Bagikan artikel ini :

Cintanya Menjadikanku Cantik

Kidung Agung 1:9-11

… pula suaminya memuji dia: Banyak wanita telah berbuat baik, tetapi kau melebihi mereka semua.
- Amsal 31:28b-29

Kita telah membaca di renungan kemarin, pada ayat 4, cerita Gadis Sulam yang merasa minder ketika bertemu dengan gadis-gadis berkulit putih di istana. Ini sesuatu yang wajar. Entah karena budaya atau faktor biologis, wanita lebih peka akan penampilan dibandingkan laki-laki. Itulah sebabnya make-up lebih banyak digunakan oleh wanita.

Lalu, apa yang dilakukan sang raja? Ia memuji si gadis dengan membandingkannya terhadap kuda betina dari kereta Firaun. Kereta ditarik oleh banyak kuda yang sulit dikendalikan. Agar mudah dikontrol, biasanya ditempatkan seekor kuda betina elok di dalam barisan supaya semua kuda jantan mengejar dan mengikuti si kuda betina ke mana pun perginya. Kusir cukup hanya mengontrol satu kuda betina.

Pada masa itu, kuda-kuda berkualitas tinggi diekspor dari Mesir ke seluruh dunia. Kuda betina di kereta Firaun adalah kuda betina nomor satu di dunia! Ketika Salomo sebagai kolektor kuda (1 Raj. 4:26) membandingkan Gadis Sulam dengan kuda betina kereta Firaun, ia sedang memuji kekasihnya yang dianggapnya wanita terbaik di seluruh dunia. Karena perbedaan konteks, pria zaman sekarang tidak dianjurkan memuji kekasihnya dengan membandingkannya terhadap kuda. Ini bisa dianggap sebagai sindiran. Prinsip bagaimana seseorang memandang kekasihnya, yakni sebagai pria atau wanita terbaik di dunia, yang seharusnya kita pegang.

Saya teringat lagu karangan ADA Band yang syairnya berkata, karena wanita ingin dimengerti lewat tutur lembut… Ini bukan sekedar lirik picisan. Ada kebenaran hakiki di baliknya. Pujian merupakan hal yang penting, khususnya bagi wanita. Ingatlah, hal pertama yang diterima Hawa sesudah peciptaannya adalah pujian Adam yang mengatakan, “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku.” (Kej. 2:23). Pujian adalah hal yang mengawali hubungan Adam dan Hawa yang masih bersih dari dosa saat itu.

Pasangan Anda memang bukan bintang film tenar atau pemenang Piala Oscar. Namun, Anda bisa membuatnya menjadi pemenang Oscar di hati Anda melalui pujian dan cara Anda mencintai dan mengasihinya dengan tulus.

Refleksi Diri:

  • Apa hal-hal yang mungkin membuat Anda kurang percaya diri dan menjadi gangguan dalam hubungan dengan pasangan?
  • Seberapa sering Anda mengapresiasi pasangan, baik melalui pujian verbal atau hal-hal yang lain? Ingatlah sikap Anda terhadap pasangan harus mengacu pada sikap Tuhan Yesus kepada Anda. Karena itu, pujilah pasangan Anda.