Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Semua berharga

Kejadian 37:1-5

EKSPRESI PRIBADI

Dalam kehidupan keluarga tidak luput dengan terjadinya ketegangan dan konflik antara orang tua dengan anak atau antar sesama anak. Seolah-olah potensi itu selalu ada dalam setiap keluarga. Selama ada relasi, selama itulah rentan terjadinya konflik. Diskusikan dalam CG Anda, faktor-faktor apa yang dapat menjadi penyebab terjadinya konflik di tengah keluarga?

EKSPLORASI FIRMAN

Perikop Firman Tuhan hari ini memberikan kepada kita salah satu contoh gambaran bagaimana konflik atau ketegangan itu terjadi di keluarga Yusuf. Ada banyak hal yang menjadi penyebab yang membuat Yusuf menjadi tidak disukai oleh saudara-saudaranya, diantaranya adalah sikap pilih kasih yang dilakukan oleh orangtua (favoritism) dan juga sikap tidak dewasa yang dilakukan oleh Yusuf sendiri (immature behaviour).

Favoritism

Di dalam ayat 3 dituliskan bagaimana Yakub (Israel) melakukan tindakan favoritism dengan cara salah satunya membuatkan jubah yang maha indah hanya bagi Yusuf. Hal ini mendatangkan kebencian di dalam hati saudara-saudaranya kepada Yusuf. “Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya: dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah” (Kejadian 37:3-4). Frase kata ‘lebih mengasihi’ di ayat 3 merupakan sikap favoritism dari seorang ayah yang seharusnya dapat dikurangi, walaupun secara manusia tidak dapat sepenuhnya dihindari. Memang, Yusuf adalah anak yang dilahirkan oleh Rahel, istri yang paling dikasihi oleh Yakub dan telah diperjuangkan selama 14 tahun. Perlakuan favoritism inilah yang membawa kepada sikap yang membenci, yang pada akhirnya membuat Yusuf tidak disukai oleh saudara-saudaranya di mana pada akhirnya Yusuf pun dijual oleh mereka.

Immature Behaviour

Memang adalah benar bahwa Yusuf mendapatkan mimpi dari Tuhan, tetapi ungkapan Yusuf menceritakan mimpi itu tidak dilakukan dengan sikap yang dewasa. Hal itu menambah lagi tingkat kebencian saudara-saudaranya kepada Yusuf, walaupun tindakan itu sempat ditegur oleh ayahnya di ayat 10, tetapi iri hati saudara-saudaranya menjadi bertambah. Ekspresi Yusuf ketika menceritakan mimpinya tersebut dibaca oleh saudara-saudaranya, termasuk ayahnya sebagai sikap yang arogan (boastful). Adalah lebih baik Yusuf bersikap lebih bijaksana di dalam bersikap dan menjaga perasaan hati saudara-saudaranya agar relasi kekeluargaan dapat tercipta lebih baik lagi. “Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya..., maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya...” (Kejadian 37:5, 11).

Belajar dari peristiwa di atas, sebagai orangtua, kita membutuhkan hikmat ilahi untuk bersikap di dalam parenting kita kepada anak-anak yang dipercayakan Tuhan. Semua anak berharga di mata Tuhan. Setiap pribadi diciptakan unik di dalam rancanganNya. Kita perlu memohon kepada Tuhan agar dibukakan mata untuk melihat rencana indah bagi setiap anak-anak kita dan mencintai setiap mereka apa adanya sebagaimana Tuhan pun mengasihi mereka. Demikian pula sebagai anak, hendaklah kita bersikap lebih sensitif dan rendah hati dalam menjalin relasi kita dengan anggota keluarga lainnya (siblings). Hendaklah kita belajar untuk bersikap lebih dewasa, tidak memandang rendah kakak ataupun adik kita lebih daripada diri kita sebab semua anggota keluarga memiliki peran yang indah. Semua anggota keluarga berharga di mata Allah. Kita dituntut untuk belajar saling mengasihi, menghargai, dan menghormati keberadaan satu dengan yang lainnya. Selamat hari anak!

APLIKASI KEHIDUPAN

PENDALAMAN

Apakah alasan yang paling mendasar kita tidak boleh melakukan favoristisme dalam memperlakukan anak-anak, khususnya dalam kaitannya dengan pengajaran firman Allah?

PENERAPAN

Langkah konkrit apa yang dapat dilakukan oleh orang tua agar bisa mengasihi setiap anak-anaknya sekalipun terbentang perbendaan di antara mereka dengan keunikan yang dimilikinya?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain