Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Call Him Immanuel (Namai Dia Imanuel)

Yesaya 7:14; Matius 1:21-23

BAHAN CARE GROUP

Apa hadiah pertama yang diterima oleh seseorang? Jika Anda mencoba untuk menanyakan kepada beberapa orang, mungkin jawabannya akan berbeda-beda. Mungkin ada yang menjawab, “baju” atau “mainan” atau “makanan” atau hal yang lain lagi sejauh seseorang dapat mengingatnya. Namun, ada satu hadiah yang sama yang diterima oleh setiap pribadi yang lahir ke dunia, yaitu “nama.” Nama yang diberikan oleh orang tua mengandung doa dan harapan yang mengikuti seseorang sepanjang hidupnya. Jika Anda mengetahui doa serta harapan dari nama Anda, coba bagikan kepada rekan care group Anda. Pemberian nama anak di dalam Alkitab lebih memiliki hal yang khusus, karena orang tua memberikan nama anak sesuai dengan pengalaman hidup mereka dengan Tuhan. Namun, ada pemberian nama yang lebih khusus lagi dalam Alkitab, karena menjadi sebuah tanda dari Tuhan kepada manusia. Pemberian nama yang teramat khusus itu juga kita temukan dalam bagian Alkitab hari ini.

EKSPLORASI FIRMAN

Tuhan menyuruh Yesaya untuk memberitahukan kepada raja Ahas bahwa Ia akan memberikan tanda penyertaan-Nya dengan seorang bayi yang dilahirkan seorang perempuan muda dan akan dinamai Imanuel (Yes. 7:14). Tanda yang dijanjikan oleh Tuhan adalah sesuatu yang luar biasa karena arti nama anak tersebut “Tuhan beserta kita” adalah janji dari Tuhan (seperti ditulis dalam Matius 1:23). Makna dari arti nama tersebut bukan hanya seperti Tuhan berjalan-jalan bersama dengan kita menikmati taman yang indah atau tempat-tempat yang bagus. “Tuhan beserta dengan kita” berarti Tuhan akan bersama dengan umat-Nya untuk membimbing dan membantu mereka memenuhi panggilan yang Tuhan sudah beri. Gambaran paling jelas dari janji ini adalah peristiwa keluaran (exodus) bangsa Israel dari tanah Mesir. Bahkan sebelum mereka keluar dari Mesir Tuhan sudah menjanjikan penyertaan-Nya kepada Musa dalam membawa orang Israel keluar dari Mesir (lih. Keluaran 3:12). Penyertaan Tuhan nyata bahkan ketika menghadapi ancaman Firaun, prajurit Mesir, Laut Merah, bahkan kerasnya hidup dalam padang gurun. Jika penyertaan Tuhan begitu ajaib mengapa janji tersebut harus diulang kembali pada zaman nabi Yesaya dan raja Ahas?

Janji penyertaan Tuhan tersebut diberikan kepada raja Ahas karena imannya goncang ketika menghadapi ancaman dari dua kerajaan yang lebih kuat. Pada waktu itu kerajaan Israel Utara bekerja sama dengan kerajaan Aram untuk menyerang kerajaan Yehuda. Ancaman yang luar biasa besar tersebut menggoncang hati raja serta rakyat Yehuda (lih. Yesaya 7:2) dan jika Tuhan tidak memberikan janji-Nya tentu kerajaan Yehuda dengan mudah akan menyerong dari-Nya. Tuhan sudah memberikan kesempatan kepada Ahas untuk meminta sebuah tanda apa pun, bahkan yang paling mustahil pun akan Tuhan tepati. Namun, Ahas menolak untuk memintanya karena ia “tidak mau mencobai Tuhan” (Yes. 7:11-13). Sebuah sikap yang nampaknya baik, tetapi ternyata hanyalah sikap yang munafik dari Ahas karena ia lebih percaya terhadap kerajaan Asyur (lih. 2 Raj. 16:5-9).

Tuhan tetap memberikan tanda kepada Ahas, yaitu seorang anak yang dilahirkan perempuan muda dan dinamai Imanuel. Sebagai orang Kristen, jangan langsung melihat bahwa anak tersebut adalah Yesus, karena janji itu diberikan pada zaman Ahas juga. Beberapa sarjana Perjanjian Lama berpendapat kemungkinan anak yang dimaksud adalah anak nabi Yesaya (Yes. 8:3-4) atau anak dari raja Ahas (raja Hizkia). Memang tidak ada suatu kejelasan di sini, tetapi kita harus belajar melihat bahwa janji “Tuhan beserta kita” juga dijanjikan pada zaman raja Ahas dan akan terpenuhi secara ultimat pada kelahiran Tuhan Yesus (Mat. 1:23).

Janji penyertaan Tuhan bukan hanya nyata ketika umat-Nya menghadapi ancaman besar di zaman raja Ahas, tetapi juga ketika sepertinya Tuhan tidak bersuara dan membiarkan umat-Nya pada zaman sebelum Perjanjian Baru. Pemberitaan akan kelahiran Yesus terjadi ketika tidak ada firman Tuhan yang datang kepada bangsa Israel selama empat ratus tahun, tetapi janji Tuhan tidak pernah gagal. Janji-Nya nyata kepada Yusuf, keturunan raja Daud (Mat. 1:18-21). Matius dengan bimbingan Roh Kudus melihat bahwa kelahiran Yesus adalah penggenapan penuh dari janji Tuhan yang disampaikan oleh nabi Yesaya (1:22-23).

Kelahiran Yesus memenuhi segala tanda yang ada dari janji Tuhan. Pertama, janji Tuhan pada nabi Yesaya adalah ada seorang bayi yang dilahirkan oleh seorang “perempuan muda.” Sebenarnya kata “perempuan muda” ini pada bahasa aslinya (‘almah) merujuk kepada seorang gadis yang belum menikah dan belum pernah bersetubuh dengan pria, sehingga dapat disebut seorang perawan. Maria ketika mengandung Yesus juga adalah seorang perawan, meski ia sudah bertunangan dengan Yusuf, yang menurut adat pada zaman tersebut dianggap sudah menikah. Namun, Yusuf dan Maria belum berhubungan badan dan Maria tetap adalah seorang perawan. Kedua, kelahiran Yesus juga memenuhi janji Tuhan bahwa Ia “akan beserta dengan umat-Nya” (arti nama Imanuel). Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia. Ia turun menderita bersama dengan umat-Nya untuk menanggung dosa umat-Nya, hingga Ia dibangkitkan dan naik ke Sorga.

Janji penyertaan Tuhan yang beserta dengan umat-Nya juga terulur bagi orang Kristen yang hidup pada masa kini. Memang orang Kristen bukanlah orang Israel yang langsung menerima janji Imanuel tersebut. Namun, melalui karya Yesus Kristus di kayu salib, setiap orang yang percaya kepada-Nya diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Di dalam Yesuslah kita menerima segala janji yang Tuhan sudah berikan di dalam Alkitab dan janji yang indah bahwa Ia akan beserta dengan kita untuk membimbing dan memimpin kita dalam memenuhi panggilan-Nya dalam hidup kita. Janji Tuhan tidak pernah gagal, melalui ancaman yang besar atau tantangan kehidupan yang monoton, Tuhan selalu beserta dengan kita. Seperti yang Yesus katakan sebelum Ia naik ke surga, “… Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat. 28:20b). [JP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa arti dari janji penyertaan Tuhan atas umat-Nya seperti yang nyatakan lewat nama Imanuel ?

Penerapan

Bagaimana kita menyadari penyertaan Tuhan dalam hidup kita sehari-hari ?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.