Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Everlasting Father: Embraced by The Eternal Love

Yesaya 9:5; Roma 8:35-39

EKSPRESI PRIBADI

Pernahkah Anda merasa ditinggalkan oleh Allah? Bagikan kisah Anda dalam kelompok! Terkadang dalam perjalanan iman kita sebagai orang Kristen, kita dapat mengalami perasaan ditinggal oleh Allah. Ada beberapa penyebab dari timbulnya perasaan ini, karena ada dosa yang dilakukan, dosa yang begitu besar atau bisa juga karena dosa yang berulang yang dilakukan sekalipun sudah berjanji dan berkomitmen untuk berubah sehingga saudara berpikir, “tidak mungkin Allah sudi mengampuni saya.” Ada juga yang merasa ditinggal Allah karena doanya tidak kunjung mendapat jawaban. Akan tetapi apakah benar demikian? Apakah yang Alkitab nyatakan kepada kita terutama dalam hal relasi kita dengan Allah?

EKSPLORASI FIRMAN

Bagian Alkitab yang kita baca hari ini adalah bagian sebuah kesimpulan singkat yang merangkum pikiran-pikiran utama yang terkandung dalam surat Roma dari pasal 1 hingga 8:34. Paulus dalam bagian ini memadatkan apa yang sudah dijabarkannya dalam 8 pasal menjadi 9 ayat mulai dari ayat 31 hingga 39. Dalam bagian ini Paulus menyatakan, apa yang sudah dikerjakan Allah melalui Kristus adalah dasar pengharapan yang paling utama bagi orang-orang percaya. Pengharapan bahwa dalam Kristus Allah tidak pernah melepaskan kita, meninggalkan kita bahkan menghukum kita, tidak ada lagi penghakiman bagi orang percaya. Apa buktinya? Bagi Paulus buktinya nyata jelas dalam Kristus. Karena dalam Kristus kita melihat komitmen Allah untuk menyelamatkan manusia, ciptaan-Nya yang sudah jatuh dalam dosa. Demi untuk menyelamatkan kita yang jatuh dalam dosa, Allah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal menjadi manusia, menderita bahkan mati, sekali lagi hanya untuk menyelamatkan kita manusia yang sudah jatuh dalam dosa. Karena begitu besarnya kasih Allah yang nyata dalam komitmen-Nya untuk merengkuh dan menyelamatkan kita, siapa lagikah yang akan menghukum dan menggugat orang-orang yang sudah diselamatkan Allah? Tentu saja bukan Allah yang sudah merelakan Putera-Nya untuk menyelamatkan kita. Bukan juga Kristus yang sudah mati demi kita. Jika demikian, karena Allah yang empunya segala sesuatu yang nampak maupun yang tidak nampak, yang berkuasa atas seluruh ciptaan sudah memutuskan untuk menebus dan menyelamatkan kita maka tidak ada suatu kuasa atau apapun di seluruh alam semesta ini yang bisa membatalkan keputusan Allah, dan memisahkan kita daripada-Nya, bukan penguasa, penindasan, kesesakan, maupun pengaiayaan. Karena dari itu Alkitab dengan tegas menyimpulkan tidak akan ada yang akan memisahkan kita dari kasih Allah termasuk kesalahan kita.

Namun tidak jarang hari ini kita dicobai oleh Iblis untuk merasa Allah jauh. Hal ini dilakukan supaya kita menjauh dari Allah, menjadi lemah dan mudah dijatuhkan. Allah tidak pernah meninggalkan kita, Ia senantiasa beserta kita dalam suka maupun duka. Yang terbaik dan terbesar bahkan sudah Ia relakan bagi kita, ini bukti kasih-Nya kepada kita. Maka setiap kita yang pernah merasa jauh dari Allah jangan ragu untuk kembali karena Allah tidak pernah menjauh dari kita. (DK)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Bagaimana Paulus melukiskan bahwa Allah tidak akan meninggalkan orang percaya dalam keadaan apapun?

Penerapan

Apa yang biasanya Anda lakukan ketika merasa Allah meninggalkan Anda dan kembali kepada-Nya?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain