Bagikan artikel ini :

What Are You Made Of? (Terbuat Dari Apa?)

1 Korintus 3:10-17

EKSPRESI PRIBADI

Fondasi sebuah bangunan merupakan dasar yang sangat penting, karena berperan dalam menopang beban dari keseluruhan sebuah bangunan. Tidak ada seorang ahli bangunan, yang dengan sembarangan berencana membangun sebuah bangunan dengan fondasi yang tidak kokoh. Tentunya, para ahli bangunan akan dengan serius memikirkan, merencanakan dan menentukan semua bahan-bahan yang diperlukan agar mereka dapat menghasilkan sebuah fondasi yang kokoh sebelum sebuah bangunan ditegakkan dan untuk menjamin mutu bangunan tersebut. Demikian pula dengan kehidupan kita sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk menjadi seorang ahli bangunan yang membangun diri sendiri maupun orang lain di dalam tubuh Kristus berdasarkan anugerah Allah yang telah kita terima masing-masing. Oleh sebab itu, bagian apa yang telah Anda upayakan selama ini dalam hal membangun diri sendiri maupun orang lain?

EKSPLORASI FIRMAN

Sebagai seorang rasul Kristus Yesus, Paulus adalah seorang yang memberikan teladan hidup bagaimana melayani Tuhan, bukan dengan hikmat manusia melainkan dengan kekuatan Allah (1 Kor. 2:5). Paulus menyadari jati dirinya adalah seorang kawan sekerja Allah, yang dipanggil dan dikuduskan untuk melayani orang-orang kudus. Di dalam suratnya, kepada jemaat Korintus ini, Paulus menasihati mereka agar kehidupan mereka tidak berfokus kepada kehidupan duniawi dimana mereka hidup dengan perselisihan dan iri hati (1 Kor. 3:3), melainkan lebih berfokus kepada hal-hal rohani.

Paulus memiliki kepedulian terhadap jemaat Korintus karena sikap mereka yang masih belum dewasa secara rohani. Sikap demikian terbawa ketika mereka melihat sebuah pelayanan. Jemaat Korintus melihat pelayanan itu bersifat terbagi-bagi dan mengutamakan kelompok masing-masing (1 Kor. 3:4). Paulus melihat semuanya itu dan menegaskan kepada mereka bahwa setiap orang percaya memiliki tugas masing-masing yang berbeda satu dengan yang lain dan setiap tugas itu merupakan pemberian Tuhan yang istimewa kepadanya (1 Kor. 3:5). Oleh sebab itu, Paulus ingin mereka memperhatikan dengan sungguh bagaimana seharusnya seorang pelayan Tuhan melayani seorang akan yang lain. Ada 3 hal yang ingin Paulus ajarkan kepada jemaat di Korintus, antara lain sebagai berikut:

  1. Sebagai kawan sekerja Allah, perhatikanlah dengan baik bagaimana cara kita membangun.
    Pada bagian ini, Paulus menyebutkan dirinya sebagai seorang ahli bangunan, dengan kata lain seperti seorang arsitek yang penuh dengan keahlian. Perhatikan ayat 10, “…, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia membangun di atasnya.” Paulus menyadari bahwa Allah memberikan kepadanya hikmat untuk membangun kehidupan jemaat yang ia layani. Kesadaran ini membuat dirinya tidak sembarangan dalam menjalankan tugasnya, sebaliknya ia bekerja dengan keras melebihi para rasul yang lain karena ia tidak ingin menyia-nyiakan anugerah Allah yang bekerja di dalam kehidupannya.
  2. Sebagai kawan sekerja Allah, dasar yang diletakkan dan menjadi fondasi ialah didalam Kristus Yesus.
    Paulus memiliki keyakinan dan pendirian teguh akan dasar yang ia letakkan dalam pelayanannya. Paulus sebagai kawan sekerja Allah, memiliki sikap yang teguh dalam melawan setiap kelompok / golongan yang mengajarkan ketidakbenaran dan tidak berpusat kepada Kristus Yesus serta keangkuhan hidup dari jemaat Korintus yang sulit menerima dan percaya akan anugerah Allah yang diberitakan melalui pemberitaan salib Kristus. Oleh sebab itu, ketika Paulus mengajar jemaat Korintus, ia hanya memberitakan tentang salib Kristus dan bukan ajaran yang lain. Perhatikan ayat 11, “karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus”. Di dalam setiap pengajaran tentang kekristenan harus berakar kepada kasih dan pengorbanan Kristus, kebangkitanNya dan kemuliaanNya. Demikian pula dengan setiap orang percaya, yang telah dipanggil dan dikuduskan oleh Tuhan memiliki panggilan untuk melakukan setiap pekerjaan baik di dalam Kristus Yesus (bdk. Ef. 2:10). Karena dari Kristuslah segala berkat rohani akan diberikan kepada setiap orang yang berharap kepada-Nya.

    Paulus juga mengingatkan jemaat Korintus, mengenai bahan yang mereka gunakan dalam membangun sangatlah penting. Perhatikan ay. 12, “Entahkah orang membangun di atas dasar emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami.” Mengapa Paulus membedakan bahan yang mudah terbakar dan yang bertahan lama? Paulus ingin menekankan bahwa setiap orang yang memulai pekerjaan Allah, harus membangun di atas pengajaran yang benar, doktrin yang kuat di dalam Kristus Yesus. Di dalam pengajaran yang benar dan doktrin yang kuat di dalam Kristus menumbuhkan karakter dan iman serta pertumbuhan.

    Paulus juga menyebutkan bahwa pada akhirnya setiap usaha dan pekerjaan masing-masing orang akan diuji, dan yang bertahan akan mendapat upahnya. Pengujian ini menggambarkan bahwa memang adanya penderitaan, kesulitan, ujian kehidupan yang nanti pada akhirnya menunjukkan seberapa besar iman dan kekudusan hidup orang tersebut di hadapan Allah. Oleh sebab itu, Paulus meyakinkan jemaat Korintus bahwa jika seseorang ingin membangun pelayanannya maka ia harus dengan konsisten memberitakan tentang injil yang adalah kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya dan injil itu berisi tentang Kristus Yesus (bdk. Rom. 1:16).

  3. Sebagai kawan sekerja Allah, sadarilah bahwa kita harus hidup dalam kekudusan.
    Pada ayat 16-17, Paulus kembali mengingatkan bahwa setiap orang percaya bukan hanya membutuhkan pengajaran yang benar dan doktrin yang kuat di dalam Kristus Yesus, tetapi di dalam diri mereka Roh Tuhan tinggal dan berdiam. Baik secara individu maupun bersama dengan anggota tubuh Kristus lainnya, keberadaan diri mereka sebagai bait Allah menggambarkan kehadiran Allah di dalam kehidupan mereka. Jika di dalam kehidupan mereka, mereka tinggal di dalam dosa, ketidakbenaran, maka Allah tidak akan menyelamatkan mereka sebaliknya jika mereka dengan sungguh menguduskan hidup maka Allah berkenan tinggal di dalam kehidupannya. Oleh karena itu, bagi Paulus setiap orang percaya sungguh-sungguh mengupayakan kekudusan dan kemurnian hati dan pertobatan yang sejati, sehingga Allah dimuliakan melalui kehidupan kita.[NT]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Fondasi kokoh seperti apa yang dimana pelayanan dan kehidupan Anda di bangun di atasnya?

Penerapan

Apa tindakan konkrit Anda untuk hidup berakar di dalam Kristus dan firmanNya?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.