Hidup Manusia Lama
Efesus 4:17-19
Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia.
- Efesus 4:17b
Sangat mudah bagi kita untuk melihat bagaimana dunia terperangkap dalam kegelapan moral dan spiritual. Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana kita, sebelum bertemu dengan Kristus, pernah hidup dalam keadaan yang sama. Dalam Efesus 4:17-19, Rasul Paulus menggambarkan konsep “manusia lama”, istilah yang digunakan untuk menyatakan keadaan spiritual seseorang sebelum bertobat dan menerima Kristus. Paulus tegas mengingatkan kita tentang kondisi manusia lama, yaitu orang-orang yang hidup dalam kebodohan spiritual, hati yang keras, dan kehilangan rasa malu terhadap dosa.
Apa ciri-ciri manusia lama? Pertama, manusia yang hidup dalam kebodohan. Manusia lama, menurut Paulus, hidup dalam kebodohan karena mereka tidak mengenal Allah. Mereka mungkin memiliki pengetahuan tentang Allah secara intelektual, tetapi tidak mengalami hubungan pribadi yang benar dengan-Nya melalui iman dalam Yesus Kristus. Kedua, kekerasan hati. Paulus menjelaskan bahwa manusia lama memiliki hati yang keras. Ini mengacu pada keengganan mereka untuk menerima kebenaran dan hidup sesuai dengan kehendak Allah. Kekerasan hati menyebabkan mereka terhalang dari hidup yang benar dan membuat pertumbuhan spiritual mereka stagnan. Ketiga, kehilangan rasa malu. Manusia lama telah kehilangan rasa malu terhadap dosa. Mereka tidak lagi merasa terganggu oleh perbuatan-perbuatan jahat dan keji, tetapi malah melibatkan diri di dalamnya tanpa penyesalan.
Penting bagi setiap orang percaya untuk introspeksi diri dan memahami apakah mereka telah mengalami transformasi dari manusia lama menjadi manusia baru dalam Kristus. Ini bukan sekadar perubahan perilaku, tetapi transformasi total dalam cara pandang, sikap, dan orientasi hidup. Kita dipanggil untuk memelihara hati yang lembut dan terbuka terhadap kebenaran firman Allah. Hal ini melibatkan kerendahan hati untuk menerima pengajaran Roh Kudus dan kemauan untuk menaati-Nya. Meskipun telah dilahirkan kembali menjadi manusia baru dalam Kristus, kita masih hidup dalam dunia yang penuh dengan godaan dan pencobaan. Oleh karena itu, penting untuk tetap memiliki kesadaran akan dosa dan mempertahankan rasa malu terhadap kejahatan. Dengan memahami konsep manusia lama secara teologis dan praktis, kita dapat mengenali pentingnya transformasi yang terjadi dalam hidup melalui Kristus dan terus berusaha untuk hidup sesuai dengan standar-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah masih ada ciri-ciri manusia lama dalam diri Anda?
- Apa langkah konkret yang dapat Anda ambil untuk memelihara hati yang lembut, menjaga kesadaran akan dosa, dan hidup sesuai dengan standar kebenaran yang ditetapkan oleh Allah?