Jiwa Yang Merindukan Tuhan
Mazmur 84:1-13
Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
- Mazmur 84:3
Apakah Anda pernah menyelam di dalam air untuk waktu yang lama? Semakin lama berada di dalam air, semakin besar keinginan Anda untuk menghirup udara. Saat paru-paru terasa sesak, Anda ingin mencapai permukaan air secepat mungkin. Tidak ada hal lain yang Anda pikirkan selain berusaha sekuat tenaga untuk bisa menghirup udara.
Hal serupa dialami orang yang merindukan Tuhan. Merindukan Tuhan bisa memiliki arti keinginan untuk berada dekat dengan Tuhan, mendengar suara-Nya, dan mengalami kehadiran-Nya. Dengan kata lain, orang yang merindukan Tuhan pasti memiliki perasaan lapar dan haus akan Tuhan sehingga ia akan berusaha sekuat tenaga mencurahkan waktu, tenaga, dan perhatian untuk memikirkan Tuhan.
Orang yang belum bertobat dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus memiliki jiwa yang kosong. Ia terus mencari sesuatu, bisa berupa uang, kekuasaan, hobi, hiburan atau keinginan hawa nafsu daging untuk mengisi kekosongan jiwanya. Namun, berbeda dengan pemazmur yang hidup bergaul intim dengan Tuhan. Ayat emas di atas merupakan curahan hati pemazmur yang rindu mengasingkan diri dari segala kesibukan duniawinya untuk berjumpa dengan Tuhan di rumah Tuhan. Mazmur ini mengambarkan orang percaya yang terikat kepada Tuhan, melebihi segala sesuatu yang ia dambakan untuk berada di
rumah Tuhan menikmati kehadiran-Nya. Keinginan terbesarnya adalah mengalami Tuhan, menyembah Dia, dan menikmati berkat-berkat-Nya (ay. 5, 11). Pemazmur merasa puas akan Tuhan karena ia pernah mengecap dan melihat betapa baiknya Tuhan. Pengenalan dan persekutuan yang intens dengan Tuhan membuatnya tidak hanya semakin percaya, melainkan juga semakin mengasihi Tuhan.
Marilah mengevaluasi hidup, benarkah kita masih memiliki jiwa yang rindu dan haus akan Tuhan atau jangan-jangan kita hanya merindukan berkat-Nya saja? Biarlah kerinduan akan Tuhan mendorong kita untuk lebih mengasihi Dia, tekun beribadah dan melayani-Nya. Kita tahu bahwa beribadah di gereja dapat menolong keluar dari kesibukan duniawi agar kita dapat menenangkan hati, merenungkan diri, dan berdoa (Ibr. 10:25). Kita dapat menemukan sukacita dan kedamaian sejati tidak hanya di dalam gedung yang indah, tetapi juga melalui doa, pujian, penyembahan, pengajaran firman Tuhan, serta persekutuan dengan Tuhan Yesus dan sesama anggota gereja.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda masih memiliki jiwa yang rindu akan Tuhan? Apakah kerinduan Anda tersebut terus bertumbuh seiring berjalannya waktu?
- Apa yang ingin Anda lakukan sehingga dapat mengalami dan menikmati kehadiran Tuhan di dalam gereja?