Tuhan Itu Dekat
Mazmur 145
Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
- Mazmur 145:18
Saat masa awal pandemi, semua orang dihimbau untuk di rumah saja. Kita jadi jarang bertemu orang, saudara seiman, bahkan kerabat. Namun berkat teknologi, ada berbagai aplikasi yang memungkinkan kita bertatap muka, rapat, bersekutu, dan mengadakan pertemuan-pertemuan online lainnya. Kita bisa melihat wajah-wajah yang selama ini tidak bisa ditemui. Secara fisik jarak jauh tetapi berkat teknologi terasa dekat.
Bagaimana jarak kita dengan Tuhan? Apa yang Anda rasakan saat menghadapi situasi sulit? Apakah pernah merasa Tuhan seperti menjaga jarak dengan kita? Seringkali kita merasakannya di dalam pergumulan doa.
Mazmur 145 menceritakan begitu banyak hal tentang Tuhan, baik itu kebaikan-Nya, kasih-Nya, keperkasaan-Nya, kemuliaan-Nya, kekuasaan-Nya, kemurahan-Nya, keadilan-Nya, kesetiaan-Nya, dan pemeliharaan-Nya. Lebih indah lagi, Tuhan yang agung itu adalah Tuhan yang peduli dengan orang yang berseru kepada-Nya. Dikatakan, “TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.” (ay. 18). Kita perhatikan lagi kalimat terakhir, “... setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.” Kata “kesetiaan” bisa berarti dalam kebenaran atau penuh kepercayaan. Tuhan mau orang yang berseru atau berdoa kepada-Nya adalah orang yang selalu setia dan benar dalam jalannya. Kita sering jumpai orang yang berseru kepada Tuhan tetapi tidak mau hidup seturut kehendak-Nya. Seperti bangsa Israel yang berseru kepada Tuhan, tetapi seringkali tidak setia dan memberontak kepada Tuhan. Mereka berseru tetapi hatinya tidak tertuju kepada Tuhan, hidupnya seperti menipu Tuhan.
Pemazmur pada ayat 18 juga mengkombinasikan kata “berseru” dengan “dekat”. Dekat adalah jarak yang cukup untuk mendengar suara bahkan mendengar bisikan. Tuhan bukan Allah yang jauh dan tidak mendengar orang yang berseru kepada-Nya. Tuhan dekat dan mendengar, Tuhan tahu dan mengerti pergumulan Anda. Dia tidak mengabaikan anak-anak-Nya.
Tuhan Yesus sudah menebus dan menyelamatkan sehingga Anda bisa datang kepada-Nya kapan saja. Jarak dengan Allah yang tadinya mustahil terseberangi, sekarang dapat dihampiri karena Kristus. Anda tidak perlu teknologi untuk datang kepada Tuhan karena Dia sendiri sudah datang dan menyertai Anda. Jangan takut, Tuhan itu dekat.
Refleksi Diri:
- Mengapa seseorang bisa merasa bahwa Tuhan itu jauh?
- Karena Tuhan selalu dekat, bagaimana Anda akan bersikap saat menghadapi pergumulan?