Bagikan artikel ini :

Growing up

Kolose 2:6-15

EKSPRESI PRIBADI

Tentu saja, pada saat kita menanam sebuah tanaman atau pohon pasti yang kita harapkan adalah tanaman atau pohon itu bertumbuh dan pastinya menghasilkan buah yang dapat kita nikmati. Namun, kita tahu bersama bahwa untuk mendapatkan buah dari sebuah pohon tertentu bukanlah sesuatu hal yang instan, diperlukan kesabaran untuk menanti dan ketekunan untuk memelihara dan menjaga tumbuhan atau pohon tersebut agar tetap bertumbuh. Beberapa cara kita lakukan untuk memelihara dan menjaga tumbuhan atau pohon tetap tumbuh yaitu dengan menyirami tumbuhan itu, memberikan makanan, memastikan tumbuhan tersebut mendapatkan sinar matahari yang cukup, menjaga tumbuhan kita tidak terkena hama, dan membersihkan tumbuhan tersebut dari daun-daun atau bagian-bagian yang sudah mati. Maka, tumbuhan itu semakin bertumbuh dan pada akhirnya akan menghasilkan buah yang kita nantikan.

EKSPLORASI FIRMAN

Demikian dengan setiap kita di dalam Tuhan, pasti kita juga merindukan pertumbuhan di dalam kerohanian kita, kita tidak mau terus-terusan menjadi bayi rohani. Pertumbuhan rohani merupakan hal yang dikehendaki Tuhan terjadi pada setiap orang percaya. Kenyataannya Allah menciptakan kita adalah untuk menjadi serupa dengan Kristus. Karena itu setiap orang percaya perlu untuk bertumbuh. Bertumbuh dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Kristus.

Sama halnya dengan tumbuhan atau pohon bahwa pertumbuhan itu tidak terjadi secara instan, tetapi dibutuhkan proses, dibutuhkan komitmen yang terencana. Kita harus memiliki kemauan untuk bertumbuh, memutuskan untuk bertumbuh dan melakukan upaya untuk bertumbuh serta terus-menerus dalam sebuah proses pertumbuhan yang sehat. Jangan sampai kita bertahun-tahun mengikuti Tuhan tetapi kita tidak mengalami pertumbuhan rohani. Pertanyaannya praktisnya adalah, bagaimana kita bisa bertumbuh di dalam Kristus? Dan mengapa kita seringkali sulit untuk bertumbuh sehingga pada akhirnya kita tidak menghasilkan buah bagi kemuliaan Tuhan?

Di dalam surat Kolose 2:6-7 ini Rasul Paulus menasihati setiap orang percaya untuk bertumbuh adalah pertama-tama "tetap tinggal di dalam KRISTUS" dalam hidup kita. Kita harus tinggal "di dalam Kristus" (ay. 6), Karena itu Rasul Paulus menggunakan kata "tetap" yang merupakan penekanan untuk tidak berubah, tidak goyah, dan tetap konsisten tinggal di dalam Tuhan. Di ayat selanjutnya, Rasul Paulus menggunakan kata yang mempertegas untuk kita "berakar", "dibangun" dan "bertambah teguh". Begitu juga kehidupan orang Kristen yang tetap di dalam Tuhan, senantiasa karib dan melekat kepada Tuhan, ia diibaratkan "...seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:3).  Pohon ini akan tetap kokoh meski diterpa angin.  Sama halnya dengan rumah yang didirikan di atas batu (pondasinya kuat), "Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh..."  (Matius 7:25). Kata-kata yang digunakan Rasul Paulus pada bagian ini membawa kita memiliki iman seperti sebuah tanaman yang kokoh menghadapi setiap pergumulan, setiap situasi bahkan setiap cobaan yang diijinkan terjadi di dalam kehidupan kita. Penekanan ini ingin mengajak jemaat Kolose dan setiap kita untuk tidak memisahkan diri dari Tuhan, untuk terus mengikatkan diri dengan Tuhan bukan hanya pengenalan di luarnya saja. Ini artinya menjalin hubungan yang intim dengan Tuhan senantiasa, di dalam kondisi apapun kita "tetap tinggal" di dalam Tuhan. karena di luar Kristus tidak mungkin ada pertumbuhan. (bdk.  Yoh 15:1-8).

Kedua, buang "hama" yang menghambat pertumbuhan. Jika kita memperhatikan bersama di ayat 8 Rasul Paulus sadar akan bahaya yang satu ini. Karena itu ia melanjutkan nasihatnya dengan menjelaskan hambatan sebuah pertumbuhan yaitu "memiliki kewaspadaan." Dikatakan: "Hati-hatilah supaya jangan ada seorang pun yang menawan kamu melalui filsafatnya yang hampa dan palsu..." atau,  ini memiliki pengertian: "memperdaya, menghasut, meracuni." Dari sini kita mendapatkan satu pemahaman bahwa orang-orang yang tengah mengalami proses pertumbuhan sejatinya ia perlu selalu berhati-hati agar dirinya tidak mudah diperdaya, dihasut atau diracuni oleh pengajaran-pengajaran dunia yang menyesatkan. Pengajaran-pengajaran dunia bukan hanya bicara tentang teologi yang salah, tetapi juga berbicara tentang fokus yang salah. Fokus yang salahpun bisa membuat kita menjadi orang Kristen yang kerdil, tidak bertumbuh dengan baik secara rohani. Hal ini ingin mengingatkan kita bagaimana seseorang itu bisa dikatakan sudah lama menjadi Kristen, tetapi dari dahulu hingga saat ini tidak ada progress pertumbuhan imannya. Seharusnya ia telah menjadi teladan, minimal dalam keluarganya. Tetapi itu pun tidak bisa dilakukannya, justru teladan yang buruk yang diperlihatkannya. Mengapa? Karena fokus kita bukan kepada Tuhan Sang Sumber Kehidupan tetapi kita melekat kepada dunia, dan melekat kepada keinginan kita sendiri. Inilah yang harus kita waspadai bahkan harus kita buang agar kita terus mengalami pertumbuhan yang sehat di dalam Tuhan. Selanjutnya adalah buah dari pertumbuhan itu, yaitu hidup yang dipenuhi dengan syukur. Hidup yang dipenuhi dengan syukur memiliki makna yang luas, ada gairah hidup, ada keteguhan dalam menghadapi pergumulan, ada ketulusan dan kerelaan untuk melakukan kehendak Tuhan. [SA]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Apakah makna "tetap tinggal di dalam Kristus"? Pada saat kapan seseorang dikatakan ada dalam keadaan yang demikian?

Penerapan

Hambatan apa saja yang membuat kita pada akhirnya tidak bisa bertumbuh baik di dalam pengenalan akan Tuhan ataupun di dalam perjalanan iman kita? Buatlah komitmen untuk "membuang" hama di dalam hidup Anda! 

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.