Tuhan Mengingat Hamba-Nya
Kejadian 8:1-19
Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
- Matius 6:8
Seorang teman pernah bercerita, “Semenjak banyak urusan kerjaan, gue malah jadi sering pikun.” Cerita teman ini menggambarkan realita kesibukan orang pada masa kini yang sering melupakan banyak hal karena melakukan terlalu banyak pekerjaan. Pernahkah Anda merasa Allah terlalu sibuk sehingga melupakan Anda atau doa-doa yang Anda panjatkan? Banyak tokoh Alkitab yang dicatat berada dalam kondisi yang sepertinya dilupakan oleh Allah. Salah satunya Nuh pada bacaan hari ini.
Nuh sedang menanti surutnya air bah di dalam bahteranya. Penantian Nuh bukanlah hal yang mudah karena sebelumnya, belum pernah ada air bah sehingga ia tentu tidak mengerti tanda-tanda air akan surut. Allah sendiri tidak memberikan secara detail tentang rencana-Nya setelah air bah turun. Penantian Nuh sepertinya tak berujung dan mengajarnya untuk benar-benar bergantung kepada Tuhan.
Alkitab mencatat, “Allah mengingat Nuh dan segala binatang liar dan segala ternak, yang bersama-sama dengan dia dalam bahtera itu, …” (ay. 1). Allah bukan berarti terlalu sibuk lalu melupakan Nuh, tetapi frasa “Allah mengingat” menunjukkan bahwa Dia akan segera bertindak untuk kebaikan orang yang ada di dalam perjanjian-Nya. Hal ini juga terjadi ketika Allah akan membebaskan orang Israel dari Mesir melalui Musa (Kel. 2:24-25). Allah tidak pernah melupakan umat-Nya atau orang yang berada dalam perjanjian dengan-Nya, tetapi Dia memiliki waktu-Nya sendiri sesuai dengan hikmat-Nya.
Allah juga menggunakan proses natural untuk mewujudkan rencana-Nya di dalam dunia. Dia menggunakan tiupan angin untuk membuat surut air bah (ay. 1b) dan perlahan mengembalikan dunia ke kondisi yang dapat dihidupi kembali oleh manusia dan makhluk-makhluk ciptaan-Nya. Perwujudan rencana Allah seringkali membutuhkan waktu untuk menunggu, seperti Nuh harus menunggu hampir lima bulan sampai air surut dan ia akhirnya dapat keluar dari bahtera (bdk. ay. 4 dan ay.14).
Saudara kekasih, memang menanti perwujudan Allah tidaklah mudah dan terkadang membutuhkan waktu lama. Ingatlah selalu, Dia mengingat umat-Nya. Tuhan tidak terlalu sibuk sehingga melupakan Anda. Dia memiliki rencana indah yang akan terjadi sesuai dengan waktu-Nya. Percayalah pada hikmat-Nya yang jauh melebihi hikmat kita dan hati-Nya yang rindu mendatangkan kebaikan pada kita yang percaya kepada-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sedang mendoakan sesuatu atau menanti rencana Tuhan terjadi dalam hidup Anda?
- Apakah Anda masih percaya bahwa Tuhan tidak melupakan Anda dan sedang mengerjakan rencana-Nya bagi kebaikan Anda?