Bagikan artikel ini :

Damai Sejahtera Kristus

Yohanes 14:15-31

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
- Yohanes 14:27

Pada umumnya manusia mendefinisikan damai sebagai perasaan tenang, aman, dan tidak adanya perang. Ada sebuah teori yang banyak dianut oleh negara-negara di dunia, yaitu jika mau damai harus siap perang. Perdamaian hanya dapat diwujudkan dengan mempersiapkan peperangan. Artinya, jika masing-masing negara memperkuat diri dengan senjata maka musuh pun tidak akan berani menyerang. Akibat tidak berani menyerang maka tidak ada perang dan itu namanya “damai”.

Banyak orang berpikir bahwa Yesus datang untuk memberikan kedamaian secara politik atau kedamaian antar bangsa. Orang-orang Yahudi juga beranggapan demikian. Mereka mengharapkan kedatangan Mesias membawa damai dengan melepaskan Israel dari penjajahan Romawi (Luk. 24:21). Apakah ini damai yang Yesus janjikan?

Kata ”damai” dalam bahasa asli memiliki arti yang bersifat rohani, yaitu selamat, damai sejahtera, tenteram, dan persahabatan. Jadi, damai sejahtera yang Tuhan Yesus janjikan mempunyai arti: Pertama, damai sejahtera yang tidak sama dengan yang dunia berikan (ay. 27b). Kedamaian dari dunia adalah menghindari masalah atau menyangkal adanya masalah. Ini adalah kedamaian sementara yang diperoleh melalui harta, takhta, kesehatan, dan lain sebagainya. Kedua, damai sejahtera yang berasal dari Allah (ay. 27a). Damai sejahtera ini disebabkan oleh pemulihan hubungan kita dengan Allah. Damai karena dosa kita sudah
diampuni Allah (Rm. 3:23; 6:23) dan dianugerahkan hidup kekal melalui pengorbanan Kristus di kayu salib (Rm. 5:1). Paulus berkata dalam Roma 5:10, “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!”

Damai sejahtera yang ditawarkan Yesus bukanlah damai yang bisa dengan mudah direnggut dari kita oleh berbagai masalah, penderitaan, dan kesulitan hidup. Bukan pula damai sejahtera yang bersifat sementara, melainkan kekal di surga. Jangan mau terus hidup di dalam tekanan dosa, tuduhan iblis, dan diperhamba oleh hawa nafsu. Berikanlah diri Anda didamaikan dengan Allah sekarang juga. Percayalah kepada Tuhan Yesus dan Anda akan selamat. Niscaya damai sejahtera-Nya akan diam di dalam hidup Anda.


Refleksi Diri:

  • Bagaimana pengalaman Anda setelah mengikut Yesus, berapa sering Anda merasakan damai sejahtera Kristus di dalam kehidupan?
  • Apa yang akan Anda lakukan setelah memperoleh damai sejahtera? Apakah Anda sudah membagikannya kepada orang lain di sekitar Anda?