Bagikan artikel ini :

Rencana Tuhan Di Balik Kejadian Buruk

1 Raja-raja 19:1-8

maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: “Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.”
- 1 Raja-raja 19:2

Siapa yang mau tersambar petir? Membayangkannya saja sudah buat bulu kuduk berdiri. Tentang sambaran petir, pria bernama Walter Summerford adalah yang paling apes. Semasa hidupnya Summerford tiga kali terkena sambaran petir. Ini membuatnya harus menderita kelumpuhan total. Apakah berhenti sampai di situ? Ternyata tidak. Setelah meninggal, kuburannya juga tersambar petir yang menyebabkan batu nisannya pecah. Alhasil, Summerfold total tersambar petir empat kali semasa hidup dan mati. Apes betul orang ini. Umumnya orang-orang akan berpikir demikian. Seseorang bisa mengalami kejadian buruk dalam hidup mungkin karena sedang tidak beruntung. Oleh karena itu, orang-orang berlomba mencari keberuntungan supaya terhindar dari hal-hal buruk yang merugikan. Namun, jika melihat Alkitab, mengalami kejadian baik atau buruk tidak sesederhana beruntung atau sial. Setiap kejadian hidup yang dialami manusia, ada campur tangan dan rencana Tuhan di dalamnya.

Nabi Elia sebagai contoh. Betapa mengejutkan bagi Elia, meskipun sudah berhasil menunjukkan bahwa kuasa Tuhan ada atas dirinya di gunung Karmel, Raja Ahab dan Izebel tidak juga gentar terhadap kuasa Tuhan. Izebel bahkan berketetapan akan membunuh Elia sesegera mungkin, seperti Elia telah membunuh nabi-nabi Baal dan Asyera kesayangan Izebel. Mendengar berita ini, Elia sangat gentar. Ia segera melakukan pelarian agar terlepas dari rencana jahat Izebel. Namun, pelarian tidak cukup untuk menolongnya. Elia begitu terpuruk karena kejadian buruk yang menimpanya. Ia merasa gagal menjalankan tugas sebagai seorang nabi dan tidak pantas untuk hidup. Tuhan tidak tinggal diam. Dia hadir menolong Elia di tengah pelariannya. Tuhan bahkan memakai kejadian buruk agar Elia lebih memahami rencana Tuhan atas hidupnya.

Tidak ada manusia yang imun dari hal-hal buruk. Kapan pun bisa terjadi dalam kehidupan. Mari belajar dari kisah Elia, bahwa kejadian buruk bukanlah fakta akhir dari kehidupan. Tuhan Yesus tidak meninggalkan anak-anak-Nya di saat kejadian-kejadian buruk menimpa kita. Yesus akan menopang bahkan memakai setiap kejadian buruk untuk menguatkan kita, bahkan membuat kita mengerti rencana Tuhan.

Refleksi Diri:

  • Bagaimana selama ini respons Anda ketika mengalami kejadian buruk?
  • Apa rencana Tuhan di balik kejadian buruk yang Anda alami setelah merenungkan dan membaca bagian Alkitab hari ini?