Arsip tema sepekan

Bagikan artikel ini :

Prince of Peace: Experiencing the True Peace (Raja Damai: Mengalami Damai Sejati)

Yesaya 9:5; Lukas 2:13-14

EKSPRESI PRIBADI

Menurut pandangan orang dunia, damai sejahtera adalah suatu keadaan atau suasana yang aman, tidak ada perang, tidak ada konflik, tidak ada bencana, tidak ada perselisihan, tidak ada masalah. Orang dunia juga berpikir bahwa sumber damai sejahtera itu ada pada uang, harta kekayaan, mobil mewah, rumah megah, popularitas, juga damai sejahtera dengan hal-hal yang tampak dari luar atau secara kasat mata (eksternal), atau bergantung pada situasi kondisi. Padahal semua yang ada di dunia ini hanyalah semu, serba tidak menentu, tidak kekal. Hari ini mungkin kita merasakan damai karena kita punya uang banyak dan harta berlimpah, tetapi ketika uang dan harta kita sudah habis, apakah damai itu masih bertahta di hati kita?

EKSPLORASI FIRMAN

Rasa damai menjadi salah satu kebutuhan utama di dalam kehidupan manusia. Tetapi manusia tidak dapat menciptakan damai yang sejati. Karena yang saat ini dikejar dan dicari manusia hanyalah damai semu yang bisa hilang sewaktu-waktu.

Nubuat tentang kedatangan Yesus sebagai Raja Damai terdapat dalam Yesaya 9:5 :

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."

Yesus datang bukan hanya untuk memberikan damai sebagai emosi atau keadaan, tetapi untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. Dosa memisahkan kita dari Allah, dan perpisahan ini adalah akar dari segala kekacauan dalam hidup kita yang membuat kita kehilangan damai itu sendiri.

Sebutan Raja Damai yang di nubuatkan di dalam kitab Yesaya bukan hanya sekadar sebuah sebutan atau jabatan. Tetapi ingin menunjukan bahwa Dia adalah sumber damai itu sendiri, Dialah yang akan mengubahkan dunia yang penuh kekacauan kepada dunia yang penuh damai yang sejati.

Hebatnya lagi bahwa damai yang diberikan Yesus tidak tergantung pada situasi. Dalam badai kehidupan, murid-murid yang bersama Yesus di tengah perahu mendapati bahwa kehadiran-Nya membawa ketenangan meski angin ribut mengamuk (Mrk 4:35-41). Ketika kita berada dalam pergumulan, kehadiran Yesus dalam hidup kita dapat menjadi jangkar yang kuat dan kita akan senantiasa merasakan damai sejahtera di dalam keadaan yang sulit sekalipun. Sekalipun diterpa masalah, sekalipun situasi sedang tidak baik, hati tetap dipenuhi oleh damai sejahtera. Damai sejahtera bersumber dari hubungan yang karib antara kita dengan Tuhan dan dampak dari ketaatan kita melakukan firman Tuhan. Ada tertulis: “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti,” (Yes 48:18). Dengan cara inilah Tuhan akan melimpahkan damai sejahtera-Nya kepada kita.

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengalami damai yang sejati itu?

Pertama, berpaling kepada Kristus. Yang harus kita lakukan adalah berpaling dari mencari damai yang sementara kepada damai yang sejati. Semua materi, hiburan dan kesenangan di dalam dunia akan lenyap. Tetapi damai yang diberikan Tuhan Yesus kepada manusia adalah damai yang kekal. Bukan berdasarkan apa yang kita dapat atau kita miliki.

Sama seperti para gembala di padang yang sebelumnya diliputi permasalahan hidup, dikucilkan karena status sosial, dan pergumulan hidup lainnya. Namun setelah mereka bertemu dengan bayi Yesus, hati mereka penuh dengan sukacita dan damai sejahtera memenuhi mereka sehingga membuat mereka menyembah dan menceritakan apa yang mereka saksikan kepada banyak orang.

Kedua, menghadirkan Kristus dalam hidup kita. Damai sejahtera bukanlah sesuatu yang dapat diperoleh dengan mudah atau instan. Kita perlu untuk berjalan bersama Allah, dan beriman kepada-Nya. Namun, jika kita setia dalam menjaga hubungan yang dekat dengan Tuhan, menjalani kehidupan doa, dan percaya kepada-Nya dalam setiap situasi, kita akan merasakan damai yang dijanjikan Tuhan.

Raja Damai itu saat ini sudah hadir bersama kita, Dia sedang terus bekerja untuk memberikan damai sejahtera kepada setiap kita yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus mengatakan di dalam Yohanes 14:27 “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu”. Sebuah janji dan penggenapan yang diberikan oleh Sang Raja Damai itu kepada setiap kita.

Datanglah kepada Yesus, Sang Raja Damai, dan alami damai sejati yang hanya Dia yang bisa berikan. Hidup dalam damai bersama Allah adalah panggilan kita sebagai anak-anak-Nya, dan itu adalah kabar baik yang patut kita bagikan kepada dunia. (SA)

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Damai seperti apa yang Kristus janjikan sebagai Sang Raja Damai seperti yang dinubuatkan Yesaya?

Penerapan

Tindakan sepertia yang Anda dapat lakukan sebagai sikap berpaling kepada damai yang sejati yang diberikan Sang Raja Damai daripada mengejar damai yang selalu ditawarkan oleh dunia?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.