Apakah Allah Bersembunyi?
Mazmur 44
Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu dan melupakan penindasan dan impitan terhadap kami?
- Mazmur 44:25
Salah satu pertanyaan yang diajukan orang yang sedang menderita dan belum/tidak mendapatkan pertolongan Tuhan, yaitu: Mengapa Allah diam dan tidak mengulurkan tangan-Nya? Pemazmur bahkan menganggap Allah tertidur dan menyembunyikan diri. “Terjagalah! Mengapa Engkau tidur, ya Tuhan? Bangunlah! ... Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu... ? (ay. 24-25). Pada saat pemazmur terjepit dan tertindas, lalu berseru kepada Allah, ternyata Allah tidak segera menolongnya.
Alkitab memang pernah menyebut tentang Allah yang menyembunyikan diri. “Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri, Allah Israel, Juruselamat.” (Yes45:15). Bahwa Tuhan menyembunyikan diri bukan berarti Dia tidak peduli kepada umat-Nya, bukan pula Dia tidak berkuasa mengatasi kejahatan sehingga memilih menyembunyikan diri. Nyatanya, pada perikop yang sama, Tuhan disebut sebagai Allah yang berkuasa mencipta dan memelihara, “Sebab beginilah firman TUHAN,yang menciptakan langit,–Dialah Allah–yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya,–dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami–: “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain. (Yes. 45:18).
Allah menyembunyikan diri punya arti, kehadiran dan cara kerja Allah dalam hidup kita kadangkala misterius. Jalan-Nya tak dapat kita pahami dan tidak juga dijelaskan-Nya bagi kita, misalnya mengapa Dia menjawab doa kita dengan jawaban, “Tidak.” Tak usah serta-merta kita mengaitkannya dengan pertanyaan, “Apa dosa saya?” Yang Tuhan kehendaki adalah kita tetap berjalan bersama-Nya di dalam misteri tersebut. Bahwa saya tidak mendapat penjelasan dari Tuhan tidak membuat saya kehilangan iman. Saya tetap percaya apa yang terjadi pada hidup saya pasti baik, meskipun saya belum tahu apa kebaikan itu.
Iman bukan berarti memecahkan misteri dulu baru percaya. Namun, iman adalah berjalan bersama misteri itu, hidup dalam tanda tanya kehidupan. Sekalipun saya tidak mendapatkan apa yang saya inginkan, saya tetap percaya dan melakukan kehendak-Nya. Justru dalam perjalanan bersama misteri tersebut, saya mengalami penemuan-penemuan yang semakin meneguhkan iman. Jadi, Tuhan Yesus memberkati hidup saya bukan saja dengan mengabulkan doa saya, tetapi melalui berkat-berkat rohani di dalam pergumulan hidup saya.
Refleksi Diri:
- Pernahkah Anda merasa Tuhan sedang bersembunyi dari Anda? Apa yang Anda lakukan saat itu?
- Apa berkat rohani yang Anda dapatkan saat Allah seakan bersembunyi?