Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

The Root: The Messy Genealogy Of Our Saviour (Akar: Silsilah Tak Sempurna)

Matius 1:1-17

BAHAN CARE GROUP

Sebagai kaum Protestan, kita hanya menerima 4 tulisan Injil yang termasuk dalam kanonik, yaitu Injil Matius, Injil Markus, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Keempat Injil ini hadir dalam kanonik untuk saling melengkapi narasi Injil yang dibutuhkan untuk dihadirkan sebagai Kabar Baik (the Good News) yang sejati. Di luar itu, kita menolaknya sebagai sebuah naskah yang berotoritas. Beberapa contoh naskah Injil yang ditolak adalah Injil Yudas, Injil Tomas, dll.

Untuk memulai minggu adven I di tahun 2023 ini, GII Hok Im Tong memilih teks Firman Tuhan yang terambil dari Injil Matius. Kita tahu bahwa target utama pembaca Injil Matius adalah orang Yahudi (the first reader). Bayangkan, lamanya penantian mereka yang sudah lebih dari 400 tahun berlalu semenjak nubuatan PL terakhir tentang kedatangan Mesias. Melalui kitab nabi-nabi, mereka dijanjikan seorang pembebas itu datang dari keturunan Daud yang kuasa pemerintahnnya untuk selamanya.

Mari kita akan lihat 2 aspek pelajaran rohani dari kisah silsilah keturunan Tuhan Yesus yang ditulis pada halaman awal kitab Injil Matius ini dan apa aplikasinya dalam perenungan kita di minggu adven yang pertama in.

EKSPLORASI FIRMAN

Apa pelajaran rohani di minggu advent ke-1, berdasarkan sejarah silsilah Yesus Kristus menurut catatan Injil Matius pasal 1?

  1. Ada Bukti Kedudukan dan Keturunan Raja
    Matius 1:1 berkata, ”Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham”. Bagi pembaca utama Injil Matius, yaitu kaum Yahudi, maka aspek kedudukan itu penting dan sangat ditentukan melalui pembuktian keturunan. Saat Matius hendak membuktikan Yesus adalah Raja, maka cara terbaik adalah menuangkan dalam tulisan data silsilah dimana Yesus memang jelas terbukti dalam garis keturunan raja, yaitu Raja Daud yang tertulis dalam Matius 1:6 ”Isai memperanakan raja Daud...” Lalu, untuk membuktikan kepada pembaca Yahudi juga bahwa Yesus berasal dari keturunan Yahudi, maka nama ”Abraham” sebagai bapa leluruh mereka, disebut sebagai yang pertama di dalam silsilahnya, ”Abraham memperanakan Ishak...” (Matius 1:2).
    Penekanan catatan ini menjadi sangat signifikan sebab para pembaca Yahudi memang sedang menanti-nantikan (advent) janji pengharapan akan kedatangan Raja pembebas yang berasal dari keturunan raja Daud, sebagaimana tertulis dalam Yesaya 9:5-6, ”Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya...besar kekuasaannya dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas tahta Daud dan di dalam kerajaannya...dari sekarang sampai selama-lamanya...
  1. Ada Kedaulatan Allah dan AnugerahNya Lintas Generasi
    Matius 1:17 berkata, ”Jadi, seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas  keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.” Semua daftar leluruh ini telah dipakai Tuhan untuk menunjukkan kedaulatan Tuhan Allah atas pengenapan rencana keselamatan bagi dunia. Namun, tidak semua generasi yang tertulis namanya dalam silsilah adalah orang-orang yang hidupnya hebat, saleh dan memiliki reputasi baik. Nama-nama seperti Abraham, Ishak, Daud, barangkali dapat dimasukan sebagai kategori orang saleh (walaupun tercatat juga banyak kegagalannya), namun ada juga nama-nama orang biasa yang tidak terlalu dikenal (Hezron, Ram, Nahason). Bahkan, ada yang lebih menariknya lagi, tercatat ada empat nama perempuan (Tamar, Rahab, Batsyeba, Rut) yang masuk daftar, dimana 3 dari 4 nama tersebut sesungguhnya mempunyai catatan hidup yang ”gelap”.

Jelaslah, ini yang namanya kedaulatan Allah nyata! Dia memakai generasi demi generasi yang hidupnya ”messy (berantakan) untuk mendatangkan AnakNya yang tunggal turun ke dunia dan melaksanakan kehendakNya. Jadi, melalui daftar silsilah (Matius 1:1-17) terlihat semakin nyata ada anugerah Allah di lintas generasi. Tepatlah seperti yang tertuang dalam lirik lagu (cipt: Rachmiati Tanudjaja): ”bukan karena kebaikanmu, bukan karena fasih lidahmu, bukan karena kekayaanmu, kau dipilih, kau dipanggilNya...Bila engkau dapat itu karena-Nya. Bila engkau punya semua dari pada-Nya. Semua hanya anug’rah-Nya, dib’rikan-Nya pada kita. Semua anug’rah-Nya bagi kita, bila engkau dipakai-Nya” [CK]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa makna dibalik Allah mengijinkan orang-orang yang hidupnya tampak berantakan, sebagai bagian dari genealogis Kristus ?

Penerapan

Diskusikan apakah Anda seringkali merasa kecil dan tidak signifikan dalam kehidupan ini, apa dan mengapa bisa terjadi demikian ? Bagaimana membangun keyakinan bahwa Allah dapat menggunakan siapapun sebagai instrumen-Nya dalam menggenapi rencana-Nya, termasuk Anda ?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.