Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Tak Seorangpun Dilupakan (No One Forgotten)

Lukas 19:10

BAHAN CARE GROUP

Natal adalah pencarian orang hilang. Tak ada pribadi yang tertinggal. Peristiwa kelahiran Kristus menjangkau banyak orang. Dia datang untuk mereka yang jauh maupun yang dekat. Dia menarik cendekiawan ataupun kaum tak terpelajar, Dia juga mengundang yang kaya maupun yang miskin. Kehadiran Kristus menyapa siapa saja dan menyentuh berbagai aspek kehidupan, baik situasi politik, sosial dan ekonomi. Apakah kita bisa menandai siapa yang dimaksud tema kita saat ini: “Tak seorangpun dilupakan” dalam momen Natal? Kristus akan menemukan kita, walau sejauh mana kita hilang, tanpa harapan, bahkan hancur.

EKSPLORASI FIRMAN

Nats kita dari Injil Lukas 19:10, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” Di akhir kisah Zakheus, Tuhan kita Yesus Kristus menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan-Nya ke dunia, “mencari dan menyelamatkan.” Pada awal cerita Zakheus pun dalam pencarian pada Yesus, “berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu.” Perjumpaan ini melampaui kata pepatah: “pucuk dicinta ulam pun tiba” yang berarti mendapat sesuatu lebih dari yang diharapkan. Sesungguhnya rancangan kekal dan agung dari Tuhan di sorga adalah misi penyelamatan manusia dari dosa-dosa yang tidak akan pernah bisa diatasi sendiri dan membawa pulang ke rumah Bapa di sorga. Lagi ungkapan “mencari dan menyelamatkan” adalah kata kunci Perjanjian Baru yang membentuk pengertian kita tentang apa Injil atau kabar baik itu.

  1. Relasi persahabatan

Yesus lebih dulu menjangkau Zakheus, “Segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu” (19:5). Ini jelas suatu perintah sekaligus undangan pribadi Yesus bertamu dan bertemu langsung. Tentu suatu kejutan buat Zakheus yang demi profesi sebagai pemungut cukai, terbiasa dikucilkan, dan disebut “orang berdosa” (ay. 7), namun sekarang diperkenan menerima Tamu Agung dengan sukacita. Sebagai pembuktian hasil perjumpaan pribadi dengan Yesus, maka Zakheus mendemonstrasikan buah dari kehidupan barunya dengan berjanji untuk membayar kembali empat kali lipat apa yang telah dia rampas. Bahkan setengah dari hartanya akan dibagikan kepada orang miskin, berkat pertobatannya yang tulus dan niatnya yang mulia untuk membetulkan masa lalunya yang tidak adil terhadap orang lain. Komitmen itu membuka pintu bagi dia untuk dipulihkan dalam hubungannya dengan orang lain. Zakheus kembali memiliki relasi persahabatan, mulai dengan Tuhannya lalu lanjut dengan sesamanya.

  1. Anugerah keselamatan

Berita anugerah dari Kristus kepada Zakheus: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini” (Luk 19:9). Sebagai pemungut cukai, Zakheus hidup dalam ketamakan, dosa, dibenci, dimusuhi, dan tertolak lingkungannya. Walaupun Zakheus tidak sakit secara fisik, Yesus “menyembuhkan” dia – secara rohani, emosi dan relasi.

Zakheus dipulihkan, bahkan dimasukkan daftar, “orang inipun anak Abraham” (ay. 9). Bapa Abraham dikenal dan dihormati sebagai bapanya orang percaya. Zakheus menjadi percaya kepada Yesus dan diubahkan. Zakheus dibuat utuh. Tepat sekali bahwa keselamatan telah datang kepada rumah Zakheus. Anugerah Allah yang mahamulia dan mahakuasa berkenan menaungi kehidupan baru Zakheus. Dosa dan pelanggarannya sudah ditebus oleh Kristus yang menghampirinya untuk menemukan dan menyelamatkan. Sebesar dosa apapun yang dipunyai orang, Tuhan Yesus berkuasa menghapuskannya. Betapa kita bersyukur untuk anugerah keselamatan yang senantiasa tersedia kapan saja kita menyadarinya.

  1. Dulu, sekarang dan selamanya

Sangatlah menarik untuk melihat hubungan antara Zakheus dan pemberontakan Adam di Taman Eden. Adam jatuh dalam dosa karena pohon. Zakheus ditemukan dan mengalami keselamatan sementara dia di atas pohon. Adam mengeraskan hati dan melemparkan tanggung jawab pribadi dengan menyalahkan orang lain atas dosanya. Zakheus dibukakan hatinya dan bertobat serta mengambil tanggung jawab atas dosanya. Adam kehilangan persekutuan dengan Tuhan di Taman nan mulia sampai diusir keluar. Zakheus mengalami persekutuan dengan Yesus dan makan bersama dengan Tuhannya di rumahnya. Adam adalah cerita tentang menjadi terhilang, namun Zakheus adalah kisah tentang ditemukan dan menerima hidup baru. Dosa Adam telah diselesaikan oleh Kristus sekali untuk selamanya di kayu salib. Sama seperti Adam menjadi kepala dari seluruh umat manusia, demikian Kristus menjadi kepala bagi semua orang yang diselamatkan. Kristus tetap sama dahulu, sekarang dan selamanya.

Kristus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Segala ciptaan adalah milik Tuhan, namun telah terhilang. Tuhan Sang Pencipta sendiri yang berkuasa menemukan kembali. Segera setelah manusia jatuh dalam dosa, Allah langsung berencana dan bertindak untuk membawa keselamatan. Manusia yang menyebabkan kekacauan di dunia ini, membutuhkan manusia juga untuk membereskannya. Manusia telah menyerahkan otoritas di bumi ini, memerlukan manusia juga untuk mengambilnya kembali. Yesus mendeklarasikan Dia adalah Anak Manusia, dan melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Dia mengalahkan musuh dan berkuasa mengampuni dosa serta Yang Empunya kuasa di sorga dan di bumi. Yesus Kristus menawarkan relasi persahabatan, anugerah keselamatan, dan berkat kekekalan. Marilah kita menyambut Dia yang datang untuk menemukan yang hilang, dan tak satupun yang akan terlupakan. [YM]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa maksud Yesus mencari dan menyelamatkan yang hilang?

Penerapan

Apa langkah yang Anda lakukan untuk mengemban misi yang Kristus telah mulai, untuk menjangkau mereka yang hilang?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.