Family, Hear His Word! (Keluarga, Dengarlah Firman-Nya!)
Amos 3:1-15; 2 Timotius 3:16
EKSPRESI PRIBADI
Hari Reformasi diperingati setiap tanggal 31 Oktober. Reformasi Gereja adalah upaya untuk melakukan perubahan ajaran kekristenan, agar sesuai dengan Alkitab. Reformasi Gereja dipelopori oleh Martin Luther (1483-1548). Tepat pada tanggal 31 Oktober 1517 Martin Luther memaku 95 dalil kritiknya di pintu Gereja di Wittenberg, Jerman. Luther memprotes keras bahwa praktik penjualan surat indulgensi (pengampunan dosa) tidak membuat gereja memiliki otoritas untuk menyelamatkan. Tuhan berkenan memakai Luther untuk mengembalikan pengertian keselamatan yang sesuai dengan Alkitab. Reformasi mengingatkan kita untuk berpegang pada Alkitab. Orang Kristen harus berpegang kepada pewahyuan Allah yang tertuang dalam Alkitab. Salah satu dampak besar juga dari Reformasi adalah Alkitab diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Masih di masa pandemi ini, bagaimana kita selanjutnya memaknai Reformasi hari ini?
EKSPLORASI FIRMAN
Bagian kitab Amos 3:1-15 ini adalah perluasan tema dari dua pasal pertama hal hukuman atas bangsa-bangsa lain (1:2-2:3), hukuman tas Yehuda (2:3-5), dan hukuman atas Israel (2:6-16). Masuk pasal 3, Amos mulai dengan menunjukkan betapa indahnya hubungan dengan TUHAN yang dinikmati oleh orang Israel. Namun di bawah dorongan tanggung jawab kenabian, Amos sebagai penyambung lidah Allah, juga harus berbicara tentang berita penghukuman dan memperingatkan akan keruntuhan Israel.
- TUHAN panggil umat-Nya untuk mempertanggungjawabkan kesalahannya
“Dengarlah firman ini” (3:1; 4:1), juga di pasal 5:1, “Dengarlah perkataan ini yang kuucapkan tentang kamu sebagai ratapan.” Bahkan nabi Amos dengan sedihnya meratap seolah-olah Israel sudah mati. Tuhan sudah menyatakan keputusan-Nya kepada nabi, hamba-Nya: “Sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu” (3:2b). Amos harus berbicara sebab Tuhan sudah berfirman, “Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?” (ay. 7). Amos menjelaskan mengapa ia menyampaikan kata-kata yang menakutkan. Sejak dari judul awal kitab Amos, perkataan yang dinyatakan kepada Amos adalah “TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya” (1:1-2). Tuhan sungguh serius dengan perkataan-Nya. “Beginilah firman TUHAN” (1:3, 6, 9, 11, 13; 2:1, 4, 6) disebut setidaknya delapan kali di pasal 1 dan 2 untuk menyatakan hukuman atas bangsa-bangsa lain. Puncaknya di pasal 3, perikop kita hari ini, “Dengarlah firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai orang Israel” (3:1).
- Hukuman TUHAN justru diberlakukan di dalam keluarga sendiri
Nabi berbicara kepada segenap umat Israel, kedua belas suku, segenap keluarga besar, “tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir” (3:1). Lebih eksklusif lagi TUHAN mengingatkan: “Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi” (3:2a). Istilah `mengenal,' dalam konteks hubungan antara dua pihak, berarti menandakan keintiman seperti dalam pernikahan (bdk. Kej 4:1). Melebihi semua bangsa lain, Israel dipilih oleh Tuhan Allah untuk berelasi secara istimewa. TUHAN mengenal Israel bisa bermakna memilih, mengasihi umat-Nya ini, “Sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu; engkaulah yang dipilih oleh TUHAN, Allahmu, dari segala bangsa di atas muka bumi untuk menjadi umat kesayangan-Nya” (Ul 7:6). Betapa mulianya kedudukan Israel di mata TUHAN, sekaligus pertanggunganjawab yang harus diberikan, “Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji?” (Am 3:3). Tidak ada akibat tanpa sebab (3:3-5) dan tidak ada sebab tanpa akibat (3:5-6, 8). TUHAN tidak akan membuat perkecualian terhadap umat yang dikasihi-Nya, karena didapati bersalah dan berlaku jahat (3:14), maka akan dihukum.
- Kuasa Firman TUHAN itu mestinya mengubahkan hidup kita
Singa telah mengaum, seharusnyalah umat Israel takut dan bertobat. TUHAN berfirman maka semuanya jadi. Dua kali nanti umat diperintahkan: “Carilah Aku, maka kamu akan hidup!” (Am 5:4, 6). Undangan penuh anugerah ini disampaikan untuk direspon secara konkrit juga, “Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup” (5:14). Alkitab, firman TUHAN yang dapat memberi hikmat dan menuntun kita kepada keselamatan didalam Tuhan Yesus, patut kita terus baca, renungkan dan laksanakan. Yang mengubahkan hidup Martin Luther adalah pengertian bahwa kita diselamatkan hanya oleh anugerah, khususnya ketika dia mempelajari Alkitab, dia dibukakan hatinya oleh kebenaran-kebenaran yang didapatkan di kitab-kitab seperti Roma dan Galatia. Peristiwa Reformasi menunjukkan bahwa Alkitab adalah sumber kebenaran yang tidak dapat tergantikan, yang memiliki kuasa untuk mengubah hati orang. Luther mendorong kita untuk berfokus kepada Kristus dan mempelajari Alkitab. Kita akan diubahkan oleh berkat firman-Nya, “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim 3:16). Sungguh kuasa firman TUHAN jauh lebih besar dari apapun juga.
Tema kita adalah “Keluarga, dengarlah firman-Nya.” Dalam Perjanjian Baru, rasul Petrus juga menyatakan bahwa kita adalah umat milik Allah yang dikasihi-Nya, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri...” (1 Pet 2:9a). Dengan segala keistimewaan yang diberikan TUHAN, maka kita diberi arah hidup, “supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang yang ajaib” (ay. 9b). Mari kita bawa keluarga kita untuk senantiasa dengar-dengaran akan firman TUHAN.
APLIKASI KEHIDUPAN
(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)
Pendalaman
Apa arti firman Tuhan dapat mengubahkan hidup?
Penerapan
Langkah konkrit apa yang Anda dapat lakukan agar keluarga yang Anda bangun berdiri di atas kebenaran firman Tuhan?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.