Kesempatan Dalam Krisis
Kisah Para Rasul 16:22-34
Jawab mereka: “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.”
- Kisah Para Rasul 16:31
Krisis kehidupan bisa membawa seseorang tenggelam dalam ketidakberdayaan, hanya mengasihani diri sendiri dan merasa tidak berguna. Namun, krisis kehidupan juga dapat dipandang sebagai kesempatan untuk berkarya. Sayang sekali kalau kita menyia-nyiakan kesempatan yang datang di saat krisis.
Paulus dan Silas sebenarnya dalam keadaan yang jauh dari ideal. Mereka dipenjara bukan karena kesalahan mereka. Meskipun penuh dengan luka siksaan, tetapi mereka tetap bisa bernyanyi. Tiba-tiba terjadilah gempa bumi hebat. Pintu-pintu penjara terbuka, belenggu-belenggu terlepas. Kita mungkin memandangnya sebagai kesempatan yang Tuhan berikan kepada Paulus dan Silas untuk kabur atau lepas dari jeruji besi. Namun, Rasul Paulus memandangnya sebagai kesempatan yang Tuhan berikan untuk memberitakan Injil, yaitu menceritakan kuasa Tuhan.
Kesempatan datang setelah kepala penjara yang melihat peristiwa menegangkan di dalam hidupnya, hampir saja kehilangan nyawa. Ia ingin bunuh diri karena menyangka para tahanan telah kabur. Kepala penjara berada di titik putus asa karena tidak bisa menjaga dengan baik. Karier dan hidupnya hancur. Ia hanyalah sipir penjara yang hidup di bawah kekuasaan orang lain. Paulus tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika kepala penjara bertanya kepadanya, “Apa yang harus aku perbuat supaya aku selamat?” Tanpa ragu dan basa-basi Paulus menyatakan jalan keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Selagi hidup, kita masih diberi kesempatan untuk memberitakan Injil. Begitu juga orang-orang yang kita kasihi yang masih diizinkan hidup, mereka pun masih memiliki kesempatan untuk mendengarkan Injil.
Jika berada dalam krisis kita perlu merenungkan, apakah ini kesempatan untuk memperhatikan diri sendiri atau memberitakan Injil? Kita perlu berdoa untuk setiap kesempatan yang Tuhan nyatakan dalam hidup untuk menyaksikan tentang Tuhan Yesus. Jangan sia-siakan kesempatan tersebut. Mungkin di antara kita ada yang pernah mendapatkan kesempatan yang terbuka untuk memberitakan Injil kepada salah seorang anggota keluarga. Dorongan sebetulnya begitu kuat, tetapi kita menundanya sehingga kesempatan itu lewat begitu saja. Dalam pimpinan Tuhan, mari memohon hikmat-Nya mengenai apa yang harus dilakukan untuk tetap memuliakan dan menyaksikan Tuhan Yesus Kristus.
Refleksi Diri:
- Apa krisis kehidupan yang pernah Anda alami yang akhirnya Anda sadar sebagai kesempatan untuk menyaksikan kebesaran Tuhan?
- Bagaimana Anda memanfaatkan krisis hidup tersebut untuk berkarya demi kemuliaan Tuhan?