His Power Within Us
Kisah Para Rasul 1:6-9
Seandainya, kita diberikan sebuah kekuatan super, kira-kira kita mau memiliki kekuatan super apa? Mungkin ada berbagai jawaban di benak kita. Bisa membaca pikiran, jadi kuat, bisa mengulang waktu, atau bisa terbang supaya tidak terjebak kemacetan. Bukan hanya anak-anak, tetapi ketika menghadapi berbagai tantangan dan musim kehidupan di dunia, adakalanya kita yang dewasa berharap seandainya kita memiliki kekuatan super. Namun semuanya itu hanya berandai-andai, tidak nyata.
Minggu ini kita belajar satu hal yang nyata, yang dijanjikan Yesus kepada para murid, yaitu kuasa. Seringkali ketika berbicara kekuasaan, kita hanya memikirkan bagaimana kuasa itu bermanfaat untuk diri sendiri bukan? Sadarkah sebagai orang percaya, kita juga diberikan kuasa Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita? Tentu kuasa Roh Kudus bukan dimaksudkan untuk keuntungan diri sendiri melainkan kuasa untuk menghidupi panggilan sebagai saksi Kristus yaitu memberitakan Injil. Sama seperti sebelum murid-murid pergi melanjutkan misi Yesus dan amanat Agung Tuhan, mereka diperlengkapi dengan kuasa untuk memberitakan Injil di Yerusalem, seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi. Demikian juga kita.
Namun realitanya hari ini terjadi gambaran bias dua sisi tentang penginjilan di gereja. Di satu sisi, kadang gereja dan jemaat begitu rajin dan giat melakukan penginjilan hanya berfokus pada mereka yang di luar atau jauh di pedalaman sehingga tidak menyadari dalam gereja pun, jemaat perlu terus menerus hidup dalam pemberitaan Injil dan menjadi saksi Kristus. Di sisi lain, gereja dan jemaatnya kurang terdorong dan terlibat dalam memberitakan Injil. Entah karena pemikiran yang salah misalnya berpikir seharusnya itu adalah tugas pendeta dan penginjil atau hanya fokus dengan anggota keluarga dan anggota jemaat sendiri ataupun alasan lainnya seperti saya tidak pandai berkata-kata, saya tidak tahu bagaimana menginjili sehingga gerakan dan semangat memberitakan Injil menjadi lemah dan pudar.
Melalui bagian nats ini, kita kembali diingatkan bahwa kita yang sudah ditebus dan diselamatkan, kita diberikan kuasa Roh Kudus yang memampukan kita memberitakan Injil. Memberitakan Injil bukan sekedar tugas, bukan untuk menambah persoalan hidup, tetapi panggilan hidup yang Tuhan berikan. Hidup yang tidak sesuai panggilan Tuhan tidak akan memberi makna dan kepuasan.
Jangan sampai kita gagal fokus seperti para murid yang hanya memikirkan kerajaan Allah sebatas pemulihan kerajaan Israel secara fisik dan politis. Jangan sampai kita gagal fokus dengan hal-hal yang kurang penting dan mengabaikan hal yang penting yang Yesus perintahkan. Jangan gagal fokus pada kelemahan dan keterbatasan diri, karena Roh Kudus yang akan memberikan kita hikmat, keberanian, ketepatan, dan kuasa dalam memberitakan Injil. Maukah kita menghidupi panggilan kita dan taat pada pimpinan Roh Kudus? ***VL