anda?
Tuhan Yesus di ayat emas secara jelas menyatakan bahwa diri-Nya adalah terang dunia. Yesus menyatakan dengan gamblang siapa diri-Nya dan identitas-Nya. Sayangnya, bukannya mendapat respons positif berupa pertobatan dari orang-orang Farisi, Yesus malahan mendapat kecaman dan penolakan dari mereka. Pada perikop sebelumnya, para ahli Taurat dan orang Farisi menolak Sang Terang dengan pergi meninggalkan-Nya (Yoh. 8:9). Mereka merasa lebih benar daripada Yesus. Sang Terang telah hadir dan menyatakan diri-Nya, tetapi kegelapan dosa manusia menutupi mata jasmani dan rohani manusia. Betapa mengerikan jika hal ini terjadi pada kehidupan kita hari ini.
John Stott dalam bukunya, Basic Christianity, menuliskan bahwa perilaku seperti ini dikenal dengan istilah: Rabbit Hole Christianity. Kecenderungan orang-orang Kristen zaman ini berperilaku seperti seekor kelinci. Ketika sesuatu menyukakan atau menyenangkan dirinya maka sesegera mungkin kelinci Kristen berlari dan mendapatkannya. Namun, jika hal tersebut merugikan atau membuatnya tidak nyaman maka kelinci Kristen segera kembali ke lubang kenyamanannya.
Hari ini saya mengundang kita semua untuk kembali merenungkan bagaimana Yesus mengungkapkan identitas diri-Nya sebagai Sang Terang. Bukankah Terang akan membuat kehidupan kita menjadi jelas dan tidak salah langkah? Kita dapat hidup menurut jalan yang ditunjukkan Tuhan bagi masa depan kita, tidak perlu lagi meraba-raba dan memilih jalan yang salah. Dengan kerohanian kita, yaitu iman kepada Kristus, bukankah jauh lebih baik jika kita memiliki Terang yang menuntun kerohanian? Terang yang menuntun perjalanan iman selama hidup di dunia. Kristus telah hadir untuk menjadi terang bagi perjalanan iman kita, marilah mengikuti Sang Terang yang sejati, terang yang akan menuntun di jalan yang benar hingga akhir hidup kita.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda saat ini sudah mengikuti Sang Terang melalui kebenaran firman yang dinyatakan-Nya? Bagaimana kondisi Anda saat ini?
- Apa yang akan Anda lakukan untuk mengikuti Sang Terang?