Bagikan artikel ini :

Melayani Serupa Yesus (3)

Markus 9:33-37

Sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Matius 20:28

Perenungan ketiga kita tentang melayani adalah sifat kreatif tapi tulus. Banyak orang kreatif tapi tidak tulus, demikian sebaliknya banyak orang tulus tapi tidak kreatif. Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya sangatlah kreatif dengan memakai berbagai alat peraga. Dia sering kali mengajar dengan menggunakan perumpamaan. Analogi atau pengandaian yang dipakai Yesus kadang menggunakan kata yang keras dan tajam, tetapi sering pula dengan kata nan sabar yang memberi pengertian kepada para murid.
Semua perumpamaan dipakai tergantung siapa yang Dia layani.

Pelayanan membutuhkan kreatifitas dan ketulusan hati. Latar belakang orang yang dilayani, kebutuhan orang yang dilayani, dan tujuan pelayanan kita menjadi dasar bagi perbedaan kreatifitas dan seni dalam pelayanan. Bagaimana berbicara, bagaimana melakukan pendekatan, situasi apa yang tepat, dan materi apa yang kita bawa dalam pelayanan akan berbeda-beda atas dasar karakterisitik orang yang kita layani. Cara melayani orang berpendidikan rendah berbeda dengan melayani orang yang berpendidikan banyak dan punya cara pandang yang luas. Cara melayani orang muda berbeda dengan orang tua. Cara melayani orang Jawa Tengah berbeda dengan cara orang Madura, dan sebagainya.

Setiap manusia berpotensi untuk menjadi orang kreatif. Kreatifitas juga memerlukan pelatihan. Kreatifitas adalah jaminan Anda untuk melewati kehidupan yang dipenuhi dengan perubahan. Kreatifitas adalah menghubungkan titik satu dengan titik yang lain. Anda akan sulit menghubungkan jika Anda hanya mengenal dua titik. Perbanyak informasi yang Anda ketahui maka kreatifitas Anda akan meningkat. Ini berlaku juga dalam hal melayani.

Kadang kita sudah bersusah payah dan berkorban untuk orang lain atau pelayanan tapi kurang dihargai. Ingat, ketika kita merasa kepedulian kita tak pernah dihargai, ketahuilah bahwa kita tengah belajar tentang ketulusan hati. Hati yang tulus memberi, tak akan undur jika tak ada yang membalas jasanya. Hati yang tulus memberi tak akan bersedih jika niat baiknya justru dianggap sepi. Berusahalah semaksimal mungkin untuk tulus. Jika kita tak mampu maksimal setidaknya belajarlah untuk tulus dalam melayani.

Salam kreatif dan tulus.

KREATIF DALAM MELAYANI MEMBUAT PELAYANAN ANDA BERKEMBANG. TULUS DALAM MELAYANI MEMBUAT PELAYANAN ANDA BERTAHAN.