Jangan Kembali ke Masa Lalu
Efesus 2:1-3
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
- Efesus 2:1
Dalam mengemudikan kendaraan bermotor, kaca spion menjadi bagian sangat penting karena berfungsi melihat kondisi yang ada di belakang kendaraan kita. Namun, jikalau terus-menerus melihat ke belakang dan mengabaikan yang ada di depan, kita bisa menabrak dan mengalami kecelakaan.
Terkadang kita terjebak dengan kehidupan masa lalu yang penuh dengan kesulitan dan pergumulan ataupun sebaliknya, masa lalu yang penuh dengan kesuksesan. Ini akhirnya
menghalangi kita untuk bisa melangkah maju, berjalan ke depan.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa dahulu semua manusia adalah orang-orang yang sudah mati karena pelanggaran dan dosa-dosa mereka. “Sudah mati” mengindikasikan bahwa manusia tidak berdaya karena diperbudak oleh dosa-dosanya, tidak ada satu pun manusia yang dapat hidup benar dan berkenan di hadapan Allah. Semua manusia dikuasai oleh dosa yang membuatnya hidup di dalam hawa nafsu kedagingan dan pikiran-pikiran jahat (ay. 3a)
Dosa menjadi penghalang utama manusia untuk bisa berjalan ke depan sebab masa depan manusia yang berdosa hanyalah murka Allah (ay. 3b). Satu-satunya cara agar manusia bisa menang adalah harus dibangkitkan dari kematian atas dosa-dosanya. Ia harus dilahirkan kembali oleh Roh Kudus sehingga belenggu dosa bisa dipatahkan dan tidak berkuasa lagi atasnya (Yoh. 3:3-6, Rm. 6:11-12).
Masa lalu seperti kaca spion, penting untuk dilihat, tetapi tidak boleh kita biarkan mengalihkan perhatian dan pandangan untuk melihat apa yang ada di depan. Masa lalu bisa
menjadi tempat belajar, tetapi bukan tempat tinggal kita. Kita dahulu sudah mati karena dosa dan sekarang menjadi orang yang merdeka di dalam Tuhan. Kesuksesan, kegagalan, bahkan trauma di masa lalu bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk tetap melangkah ke depan. Hidup harus selalu berjalan maju ke depan, bukan mundur ke belakang.
Seorang bijak berkata, “Menghakimi masa lalu kita (kegagalan, kejahatan, dosa) adalah hal yang sangat kejam, sebab masa lalu sudah tidak bisa diubah lagi. Yang harus kita lakukan adalah belajar dari masa lalu dan mengampuni masa lalu kita dengan kasih Kristus yang telah mengampuni kita.” Ayo melangkah ke depan, jangan terjebak oleh masa lalu.
Refleksi Diri:
• Apakah Anda masih sering terjebak dengan masa lalu Anda? Dalam hal apa?
• Bagaimana Anda ingin mengatasinya supaya bisa melangkah maju di masa depan?