Bagikan artikel ini :

Why Jesus? (Mengapa Yesus?)

Lukas 17:11-19

EKSPRESI PRIBADI

Sosok Yesus sebagai figur publik dapat dikatakan cukup kontroversial dan menyebabkan terbentuk dua kelompok besar dalam masyarakat, yaitu yang menerima atau yang menolak Dia. Klaim-klaim kebenaran yang dibuat oleh Yesus membuat orang tidak dapat bersifat netral kepada-Nya karena jika Dia benar adalah Allah yang menjadi manusia (Yoh. 13:13; 17:3), jika Dia juga satu-satu-Nya jalan kebenaran yang menyediakan hidup kekal (Yoh. 14:6; 3:16) maka Anda tidak dapat bersifat netral terhadap Dia. C.S. Lewis, seorang teolog Kristen, mengatakan “Yesus Kristus adalah seorang pembohong, orang gila, atau Dia adalah siapa yang Dia katakan.” Bagaimana dengan Anda? Di posisi manakah Anda pada saat ini? Bagikan pengalaman Anda dengan Yesus kepada kelompok CG Anda.

EKSPLORASI FIRMAN

Yesus adalah Allah yang menjadi manusia dan hanya di dalam Dia saja terdapat keselamatan dari dosa untuk menuju hidup kekal (Yoh. 3:16). Entah Anda menerima atau belum menerima kebenaran tersebut, tetapi hal itu adalah kebenaran sejati. Namun, Anda tidak perlu merasa tertekan atau terhakimi jika belum menerima Yesus. Mari kita kembali melihat siapa Yesus untuk meresponi penyataan diri-Nya sebagai Allah dan Juruselamat dengan penuh keyakinan dan syukur. Bacaan Alkitab hari ini dapat menjadi salah satu studi kasus untuk mengenal siapa Yesus (Lukas 17:11-19).

Yesus: Penuh Kasih dan Anugerah

Kisah Tuhan Yesus dengan sepuluh orang kusta menunjukkan pribadi-Nya yang penuh kasih dan anugerah. Orang Kusta adalah orang-orang terbuang dari masyarakat karena penyakit menular mereka dan hukum Perjanjian Lama melarang mereka tinggal bersama masyarakat (Im. 13:45; Bil. 5:2-4). Kondisi ini membuat mereka hanya dapat “berdiri agak jauh” dan berteriak kepada Yesus (Luk. 17:12). Kehadiran orang Samaria di antara mereka, yang tidak disukai orang Yahudi, semakin memperburuk situasi. Namun, Yesus justru melakukan hal yang melampaui ekspektasi.

Tuhan Yesus yang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk menggenapi rencana keselamatan dari Allah memilih untuk berhenti sejenak untuk menjawab teriakan minta tolong dari orang-orang Kusta (ay. 14). Bayangkan jika kita dalam perjalanan bisnis yang sangat penting, tampaknya akan sangat susah untuk membiarkan kita “diganggu” oleh orang-orang buangan dari Masyarakat. Namun, Yesus mendengar teriakan putus asa dan penuh harap dari orang-orang seperti demikian! Teriakan mereka mencerminkan harapan yang hanya bisa mereka temukan dalam Yesus, yang terkenal dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Respon Yesus menunjukkan hati-Nya yang penuh kasih dan anugerah - Ia mendengar teriakan putus asa mereka dan memberikan kesembuhan yang sebenarnya tidak layak mereka terima.

Yesus: Satu-satunya Juruselamat

Teriakan putus asa dari orang-orang kusta yang muncul dari harapan tunggal kepada Yesus merupakan refleksi dari kebenaran rohani bahwa memang hanya Yesus satu-satunya Pribadi yang dapat menyelamatkan orang berdosa. Kesepuluh orang kusta menerima untuk menunjukkan diri kepada imam, dan dalam perjalanan menuju imam itu mereka disembuhkan. Kegembiraan tentu meluap dalam hati mereka karena akhirnya dapat kembali ke keluarga masing-masing. Namun, hanya satu orang yang kembali mengucap syukur kepada Yesus (ay. 15-16).

Jawaban Yesus kepada ucapan terima kasih orang kusta itu menunjukkan bahwa ia bukan hanya disembukan secara jasmani tetapi juga rohani. “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Kata “menyelamatkan” dalam bahasa aslinya menunjukkan keselamatan rohani, bukan hanya kesembuhan fisik. Iman yang mendorong orang ini kembali dan bersyukur telah membawanya pada keselamatan yang lebih dalam - pengampunan dosa dan hidup kekal. Ia dengan tepat mengarahkan imannya kepada satu-satunya Pribadi yang dapat menyelamatkan manusia dari kematian kekal.

Yesus: Ya atau Tidak, Tidak ada Netral

Sahabat kekasih, kisah orang-orang kusta dan Tuhan Yesus menunjukkan kasih serta anugerahNya bagi orang-orang berdosa yang tak memiliki harapan. Keselamatan dari Yesus juga tidak terbatas kepada ras atau orang tertentu, tetapi tersedia bagi siapa pun yang percaya kepada-Nya (Yoh. 3:16; Ef. 2:8-9). Peristiwa penyembuhan orang kusta ini juga membuktikan bahwa Yesus adalah siapa yang Dia katakan, Dia adalah Tuhan dan Juruselamat yang layak menerima segala pembaktian diri kita. Tidak ada posisi netral terhadap Yesus, entah Anda menerima Dia sebagai Juruselamat atau menolak-Nya (Luk. 11:23). Pertanyaannya sederhana namun menentukan: Maukah Anda menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan, serta membaktikan diri kepada Dia yang penuh kasih dan anugerah? [JP]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Mengapa respon pengucapan syukur orang kusta yang kembali itu menunjukkan imannya kepada Yesus?

Penerapan

Maukah Anda menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, serta hidup seturut dengan perintah-Nya yang tertulis di dalam Alkitab?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain