Bagikan artikel ini :

Waktu Anda Ada Batasnya

Mazmur 90:10-12

Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
- Mazmur 90:10

Film-film seringkali membawa penontonnya berimajinasi luar biasa. Salah satunya saat menciptakan tokoh-tokoh yang bisa mengendalikan waktu. Mereka bisa memperlambat jalannya waktu, menyetel segala kejadian semaunya. Rasanya menyenangkan bukan, kalau waktu bisa kita atur sedemikian rupa? Ketika mengalami kesenangan, kita atur waktu lebih lambat jalannya supaya bisa menikmatinya lebih lama. Sebaliknya saat dalam kesulitan, kita atur waktu lebih cepat agar penderitaan segera berlalu.

Kenyataannya, waktu berjalan konsisten. Tidak bisa kita perlambat atau percepat. Hal yang lebih penting adalah bagaimana sebenarnya kita memandang dan menggunakan waktu. Setiap kita diberi waktu yang sama, 24 jam, tidak lebih, juga tidak kurang. Jatah kita setiap harinya selalu sama. Namun, batas hidup kita berbeda-beda. Ayat emas menuliskan angka tujuh puluh atau delapan puluh, menunjukkan adanya satu batas dalam hidup yang tidak bisa dipungkiri. Sejak ribuan tahun silam, Musa menyadari betapa terbatasnya waktu manusia di dalam hidup.

Daud juga berkata, “Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.” (Mzm.103:15-16). Hidup manusia singkat. Siapa pun orangnya, terkenal atau awam, para penguasa atau rakyat biasa, para profesor atau putus sekolah, dan golongan lainnya, semuanya punya waktu terbatas selama di dunia. Sayang sekali kalau kita hanya menggunakan waktu yang terbatas tanpa tujuan. Satu saat nanti, semua manusia akan menjalani hidup yang tidak ada batasnya alias kekal, dan pilihannya hanya dua: hidup kekal atau mati kekal. Hanya di dalam Kristus saja kita akan menjalani hidup kekal. Di luar Dia akan mati kekal.

Tuhan memberikan kita waktu hidup selama di dunia ini. Kita tentu sudah tahu akan hal ini, tetapi seringkali lupa, seolah-olah kita akan hidup selamanya. Apakah Anda sudah sungguh percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan Anda? Sudahkah hidup Anda dipakai dengan maksimal seperti yang Tuhan kehendaki? Janganlah kita hanya merenungkan akan terbatasnya waktu hidup, tetapi marilah menggunakan kesempatan yang terbatas ini dengan sungguh-sungguh di dalam Tuhan.

Refleksi Diri:

  • Mengapa waktu Anda begitu berharga untuk dijalani? Apa hal yang mau Anda ubah, supaya memakai waktu hidup lebih bermakna?
  • Apakah Anda yakin akan menjalani hidup kekal bersama Yesus satu saat nanti?