F.O.B.O (2)
Pengkhotbah 11:6
Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik.
- Pengkhotbah 11:6
Di renungan kemarin, kita telah melihat bagaimana banyaknya pilihan dapat membuat kita khawatir dan tidak bisa bergerak maju karena bimbang. Hari ini dan dua hari ke depan, kita akan melihat solusi Raja Salomo untuk mengatasinya.
Pada umumnya, ketika seseorang menjadi lumpuh dan bimbang karena banyaknya pilihan, ia tidak akan dapat dengan maksimal menjalankan keputusannya karena selalu ada keraguan, “Bagaimana kalau pilihanku salah? Bagaimana kalau seharusnya aku memilih yang itu?” Akhirnya, kita ibarat orang yang selalu mendua hati dan setengah-setengah dalam menjalankan sesuatu.
Di ayat bacaan hari ini, Salomo mengatakan bahwa solusinya adalah sebaliknya, bahwa justru kita harus rajin! Justru kita harus mengambil sebuah keputusan dengan gagah berani, kemudian menghidupi pilihan tersebut dengan sepenuh keberadaan kita. Ibarat orang yang sudah memilih hidup bersama seorang gadis, tidak mungkin ia terus melirik gadis-gadis lain sambil berpikir, aku akan coba cari pengganti kalau pernikahanku dengannya gagal, bukan? Sebaliknya, begitu memutuskan berbagi hidup dengan sang gadis, ia akan memperjuangkan pilihan tersebut.
Tentu saja nasihat ini tidak sedang mengatakan bahwa kita tidak boleh memiliki rencana cadangan atau antisipasi. Sebaliknya, Salomo justru mengatakan, “Janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari.” Maksudnya adalah kita tidak tahu mana yang akan berhasil—benih yang ditabur di pagi hari atau di petang hari—maka kita sebaiknya memiliki rencana cadangan. Bukan berarti pula kita tidak boleh beristirahat dan menjadi gila kerja. Justru karena tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, kita harus mengupayakan segalanya semaksimal mungkin. Berbisnis? Ya, kita harus semaksimal mungkin
mengerjakan bisnis kita. Namun, ada baiknya jika kita memiliki bisnis sampingan, tabungan, investasi, atau usaha lain, yang bisa kita cadangkan seandainya bisnis utama kita menghadapi kesulitan. Jika kita seorang karyawan pun, kerja keras kita di perusahaan tertentu mungkin sekali akan membuka peluang bekerja di tempat lain seandainya kita menghadapi masalah dengan tempat kerja yang sekarang.
Ingat kata orang: kerja keras tidak akan mengkhianati hasil.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah maksimal dalam pekerjaan/bisnis yang sedang Anda tekuni saat ini? Bagaimana dalam relasi dan pelayanan Anda? Berapa nilainya dalam skala 1 sampai 10?
- Apa yang membuat Anda tidak dapat maksimal? Mintalah Tuhan Yesus memberikan Anda semangat dalam memberikan yang terbaik hanya bagi-Nya.