Living in the Spirit of Excellence
Di dalam Alkitab dijelaskan betapa uniknya manusia yang diciptakan oleh Allah dalam dunia ini. Alkitab menuliskan dengan jelas bahwa manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah yang berarti kehadiran manusia merupakan sebuah representasi dari Allah itu sendiri. Manusia pun diciptakan secara langsung melalui tangan Allah dan Allah sendiri menghembuskan nafas kehidupan kepada manusia, yang berarti manusia merupakan makhluk spesial yang Allah sendiri ciptakan dan menjadi suatu kekhususan dan keunikan yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya yang diciptakan oleh Allah. Manusia memiliki pikiran, perasaan dan kehendak yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Manusia juga memiliki kemampuan untuk membangun sesuatu yang melebihi dirinya sendiri dan memiliki pikiran yang merancangkan sesuatu yang baru dalam kehidupannya. Jika kita mencermati, barang-barang yang dihasilkan oleh tangan manusia pasti akan memiliki nilai yang lebih besar daripada yang diproduksi dengan mesin. Seluruh buatan manusia itu menggambarkan manusia memang diciptakan dengan spesial dan sangat unik di tangan Allah yang menciptakan.
Dalam Pelajaran Biologi, kita akan semakin menyeluruh melihat bahwa betapa kompleks dan rumitnya tubuh manusia yang diciptakan oleh Allah ini. Setiap organ tubuh manusia memiliki fungsi spesifik dan diciptakan unik dan spesial baik pada laki-laki maupun perempuan. Sebagai contoh, manusia memiliki mata yang memiliki kegunaan untuk melihat seluruh objek lain yang bergerak maupun yang tidak bergerak. Manusia memiliki hidung untuk dapat menghirup oksigen ke dalam tubuh untuk pernafasan. Manusia memiliki tangan dan kaki yang berfungsi untuk mengambil, meletakkan, berjalan, dan melakukan aktifitas bergerak lainnya dalam hidup. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa mulai dari ujung kepala sampai kepada ujung kaki, manusia diciptakan dengan sangat kompleks dan sangat berbeda dengan makhluk hidup lainnya.
Dalam perkembangan dunia ini, kita dapat melihat manusia diberikan otak yang menghasilkan kreasi dan ide yang sangat luar biasa dalam menciptakan maupun menghasilkan sebuah karya dalam hidupnya. Sebagai contoh, manusia dapat membuat sebuah pesawat yang besar dan menampung banyak sekali manusia di dalamnya. Manusia juga dapat membangun sebuah jembatan yang besar untuk dilewati oleh banyak manusia dan bahkan dilewati oleh sesuatu yang lebih besar dan lebih berat dari dirinya sendiri. Manusia juga dapat membuat teknologi yang sangat canggih sama seperti otak manusia (AI) yang membantu manusia dalam mengerjakan banyak hal dalam hidupnya secara cepat dan praktis.
Keunikan Manusia untuk Melakukan Pekerjaan Baik
Manusia yang unik dan spesial ini dipanggil untuk melakukan pekerjaan yang baik dalam hidupnya. Namun, dosa yang masuk ke dalam kehidupan manusia membuat manusia tidak mampu mengerjakan pekerjaan baik yang Tuhan kehendaki dalam kehidupannya. Manusia tidak dapat membedakan manakah yang baik dan manakah yang jahat dalam hidupnya. Dosa membuat manusia kehilangan tujuan untuk apakah manusia diciptakan sehingga manusia hanya hidup untuk diri sendiri dan kepentingan diri sendiri dalam hidupnya. Manusia pada akhirnya hanya akan melakukan pekerjaan yang jahat yang menentang Tuhan karena hakikat manusia yang berdosa dan membenci kebaikan itu sendiri. Dosa membuat seluruh kebaikan manusia seperti sebuah tindakan basa-basi yang tidak berguna di hadapan Allah yang adalah sumber kebaikan tertinggi itu sendiri.
