Bagikan artikel ini :

Untukmu Indonesiaku

Mazmur 33:10-20

EKSPRESI PRIBADI

Kita bersyukur pada tahun ini Indonesia memasuki usia kemerdekaannya yang ke-74. Kita patut bersyukur pada Tuhan karena para pendiri bangsa kita menyatakan kemerdekaan bangsa kita sebagai sebuah rahmat atau anugerah dari Tuhan Allah Yang Maha Kuasa, sebagaimana tertulis dalam pembukaan UUD’45 alinea ke-3, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya". Indonesia sebagai masyarakat majemuk yang berlandaskan pada Pancasila sebagai dasar negaranya, menyatakan dengan tegas melalui sila yang pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa", dimana negera ini adalah negara ber-Tuhan atau negara yang mengakui kedaulatan Tuhan di tengah kehidupan berbangsanya.Tentu saja, pada saat ini, perjuangan kita sebagai bangsa Indonesia bukan lagi untuk merebut kemerdekaan, tapi bagaimana dengan rahmat dan anugerah Tuhan yang sama, kita harus mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ?

EKSPLORASI FIRMAN

Berdasarkan Firman Tuhan dalam Mazmur 33, kita diberikan beberapa panduan mengenai sikap kita sebagai orang Kristen atau warga gereja dalam rangka ikut terlibat dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.

  1. Ada Tuhan yang berdaulat dan yang Maha Kuasa.

    Ayat 11 berkata, "tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hatiNya turun temurun". Kata "rencana Tuhan" dan "rancangan hatiNya" mengambarkan apa yang menjadi agenda kekal dari Tuhan Allah tidak akan pernah dapat digagalkan, dipatahkan, ditiadakan oleh kelicikan agenda manusia siapapun juga yang ada di muka bumi ini. Sebaliknya justru di ayat 10, "Tuhan mengagalkan rencana bangsa-bangsa, Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa". Sungguh, ada Tuhan Yang Maha Kuasa berdaulat penuh atas kemerdekaan Indonesia 74 tahun yang lalu. Ini adalah sebuah buah dari rencana dan rancangan hatiNya bagi bangsa kita. Kita patut bersyukur dan berbahagia punya Tuhan yang berdaulat dan Maha Kuasa! Tetapi, ingatlah pula bahwa rencana terbaik dan terindah Tuhan bagi bangsa Indonesia tidak berhenti pada generasi pejuang 45 saja, melainkan dikatakan "turun temurun" (KJV: "to all generations"), yang artinya Tuhan berdaulat penuh tidak hanya di masa perjuangan merebut kemerdekaan, tetapi juga terus berlanjut di generasi bangsa Indonesia berikutnya dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Untuk hal ini, kita patut kembali bersyukur dan berbahagia punya Tuhan yang berdaulat dan Maha Kuasa! Sebagaimana di ayat selanjutnya menegaskan "Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan" (ayat 12)
  2. Ada mereka yang takut akan Tuhan dan yang berharap padaNya.

    Ayat 18 mengatakan, "Sesungguhnya, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setiaNya". Kata "takut akan Dia" artinya memiliki kehidupan iman yang saleh, hati yang murni, dan pengabdian hidup yang total bagi Tuhan. Seorang yang hidupnya takut akan Tuhan akan senantiasa bergantung dan berharap pada kekuatan Tuhan, bukan pada kekuatan kuasa manusia atau dunia ini. Sebagaimana dikatakan, "Kuda adalah harapan yang sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan" (ayat 17). Pengajaran ini pun ditekan ulang oleh Nabi Yeremia, "Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan" (Yer. 17:7). Orang benar adalah orang yang mengandalkan Tuhan dan hidupnya pasti akan dipenuhi dengan segala berkat Tuhan yang siap di saluran bagi sekitarnya. Semakin banyak orang benar di muka bumi Indonesia ini, maka semakin banyak berkat Tuhan akan tercurah atasnya. Orang benar adalah orang yang hidupnya sesuai dengan kebenaran Tuhan. Semakin banyak nilai-nilai kebenaran Tuhan di praktek kan oleh orang yang takut akan Tuhan ini, maka keberadaan negeri kita Indonesia pasti akan bangkit dari segala keterpurukan dosa. Sebagaimana Amsal 14:34 berkata, "Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa". Jadi, jika kita mau mempertahankan dan mengisi kemerdekaan bangsa kita, maka perbanyaklah orang-orang yang takut akan Tuhan, tambahkanlah jumlah orang-orang benar, yang siap menghidupi kebenaran, maka hal itu pasti akan membawa bangsa Indonesia pada derajat yang lebih tinggi. Ini bukanlah sebuah formula yang mengada-ada, tapi sebuah kaidah yang Alkitabiah! Marilah kita terus berharap yang terbaik untuk Indonesia, dimulai dari diri kita sebagai warga gereja yang menghidupi kebenaran. Marilah kita terus menanti-nantikan Tuhan berkarya di tengah bangsa kita, dimulai dari keberadaan kita sebagai warga negara yang takut akan Tuhan. Memang ini adalah sebuah bentuk nyata dari perjuangan yang tidak mudah dalam rangka mengisi kemerdekaan, tapi Tuhan pasti akan memampukan dan menopang kita, sebab "Dialah Penolong kita dan perisai kita" (ayat 20). Percayalah, "mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia", yaitu mereka yang takut akan Dia dan terus berharap padaNya (II Tawarikh 16:9). [CK]

APLIKASI KEHIDUPAN

(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)

Pendalaman

Apakah yang Anda dapat lakukan, sebagai warga negara agar dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa Indonesia dalam rangka mempertahankan dan mengisi kemerdekaan ?

Penerapan

Apa yang dapat Anda lakukan (melalui Care Group) agar kita dapat saling mendukung untuk hidup sebagai orang benar dan takut akan Tuhan ?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.