Kasih yang sopan
1 Korintus 13:1-13
Ia (kasih) tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan sendiri.
- 1 Korintus 13:5a
Dalam bahasa aslinya kata “tidak sopan” bisa diartikan sebagai kasar atau hina. Seseorang yang memiliki kasih maka ia akan berlaku sopan, tahu hormat, tahu tempat, dan tahu bagaimana harus berespons. Orang yang memiliki kasih memiliki kecerdasan dalam berelasi, karena ia tahu menempatkan diri dan tahu bagaimana bersikap pantas, misalnya dalam hal berbicara, berpakaian atau bertingkah laku.
Kasih menolong kita untuk terhindar dari hal-hal yang tidak pantas. Kasih membantu kita untuk tidak merendahkan orang lain dan tidak menghina sesama. Ketika kita merendahkan dan meremehkan orangtua, pimpinan, guru, karyawan, atau pegawai rumah tangga, atau siapa pun ia maka itu bukanlah tindakan kasih.
Jadi, bohong kalau ada yang berkata bahwa ia melakukan hubungan seks pranikah karena kasih. Itu bukanlah kasih sebab itu perbuatan tidak pantas yang menghina sesama. Jangan mengatasnamakan kasih sebagai alasan kita bebas melakukan apa pun, termasuk perbuatan yang menabrak norma, aturan, dan batas kesopanan pada umumnya. Tidaklah benar melakukan sesuatu atas nama kebebasan dan berprinsip asal tidak merugikan orang lain, kita bebas melakukan apa pun, bebas berdandan, bebas berpakaian atau bebas berkata-kata sebebas mulut saya mau bicara. Prinsip uang-uang gue, badan-badan gue, mulut-mulut gue, mau diapain yah terserah gue, sungguh tidak benar. Hidup orang Kristen haruslah selaras dengan prinsip kasih.
Sikap sopan ditunjukkan melalui sikap menghargai orang lain dan menganggap ia penting dan istimewa. Jika Allah yang menciptakan manusia saja begitu mengindahkan manusia, bagaimana mungkin kita menghina ciptaan-Nya yang berharga ini? Sikap sopan membuat kita melihat orang lain sebagai ciptaan Tuhan yang berharga yang patut mendapatkan perlakuan sopan. Baginya, menghina seseorang sama dengan dengan menghina Tuhan.
Mari cek diri sendiri, apakah Anda sudah punya kasih yang sopan? Biarlah melalui keseharian kita, kita kedapatan berlaku pantas dan sungguh menghargai orang lain sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Kiranya melalui diri kita, orang lain bisa merasakan dan memahami bagaimana besar dan indahnya kasih Allah.
Refleksi Diri:
- Bagaimana definisi kasih yang sopan selama ini Anda pahami? Apakah sudah sesuai dengan firman yang disampaikan hari ini?
- Praktik apa yang Anda akan lakukan untuk bisa mengasihi dan menghargai orang lain dengan lebih sopan dan pantas?