Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Sceptics' conversion

Lukas 24:36-43

Ekspresi Pribadi

Harapan dan kenyataan kadang kala tidak berjalan sejajar. Adakalanya harapan seseorang tidak sesuai kenyataan. Di dalam perjalanan iman Kristen pun hal ini bisa terjadi, seorang Kristen bisa sangat berharap kepada Tuhan akan sesuatu hal yang sangat penting dalam hidupnya, tetapi ternyata kenyataan yang didapatinya, tidak seperti yang diharapkan. Di titik itulah seseorang bisa mulai meragukan akan Tuhan, akan kebaikan-Nya, kuasa-Nya, kasih-Nya. Apakah Anda bisa sharingkan pengalaman ketika Anda mempercayai Tuhan akan sesuatu hal, namun ternyata yang Anda harapkan itu tidak menjadi kenyataan? Apa yang Anda rasakan saat itu

Eksplorasi Firman

Keraguan terhadap kebangkitan Kristus bukan dimulai oleh orang-orang Atheis, tetapi sejak murid-murid Tuhan Yesus yang pertama. Ada beberapa peristiwa yang mendahului perikop ini, pertama kali para murid mendengar berita kebangkitan Tuhan Yesus dari perempuan-perempuan yang pergi ke kubur Tuhan Yesus, tetapi mereka menganggapnya sebagai omong kosong dan tidak mempercayainya (Luk.24:11). Kemudian mereka mendengar kesaksian dari 2 orang murid yang dijumpai Tuhan Yesus dalam perjalanan mereka ke Emaus, tetapi mereka pun tetap tidak percaya (Mrk.16:13). Lalu sampailah di bagian ini, ketika Tuhan Yesus menjumpai murid-murid-Nya dan membuat mereka yang awalnya ragu menjadi percaya, beberapa hal yang bisa kita pelajari dari bagian ini:

Beriman berarti mempercayai Dia sangat mengasihi kita lebih dari yang pernah kita bayangkan

Ketika murid-murid sedang berdiskusi, Tuhan Yesus hadir di sana dan mengucapkan sebuah kalimat "Damai sejahtera bagi kamu" (ayat 36). Tuhan Yesus datang membawa dan memberikan damai. Jangan lupa kalimat ini ditujukan bukan kepada orang-orang yang setia mendampingi-Nya, tetapi kepada orang-orang yang meninggalkan-Nya, kepada orang-orang yang meragukan-Nya. Dia tidak datang kepada murid-murid dengan membawa sebuah hukuman karena mereka tidak setia & tidak percaya kepada-Nya. Para murid juga di dalam bagian ini bukan ada di puncak imannya kepada Tuhan Yesus, justru di dalam keadaan yang paling rendah dalam iman mereka, karena mereka sama sekali tidak percaya kepada kesaksian-kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Kehadiran Tuhan Yesus menegaskan bahwa para murid yang sedang goyah imannya ini diteguhkan kembali. Para murid yang sedang penuh keraguan, diberikan damai sejahtera. Dari semuanya itu kita bisa lihat, Tuhan Yesus mengasihi murid-murid jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan. Tanpa kasih-Nya yang besar, Dia tidak akan menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya dan membiarkan mereka tenggelam dalam keraguan. Tuhan Yesus bangkit memberikan damai sejahtera, maka kita bisa tetap beriman kepada-Nya.

Beriman artinya melihat kembali dengan benar kepada Tuhan Yesus

Pada masa penulisan Injil Lukas berkemang juga ajaran bahwa Tuhan Yesus tidak benar-benar bangkit secara tubuh. Di saat ragu dalam iman ini melihat kembali Tuhan Yesus sebagai Allah, yang tidak mungkin salah. Kata 'ragu' dalam bahasa aslinya adalah posisi hati di mana seseorang tidak bisa menentukan akan memilih yang mana, ada dua hal yang bertentangan dalam pikirannya. Ketika Tuhan Yesus melihat para murid ketakutan dan menyangka melihat hantu (ayat 37), maka Tuhan Yesus berkata "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?" (ayat 38). Hati adalah tempat di mana seseorang merefleksikan kehidupannya, apa yang dipercayanya. Murid-murid melihat Tuhan Yesus tetapi mereka tidak percaya Dia benar-benar bangkit, karena di dalam hati mereka, lebih dikuasai dan dibatasi oleh pemikiran mereka sendiri serta penglihatan mereka yang terbatas. Dalam penglihatan yang mereka tahu adalah Tuhan Yesus itu sudah mati disalib, tidak ada kebangkitan. Di saat seperti itu apa yang Tuhan Yesus katakan "Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah...Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka" (ay 39-40). Tuhan Yesus mengajak para murid benar-benar melihat dengan baik, siapa Tuhan Yesus itu. Jika Tuhan Yesus tidak bangkit, seperti kata Paulus sia-sialah kepercayaan kita, sia-sia juga pemberitaan kita. Kalau kita melihat Tuhan Yesus sebagai pribadi yang benar-benar mati dan bangkit, kita akan kembali diteguhkan dalam iman, bahwa Dialah pribadi yang sangat berkuasa, yang mengalahkan maut.

Beriman artinya mengimani Firman-Nya

Seseorang bisa ragu-ragu kepada Tuhan karena mereka gagal melihat janji-janji Allah. Ada sebuah pola yang sama dari kisah-kisah penampakan Tuhan Yesus, dimulai dari pola orang-orang yang mendengar atau menyaksikan Tuhan Yesus bangkit akan terkejut bahkan ada yang tidak percaya (para perempuan yang ke kubur, 2 orang murid yang dalam perjalanan ke Emaus, serta para murid-murid yang sedang berkumpul). Pola selanjutnya adalah kembali ditegaskan apa yang dikatakan Tuhan Yesus atau Firman Tuhan. Seperti bagian ini Tuhan Yesus berkata "Inilah perkataaan-Ku...yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur" (ayat 44) Saat para murid ada dalam posisi ragu dan tidak percaya akan kebangkitan, Tuhan Yesus membawanya kepada perkataan-Nya (Firman) dan Firman Tuhan yang sudah tertulis. Kemudian Tuhan Yesus menjelaskan kepada mereka tentang isi Firman Tuhan (sama kepada 2 orang murid yang ke Emaus). Tuhan Yesus berkata perkataan-Nya 'harus digenapi sesuai dengan Kitab Suci' artinya peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus adalah sesuatu yang sudah dirancangkan Allah dan pasti terjadi. Tetapi hal yang tidak boleh dilupakan adalah ayat 45 "Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci", Dialah yang memberi pengertian dalam pikiran untuk seseorang bisa mengerti. Firman Tuhan adalah jawaban atas keraguan yang dihadapi orang percaya, bahwa setiap Firman yang tertulis pasti digenapi-Nya. Di dalam Firman-Nya ada janji-janji-Nya, Allah memegang kendali.

Aplikasi Kehidupan

PENDALAMAN

Mengapa Tuhan Yesus perlu menampakkan diri-Nya kepada para murid ? Apa kaitannya peristiwa ini dengan hidup kita ?

PENERAPAN

Di saat Anda ragu akan Tuhan Yesus apa yang membuat Anda bisa tetap beriman kepada-Nya?

Saling Mendoakan

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain