Bagikan artikel ini :

Mengkhianati Allah

Yeremia 2:1-13

pernahkah suatu bangsa menukar allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna. Yeremia 2:11

Air susu dibalas air tuba, kira-kira pepatah seperti itulah yang menggambarkan sikap bangsa Israel terhadap Tuhan. Kasih Tuhan yang begitu besar kepada mereka, ternyata dibalas dengan sikap yang menyakiti hati Tuhan. Beberapa sikap yang bisa kita lihat: Pertama dikatakan mereka menjauh dari Tuhan (ay. 5). Kedua, bangsa Israel telah melupakan Tuhan (ay. 6-7) yang senantiasa menyertai mereka dalam perjalanan di padang gurun sampai masuk tanah perjanjian. Ketiga, mereka tidak melaksanakan hukum Tuhan (ay. 8), sudah menjauh, melupakan, lalu tidak melakukan firman Tuhan. Bahkan kata-kata yang begitu keras dikatakan Allah, “pernahkah suatu bangsa menukar allahnya meskipun itu sebenarnya bukan allah? Tetapi umat-Ku menukarkan Kemuliaannya dengan apa yang tidak berguna.” Bahkan, bangsa yang menyembah allah yang sebenarnya bukan allah, bisa lebih setia daripada bangsa Israel yang menyembah Allah yang benar. Bangsa Israel benar-benar mengkhianati Allah. Mereka tidak mau bertobat sekalipun sudah diingatkan berulang kali.

Nabi Yeremia harus berkhotbah dengan keras pada zaman itu karena bangsa Israel sudah keterlaluan. Mereka sangat memandang rendah Allah, menduakan Allah di dalam hati mereka.

Bagaimana dengan zaman ini? Apakah ada orang Kristen yang mengkhianati Allah? Itu hanya diri kita sendiri yang tahu dan pastinya Allah yang tahu. Mungkin ada orang-orang Kristen yang tidak pernah terang-terangan menolak Allah tetapi dalam praktik hidupnya sehari-hari, sebenarnya Allah tidak mereka sembah. Ada orang Kristen yang hidupnya dari Senin-Sabtu menipu manusia dan hari Minggu “menipu Allah”. Menjadi seorang Kristen bukan soal status di KTP atau terbatas pada ritual keagamaan, tetapi mengenai sebuah relasi.

Tuhan Yesus sudah sangat mengasihi kita, kita tidak pernah bisa membalas kasih-Nya yang begitu besar. Kita hanya bisa mensyukurinya dengan sungguh-sungguh hidup untuk kemuliaan-Nya. Ingatlah selalu, kalau hidup kita tidak sesuai dengan kehendak-Nya, kita sudah mengkhianati Dia yang telah mengasihi kita.

MENJALANI HIDUP TIDAK SESUAI DENGAN APA YANG DIKEHENDAKI TUHAN, SUDAH MERUPAKAN SIKAP MENGKHIANATI TUHAN.