Kehadiran Yesus Kristus ke dalam dunia memberikan sebuah deklarasi bagi setiap manusia yang dikasihi-Nya untuk kembali kepada tujuan awal diciptakannya manusia, yaitu menggunakan seluruh yang diberikan oleh Allah untuk hidup melakukan kebaikan. Seorang teolog bernama CS Lewis menyatakan, “The Christian does not think God will love us because we are good, but that God will make us good because He loves us” (seorang Kristen tidak berpikir Tuhan mengasihinya karena dia baik, melainkan Tuhan menjadikan kita baik karena Dia mengasihi manusia). Manusia tidak melakukan kebaikan yang sesuai kehendak manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, melainkan kebaikan yang mengarah kepada Tuhan Yesus sendiri sebagai Juruselamat manusia satu-satunya. Dalam kitab Efesus 2:10b memberikan kita sebuah pengertian yang lebih mendalam bahwa ketika kita yang telah diciptakan kembali di dalam Kristus (telah mengalami kehidupan yang baru di dalam Kristus) dan mengalami persekutuan yang intim bersama Kristus, akan membuat kita mengerjakan kebaikan bukan lagi sesuai kebaikan dari pandangan keberdosaan kita, melainkan melakukan kebaikan sesuai kebaikan Yesus Kristus yang telah menciptakan kita dan memampukan kita juga bisa melakukannya. Manusia dimungkinkan untuk melakukan perbuatan baik setelah menerima keselamatan yang diberikan oleh Kristus (keselamatan kita adalah untuk melakukan perbuatan baik, bukan melalui perbuatan baik) dan perbuatan baik yang dilakukan manusia itu berasal dari kebaikan Tuhan yang menjadi contoh teladan manusia bagaimana hidup dan berinteraksi di dalam dunia ini.
Keunikan Manusia untuk Mengerjakan Rencana Allah
Lebih dalam lagi, Alkitab menjelaskan bahwa keunikan dan kemampuan manusia itu untuk mengerjakan rencana Allah dalam kehidupannya. Manusia diciptakan dengan maksud dan tujuan dari Allah sehingga manusia sedang mengerjakan apa yang menjadi maksud dan tujuan yang Allah sudah rancangkan dari awal penciptaan. Sebuah lukisan yang diciptakan pasti mempunyai maksud dan tujuan dari si pembuat lukisan itu dan bukan si lukisan yang memberikan tujuan sendiri untuk dirinya. Sama seperti relasi antara Allah sebagai pencipta kita dengan kita sebagai manusia yang diciptakan, seluruh keberadaan manusia dan kecerdasan manusia seharusnya dipakai bukan untuk kepentingan diri sendiri, melainkan untuk menggenapkan rencana Kristus dalam hidup kita. Sehingga bukan lagi kepentinganku, kemauanku, ambisiku, melainkan menjadi kepentingan Tuhan, kemauan Tuhan, dan ambisi Tuhan yang terjadi melalui kehidupanku.
Keserupaan dengan Kristus hari demi hari akan membuat manusia terus terikat dengan maksud dan tujuan Allah dalam hidup ini. Keserupaan dengan Kristus akan mengarahkan manusia untuk terus memandang kepada maksud dan rencana Allah dalam menjalankan seluruh kehidupannya. Seorang teolog bernama R.C Sproul menyatakan, “We do not segment our lives, giving some time to God, some to our business or schooling, while keeping parts to ourselves. The idea is to live all of our lives in the presence of God and for the honor and glory of God, that is what the Christian life is all about” (sebagai seorang Kristen kita tidak boleh mengkotak-kotakkan kehidupan kita, sebagian untuk Tuhan, sebagian untuk kehidupan pribadi kita dan lainnya, justru seharusnya kehidupan orang Kristen secara keseluruhan sedang mengerjakan kehendak dan seluruh maksud Allah yang memberikan kehidupan kepada manusia. Inilah esensi kehidupan seorang Kristen dalam menjalani kehidupannya). Segala yang dimiliki oleh manusia pada akhirnya hanya untuk hormat dan kemuliaan Tuhan yang menciptakan manusia. **HH