Bagikan artikel ini :

Menjadi Ayah Terbaik

Efesus 6:1-9

Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
- Efesus 6:4

Tahukah Anda bahwa tanggal 12 November adalah hari Ayah secara nasional? Kebanyakan kita hanya mengetahui tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu. Kapan dan kenapa ditetapkan hari Ayah? Diawali dengan adanya sayembara menulis surat untuk ibu yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP) pada tahun 2014 di Solo, Jawa Tengah. Terkumpulah tujuh puluh surat terbaik yang kemudian dijadikan satu buku. Yang menarik, pada saat itu muncul pertanyaan dari salah satu peserta mengenai peringatan hari Ayah yang belum pernah ada di Indonesia. Akhirnya, setelah melewati berbagai pertimbangan, PPIP mendeklarasikan tanggal 12 November sebagai hari Ayah Indonesia yang kemudian menjadi hari Ayah Nasional.

Sosok ayah begitu penting bagi ibu dan anak-anaknya. Ayah sering dipandang sebagai pencari nafkah untuk keluarga. Kewajiban utama ayah seakan hanya berjuang demi kelangsungan hidup keluarganya. Apakah hanya itu? Tentu tidak. Ayah bukan hanya bertanggung jawab mencukupkan materi saja, tetapi juga memenuhi kebutuhan emosional, mental, dan yang terpenting spiritual. Ayah adalah seorang imam yang membimbing anak-  anaknya kepada kebenaran firman Tuhan. Ia seorang bapa yang siap menerima keluhan, serta pembela dan pelindung istri dan anak-anaknya. Ayah juga sosok yang ada di samping anak-anaknya melewati masa demi masa perkembangan yang terjadi pada diri mereka.

Hai para ayah, ingatlah selalu perkataan Rasul Paulus pada ayat emas bahwa kita harus mendidik anak-anak dalam ajaran terang firman Tuhan. Mendidik bukan dengan kekerasan atau perkataan yang kasar, tetapi dengan kasih yang membawa mereka pada pemahaman yang benar akan firman, serta menuntun mereka kepada kebenaran dan keselamatan. Jadikan hidup kita sebagai firman Tuhan yang berjalan, melalui perkataan, sikap, dan perilaku yang mencerminkan firman Tuhan. Ayah adalah teladan bagi anak-anak karena mereka belajar bukan hanya dari apa yang kita katakan, tetapi juga apa yang kita lakukan. Jadilah ayah terbaik bagi anak-anak yang Tuhan titipkan dan anugerahkan kepada kita. Camkan di hati kebenaran ayat ini, “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” (Ams. 29:17).

Refleksi Diri:

  • Bagaimana peran Anda sebagai ayah di dalam keluarga?
  • Apakah Anda sudah menjadi teladan firman yang baik bagi anak-anak Anda?