Kunci Membangun Kehidupan Bersama
Tubuh Kristus adalah orang-orang percaya. Membangun Tubuh Kristus adalah panggilan kita sebagai orang percaya. Di dalam tulisan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus dan Efesus, kita menemukan panduan yang relevan tentang bagaimana kita dapat berkontribusi dalam membangun tubuh Kristus atau kehidupan bersama sebagai umat Tuhan. Mari kita lihat beberapa prinsip atau kunci yang dapat membantu kita dalam perjalanan pembangunan kehidupan bersama sebagai Tubuh Kristus.
Pertama, kesetiaan dan ketaatan kepada Kristus sebagai Kepala.
Kristus adalah Kepala Gereja. Kita harus setia dan taat hanya kepada-Nya. Karena Kristus adalah satu-satunya dasar yang kokoh bagi kehidupan kita. Seperti yang dinyatakan Alkitab, “Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus” (1 Kor. 3:11).
Kedua, kesatuan dalam Tubuh Kristus.
Kesatuan adalah fondasi utama bagi Gereja sebagai Tubuh Kristus. Di dalam Efesus 4:3-6, Rasul Paulus menekankan pentingnya memelihara kesatuan roh dalam ikatan damai sejahtera. Kesatuan ini bukan hanya menghindari perpecahan, tetapi juga bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dalam Kristus.
Di dalam 1 Korintus, pasal 12, ayat 12-13, Rasul Paulus juga mengajarkan tentang kesatuan tubuh Kristus. Pertama, Paulus membandingkan tubuh Kristus dengan tubuh manusia. Seperti tubuh manusia memiliki banyak anggota, begitu pula tubuh Kristus terdiri dari banyak orang percaya. Namun, meskipun berbeda-beda, kita semua adalah satu tubuh dalam Kristus. Kesatuan ini bukan hanya sekadar simbolis, tetapi juga spiritual. Dalam satu Roh, kita semua terhubung dengan Kristus dan satu sama lain. Kedua, Paulus menekankan bahwa keragaman gereja tetap pada satu tubuh Kristus. Kesatuan dalam keragaman. Berbagai denominasi dan latar belakang harus bersatu dalam kesamaan iman kepada Kristus. Kesatuan bukan berarti kita harus sepenuhnya seragam, tetapi menghormati perbedaan dan memperkuat satu sama lain. Kesatuan ini dapat dicapai jika ada kerendahan hati. Jangan biarkan perbedaan pendapat memecah belah Tubuh Kristus. Mengakui bahwa kita semua memiliki kelemahan dan membutuhkan kasih karunia Tuhan. Jangan sombong, tetapi saling melayani dengan rendah hati.
Ketiga, pertumbuhan rohani.
Setiap anggota Gereja harus terus bertumbuh secara rohani. Di dalam Efesus 4:15-16, kita diingatkan bahwa kita harus bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, yaitu Kristus sebagai Kepala Gereja. Pertumbuhan ini berjalan bersama dengan pembelajaran kita, antara lain: Berpartisipasi dalam pengajaran Firman Tuhan, mencakup mendengarkan khotbah, menghadiri pembinaan, dan berbagian dalam kelompok kecil; Berdoa untuk Tubuh Kristus secara keseluruhan, pemimpin gereja, dan anggota lainnya. Doa adalah kekuatan yang mempersatukan kita; Berbicara tentang Yesus kepada orang lain dan mengundang mereka untuk mengenal-Nya. Penginjilan adalah cara kita memperluas tubuh Kristus; Menyumbangkan waktu dan bakat kita untuk melayani gereja dan sesama.
Keempat, setiap anggota harus berperan.
Di dalam 1 Korintus 12:12-27, Rasul Paulus menjelaskan bahwa meskipun ada banyak anggota, mereka semua merupakan satu tubuh. Tidak ada anggota yang lebih penting dari yang lain, dan setiap anggota harus menjalankan fungsinya dengan setia. Masing-masing dari kita memiliki kemampuan dan karunia yang dapat digunakan.
Setiap anggota tubuh Kristus memiliki peran dan fungsi yang unik. Seperti mata, tangan, dan kaki bekerja bersama untuk memastikan fungsi tubuh yang sehat, demikian pula kita sebagai anggota tubuh Kristus harus saling melengkapi dan bekerja sama. Kita tidak boleh merasa lebih penting atau lebih rendah dari anggota lain. Semua memiliki peran yang sama-sama berharga dalam membangun tubuh Kristus. Itu sebab, penting sekali untuk mengenali dan menggunakan karunia yang diberikan oleh Roh Kudus. Bekerja bersama dengan anggota lain untuk mencapai tujuan bersama. Kita adalah bagian dari satu tubuh yang saling melengkapi.
Kelima, kasih sebagai dasar segala sesuatu.
Di dalam segala pikiran, perkataan, dan tindakan pelayanan kita, kasih harus menjadi dasar. Kasih mempersatukan kita dan memperkuat Tubuh Kristus. Tanpa kasih maka segala sesuatu yang kita lakukan tidak ada gunanya (1 Kor. 13:1-3).
Ingatlah bahwa membangun tubuh Kristus bukan hanya tanggung jawab para pemimpin gereja, tetapi juga kita semua sebagai anggota tubuh. Bagaimana kita membangun kesatuan kehidupan bersama sebagai Tubuh Kristus? Pertama, ada kesadaran. Sadarilah bahwa kita adalah bagian dari satu tubuh dan tanggung jawab kita adalah membangun kesatuan. Kedua, doa. Berdoalah agar gereja-gereja dan orang percaya dapat bersatu dalam kasih Kristus. Ketiga, pelayanan. Terlibatlah dalam pelayanan gereja dan bantu memperkuat tubuh Kristus. Mari berkomitmen untuk tumbuh bersama dan memperkuat tubuh Kristus. **Ar2
[1] Diambil dari sumber internet: gkdi.org; wikiwand.com; researchgate.net; id.wikipedia.org; dan beberapa sumber yang lain.