Bagikan artikel ini :

KERJAKAN TUJUAN TUHAN (WORK OUT GOD’S PURPOSE)

Filipi 2:12-16

BAHAN CARE GROUP

Untuk apa aku ada di dunia ini? (The Purpose Driven Life, 2002). Juga merupakan pertanyaan pertama dari Katekismus Kecil Westminster (1647): What is the chief end of man? Atau apa tujuan terbesar hidup manusia? Dan tepat jawaban dalam Katekismus Kecil ini: Tujuan utama dan tertinggi manusia ialah memuliakan Allah dan bersukacita di dalam-Nya selama-lamanya. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Rm 11:36).Di dalam Kristuslah kita menemukan siapa diri kita dan untuk apa kita hidup. Allah telah merancang kita untuk kehidupan yang penuh kemuliaan, bagian dari keseluruhan tujuan yang Dia kerjakan di dalam segala sesuatu dan setiap orang.

EKSPLORASI FIRMAN

Teks kita adalah dari Filipi 2:12-16, “Tetaplah kerjakan keselamatanmu.” Suatu bagian Firman yang merespon pada bagaimana kita mensyukuri anugerah keselamatan kita. Apa usaha kita untuk sampai membawa hasil penuh syukur keselamatan? Seperti kita bekerja di ladang, menggali dan menggarap tanah, sampai tanah-nya itu mencapai potensi maksimal. Lahan sudah disediakan, kita tinggal kerjakan. Dalam konteks Ketuhanan Yesus Kristus, tiap lutut bertelut dan lidah mengaku “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! (ay. 10-11). Lalu rasul Paulus melanjutkan dengan penegasan “Work out your salvation” (ay. 12), bukan “Work for your salvation” (berbuatlah baik agar selamat). Referensinya bukan pekerjaan atau usaha kita untuk memperoleh keselamatan, tetapi ungkapan puji syukur keselamatan dalam pertumbuhan rohani kita ke arah Kristus yang adalah segala-galanya. 

  1. Allah bekerja di dalam kita
    Rasul Paulus menyatakan bahwa Allahlah yang bekerja di dalam kita, “baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (ay. 13). Apa pun pekerjaan keselamatan atau PR kita ini, pada tingkat tertinggi, adalah pekerjaan Allah. Kuasa-Nya yang memampukan hidup kristiani kita. Roh-Nya menghasilkan kesalehan dalam diri kita. Bila kita dibiarkan dengan kekuatan kita sendiri, maka kita tidak akan berhasil. Allah saja yang berkuasa memberdayakan kita untuk mau dan mampu menaati Dia. Sifat kita yang tercemar oleh dosa cenderung tidak bisa tetap dan setia dalam ketundukan pada Allah. Bagian kita adalah berserah pada pimpinan Tuhan. Kita ikuti panggilan-Nya, Allah tetap setia walau kita kadang tidak setia. Kita rindu hidup tetap dalam kemuliaan-Nya.
  2. Kita perhatikan hidup rohani kita (spiritual check up)
    Apresiasi Paulus kepada jemaat di Filipi, “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat” (ay. 12). Selanjutnya, “tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar.” Bentuk menaati perintah Tuhan, “berpegang pada firman kehidupan” (ay. 16), adalah menghidupi keselamatan kita. Sebaliknya, kita sedang mengerjakan keselamatan kita ketika kita berusaha untuk menaati firman Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya di semua aspek kehidupan. Firman-Nya satu-satunya pedoman bagi iman dan ketaatan. “Takut dan gentar” berarti dengan sikap hormat pada (kekudusan) Allah. Firman Tuhan yang menjaga kita, memandu kita untuk menggenapi rencana-Nya, sampai bumi ini penuh kemuliaan Tuhan.
  3. Kita jaga kesaksian kita (integritas)
    Kita bersyukur atas keselamatan yang telah Tuhan karuniakan kepada kita. Dengan segala cara hidup, kita menjalaninya secara terbuka karena dunia sedang menonton kita. Di tengah-tengah semua kejahatan, kebengkokan, perilaku menyimpang, kesesatan, dan dosa, kita harus bersinar “seperti bintang-bintang di dunia” (ay. 15). Pembuka lirik lagu “Bagaikan bintang-bintang” karya Sari Simorangkir, senada dengan renungan kita, “Kumau hidup seturut kehendak-Mu, mengerjakan kes’lamatan yang telah Kau beri.” Kita mau bercahaya bermegah dalam Dia, menyaksikan kemurahan Tuhan, menceritakan perbuatan Tuhan. Kita jaga kesaksian kita sebagai “anak-anak Allah” (ay. 15), sehingga dunia melihat terang kasih Bapa dan memuliakan nama-Nya.

Kita mengerjakan keselamatan kita dengan memupuk ketaatan dan mengandalkan Tuhan saja. Kita lakukan ini dengan hati yang tulus dan gembira sehingga dunia dapat melihat keaslian iman kita. Kerinduan dan komitmen kita mau menyenangkan hati Tuhan. Hidup bagi kemuliaan Allah adalah satu-satunya kehidupan yang layak dijalani. Kita menyaksikan gaya hidup yang bersukacita sepenuhnya di dalam Allah untuk selama-lamanya. Inilah bagian dari tema kita, “Kerjakan Tujuan Tuhan.”     [YM]

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Apa arti dari mengerjakan keselamatan sebagaimana yang dimaksud oleh Paulus?

Penerapan

Bagaimana kita mengerjakan keselamatan yang mendatangkan kehidupan yang berubah dan menjadi kesaksian?

SALING MENDOAKAN

Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.