Bagikan artikel ini :

Sungguhkah engkau mengasihi-Ku?

Yohanes 21:1-19

Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?”
- Yohanes 21:15

Jatuh dari tangga bisa luka. Jatuh dari motor bisa jontor. Jatuh dari loteng bisa oleng. Semua jatuh ini pastilah tidak enak dan dihindari oleh siapa pun. Namun, ada satu jatuh yang disenangi semua orang, apa itu? Jatuh cinta!

Jatuh cinta berjuta rasanya, itu yang sering dikatakan orang. Jatuh cinta membuat orang bisa memiliki energi yang luar biasa. Bisa puitis, bisa kreatif, aktif, dan jadi produktif. Jatuh cinta bisa membuat orang jadi pendaki gunung dan perenang unggul. Gunung akan kudaki, lautan pun kuseberangi, karena cintaku padamu. Begitu kata sebuah lagu cinta.

Murid-murid sedang menjala ikan, salah satu di antaranya Simon Petrus. Petrus yang ada pada saat Yesus diadili untuk dihukum mati, menyangkal diri sebagai murid Yesus sampai tiga kali. Setelah mati dan bangkit kembali, Yesus menampakkan diri kepada para murid dan juga kepada Petrus di sisi danau Tiberias.

Seusai sarapan bersama, Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih daripada semua ini?” Pertanyaan Yesus sungguhlah dalam. Sebuah pertanyaan yang membutuhkan komitmen untuk melakukannya, bukan sekadar cinta kasih di bibir saja. Cinta kasih yang disertai dengan janji dan keinginan kuat untuk selalu mengutamakan Allah sebagai yang dikasihi lebih dari pada apa pun.

Pertanyaan ini akhirnya mengubahkan Petrus dari seorang murid yang menyangkali Yesus menjadi murid yang mengasihi-Nya sepenuh hati. Murid yang akhirnya setia berjuang sampai mati untuk menyebarkan cinta kasih Yesus yang rela mati di kayu salib demi menebus umat manusia dari dosa.

Tindakan Petrus adalah bukti cinta yang dalam. Cinta yang bukan sekadar kata-kata puitis atau janji manis. Cinta yang diwujudkan. Bukan cuma ucapan belaka tetapi disertai tindakan. Cinta kasih yang rela berkorban dan berjuang menjaga kesetiaan. Cinta kasih ini perlu dijaga. Percuma bilang cinta kalau tak tahu bagaimana menjaganya.

Kalau Tuhan Yesus bertanya kepada Anda, “Apakah …….. (isi dengan nama Anda) mengasihi-Ku lebih dari pada mereka ini?” Apa jawab Anda?

Refleksi Diri:

  • Kapan Anda pernah merasakan cinta kasih yang begitu dalam kepada Tuhan Yesus? Mengapa?
  • Komitmen apa yang ingin Anda ambil untuk membuktikan cinta kasih Anda kepada Yesus?