Bagikan artikel ini :

Redeemed for His Purpose (Diselamatkan untuk TujuanNya)

I Korintus 15:7-11

EKSPRESI PRIBADI

Dikutip dari salah satu buku tentang kisah sebuah karya mozaik di istana kerajaan Teheran. Karya mozaik itu adalah salah satu karya terindah di dunia. Namun, siapa menduga bahwa mozaik itu terbuat dari sebuah cermin pecah. Mulanya, seorang arsitek memesan cermin dari Paris untuk dipasang di tembok istana. Ketika pesanan itu datang, alangkah kecewanya mereka karena cermin itu sudah pecah. Sang kontraktor bermaksud membuang pecahan cermin itu, tetapi si arsitek justru menggunakan pecahan-pecahan cermin itu untuk membuat mozaik indah yang terdiri dari serpihan kaca yang berwarna perak, berkilau dan memendarkan cahaya. [http://giajemursarisurabaya.blogspot.com/2011/11/]

Demikian pula kisah hidup Rasul Paulus adalah seperti mozaik yang indah. Ia dulu adalah seorang penganiaya jemaat Allah (I Kor 15:9), tetapi akhirnya dalam kasih karunia Tuhan, seorang Saulus “serpihan cermin yang sudah pecah,” ditangkap/diselamatkan oleh Tuhan untuk suatu maksud Ilahi yang indah (redeemed for His beautiful purpose). Dia diubah menjadi oleh Sang Arsitek Agung menjadi seorang Paulus “mozaik yang berkilau dan memancarkan kemuliaan Nya”, sesuai panggilanNya sebagai seorang rasul (I Kor 15:9).

EKSPLORASI FIRMAN

Melalui perikop I Korintus 15:7-11, kita akan belajar dari teladan rasul Paulus akan bagaimana seharusnya sikap kita yang telah ditebusNya agar menjalani hidup sesuai dengan tujuan Nya.

  1. Milikilah sikap rendah hati senantiasa (Stay Humble)
    Kita diselamatkan/ditebus oleh Tuhan, bukan karena kita yang mencari Dia, tetapi sebaliknya Dia yang mencari kita. Kita adalah domba yang telah terhilang dan Tuhan adalah Gembala yang baik dan mencari kita yang tersesat. Bukan karena kita layak untuk diselamatkan, tetapi karena kita dilayakanNya. Sikap merasa tidak layak ini tetap ada di dalam pikiran dan hati Rasul Paulus bahkan tatkala dia sudah diselamatkan. Hal ini adalah sikap yang baik dan perlu diteladani untuk menolong kita agar tetap rendah hati senantiasa (stay humble).

    Rasul Paulus merasa perlu untuk mengingatkan dirinya, walaupun dia sudah dipakai Tuhan menjadi seorang rasul, tetapi dia tetap rendah hati mengatakannya bahwa dirinya adalah “yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul” (I Kor 15:9). Konsep “kasih karunia” menjadi kata kunci yang penting disini, karena bukan dia yang mencari dan menampakan diri kepada Tuhan, tetapi sebaliknya Tuhan yang mencari dan menampakan diri kepada orang berdosa (I Kor 15:7), termasuk juga pada dirinya, “Ia menampakan diri juga kepadaku, sama seperti anak yang lahir sebelum waktunya” (I Kor 15:8).
  2. Milikilah sikap mau bekerja lebih keras (Go the Extra Mile)
    Diselamatkan oleh kasih karunia tidaklah membuat kita justru menjadi terlena dan malas bekerja. Hal ini justru sebaliknya terjadi atas diri rasul Paulus. Dia mensyukuri keberadaannya saat ini sebagai kasih karunia Tuhan dan dia tidak berhenti di sana, tetapi dia mau membuat kasih karunia itu tidak menjadi sia-sia dengan cara dia mau dan rela “bekerja lebih keras dari pada mereka semua” (I Kor 15:10). Inilah semangat hidup yang perlu ada juga di dalam diri kita yaitu semangat untuk bekerja lebih giat, lebih sungguh, lebih keras, selama hari masih siang bagi kerajaan Allah (go the extra mile).

    Hal yang mendasari hal ini tentu saja adalah berita Injil itu sendiri, yaitu berita kematian dan kebangkitan Kristus, yang perlu terus diajarkan dan diberitakan (I Kor 15:11). Dalam tulisan surat kepada jemaat Kolose, Rasul Paulus tegas mengatakannya, “Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasaNya yang bekerja dengan kuat di dalam aku” (Kol. 1:29). Hal ini menjadi sebuah “drive” atau motor penggerak bagi setiap orang yang telah ditebusnya untuk memberikan hidupnya, tidak lagi hidup bagi dirinya lagi, tapi bagi Dia yang telah mati dan bangkit bagi hidup mereka (Gal. 2:19-20).[CK]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Perubahan seperti apa yang terjadi dalam kehidupan orang percaya yang mengalami kasih karunia Allah ?

Penerapan

Tekad-tekad apa saja yang Anda akan lakukan lebih lagi, selama hari masih siang, bagi pekerjaan Tuhan demi kemuliaanNya ?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.