Keep Growing Despite Imperfection
Filipi 3:12-14
EKSPRESI PRIBADI
Pernahkah saudara mendengar seorang berkata atau bahkan saudara sendiri pernah mengatakan perkataan berikut “Ah saya ini berdosa nggak layak rasanya ada di gereja, munafik rasanya, hari ini tobat besok juga kumat.” Jika pernah coba bagikan dalam kelompok, dan jika cukup nyaman boleh bagikan pergumulan dosa yang saat itu dihadapi sehingga membuat Anda berkata demikian.
EKSPLORASI FIRMAN
Tidak sedikit orang berpikir untuk jadi orang Kristen perlu hidup suci bagai malaikat, kalau kurang suci berarti belum sepenuhnya jadi Kristen. Padahal kita percaya yang namanya hidup kudus merupakan sebuah proses yang dijalani seumur hidup, karena setiap manusia di dunia ini sudah jatuh dalam dosa, dan hanya Kristus yang lahir ke dunia sebagai manusia yang kudus tanpa dosa dan cacat cela.
Zaman Paulus menulis surat Filipi, gereja Filipi berhadapan dengan beberapa kelompok pengajar yang membawa jemaat dalam kebingungan. Kelompok yang satu mengajarkan bahwa untuk memperoleh keselamatan iman dalam Kristus saja tidak cukup, seorang Kristen perlu sempurna dalam mengikuti hukum Taurat juga. Caranya adalah dengan memberi diri disunat dan mengikuti semua tata adat istiadat Yahudi. Kalau sudah demikian baru seorang yang sudah percaya bisa sepenuhnya selamat. Kelompok yang lain mengajarkan kebalikannya. Kelompok ini dipengaruhi oleh filsafat Yunani dalam memahami Alkitab. Mereka berpendapat tidak perlu melakukan Taurat untuk selamat yang paling penting adalah punya pengetahuan tentang Kristus itu esensi dari keselamatan. Karenanya kelompok ini menekankan pentingnya memiliki pengetahuan yang sempurna akan Kristus, karena dalam pengetahuan ini tersimpan rahasia kehidupan kekal yang akan melepaskan kita dari penderitaan dunia. Di satu sisi benar mengerjakan Taurat tidak menyelamatkan namun kita tidak dipanggil hidup sembarangan bahkan berkanjang dalam dosa. Pengetahuan tentang Kristus tidak menjadi esensi keselamatan melainkan iman dalam Kristus dan iman ini perlu dinyatakan melalui perbuatan dan cara hidup yang benar.
Melalui surat Filipi ini Paulus mengingatkan kepada kita, punya semangat untuk menjadi sempurna itu amat baik, bahkan harus dimiliki. Paulus sendiri mengatakan aku sendiri belum sempurna dan karenanya berlomba-lomba untuk menjadi semakin sempurna dalam Tuhan. Namun Paulus mengingatkan yang dijadikan acuan kesempurnaan bukan filsafat, ataupun tradisi dunia, maupun pikiran-pikiran manusia yang lain, yang seharusnya dijadikan acuan kesempurnaan hanyalah Kristus sendiri. Memiliki pengenalan yang makin dalam dan makin sempurna akan Kristus dan kuasa kebangkitan Kristus yang makin nyata dalam dirinya inilah standard kesempurnaan yang menjadi tujuan setiap orang percaya. Kesempurnaan kuasa kebangkitan terutama berbicara soal perubahan total kehidupan yang tadinya ada di bawah kendali dosa menjadi diri yang sepenuhnya telah ditebus dan dimenangkan oleh kuasa kebangkitan Kristus sehingga sepenuhnya hanya menghamba kepada Allah dan bukan yang lain.
Akan tetapi sekali lagi perlu diingat, ini tujuan kita, dan setiap kita berjuang menggapainya. Selama masih ada di dunia setiap kita, bahkan Paulus yang adalah rasul, juga ada dalam perjuangan yang sama untuk menjadi semakin sempurna dalam Kristus. Kita terutama sebagai sesama saudara seiman dipersatukan dalam komunitas orang percaya dalam gereja dan terlebih erat lagi dalam Care Group dipersatukan untuk satu tujuan, mendukung dan menolong satu sama lain makin maju dalam Kristus. Makin teguh dalam iman dan pengenalan akan Kristus. Kita memerlukannya karena tidak ada manusia yang dapat bertumbuh sendirian, kita butuh orang lain untuk menolong kita makin bertumbuh. (DK)
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman:
Apa tantangan terbesar Anda dalam menjalani proses makin disempurnakan dalam Tuhan?
Penerapan:
Apa peran komunitas terutama Care Group dalam menolong Anda untuk bertumbuh makin serupa Yesus?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.