Bagikan artikel ini :

Through The Darkest Night (Melewati Malam Tergelap)

Daniel 6:1-29

BAHAN CARE GROUP

Anda tentunya sering mendengar istilah "berkat Tuhan". Apa berkat Tuhan itusebenarnya? Bayangan Anda mungkin lebih "rohani" dan tidak "duniawi"seperti orang kebanyakan. Anda tidak membayangkan kekayaan dan popularitas,melainkan rumah yang penuh kedamaian dengan keluarga yang takut akan Tuhan,setiap minggu beribadah di gereja dan bertemu dengan saudara-saudara seimanyang memperhatikan Anda, serta masa tua yang dikelilingi oleh orang-orangyang Anda kasihi dan jauh dari perseteruan. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal-hal inipun adalah cara Tuhan untuk memberkati anak-anak-Nya.

Namun jika hanya sampai di sini cara kita memikirkan berkat Tuhan, makakita akan bertanya-tanya saat membaca kehidupan Daniel. Jika kita melihathidup Daniel dengan segala naik turunnya--dari seorang bangsawan Israelmenjadi abdi raja asing dari dua kerjaaan berbeda, sampai nyaris menjadimakanan singa--kita akan heran dan bertanya, "Daniel taat seumur hidupnyakepada Tuhan, tetapi Tuhan tidak pernah memulihkan hidupnya denganmemulangkannya dari negeri yang asing itu." Rumah? Daniel seumur hidupnyadi tanah pembuangan adalah orang asing. Tempat beribadah? Ia bahkandijebloskan ke kandang singa karena berdoa. Orang-orang yang mengasihinyadisekelilingnya? Yang ada hanya pejabat-pejabat saingannya yang iri akanhikmatnya.Jadi, apakah sebenarnya Daniel adalah orang yang diberkati Tuhan?

EKSPLORASI FIRMAN

Siapakah sebenarnya Daniel? Daniel semenjak masa remajanya adalah orangyang saleh dan taat kepada Tuhan. Sebelum ia beserta Sadrakh, Mesakh,Abednego, dan bangsawan-bangsawan Israel lainnya dibuang ke Babel, iamungkin sekali hidup dalam segala kelimpahan. Namun ia kemudian menjadiseorang buangan di negri yang asing yang tidak mengenal Tuhan. Kini iaharus mengabdi kepada raja Babel yang menumpas habis kerajaannya. Beberapapuluh tahun berselang, kini Daniel telah menjadi orang tua. Kerajaan Babeltelah runtuh dikalahkan oleh kerajaan Media-Persia. Kini ia mengabdi kepadaraja lain lagi bernama Darius. Tidak hanya itu, ia dimusuhi oleh banyakorang hendak menjebloskannya ke gua singa dengan segala akal bulus mereka.

Daniel 6:1-29 menceritakan dengan detail kisah bagaimana ia dilemparkan kegua singa. Raja Darius adalah seorang Media yang sekedar dipercayakanwilayah Babel (ay. 1) oleh Raja Koresh, raja Persia yang adalah orang nomorsatu sebenarnya. Dengan posisi orang nomor dua seperti ini, tidak heranusulan dari para pejabatnya untuk mengeluarkan perintah agar semua orangusulan dari para pejabatnya untuk mengeluarkan perintah agar semua oranghanya memohon kepadanya (ay. 7-9) terdengar sangat menggiurkan bagi Darius.Dengan tanpa berpikir panjang, Darius, raja minder yang tidak berhikmat tersebut, menetapkan perintah itu sebagai undang-undang yang tidak dapat dicabut (ay. 13). Akibatnya, ia harus menjebloskan Daniel, salah satu dari tiga pejabat tinggi yang paling dipercayainya (ay. 3), ke kandang singa (ay. 17).Sampai di sini, akan mudah sekali untuk menyimpulkan bahwa Daniel adalahorang yang, meski seumur hidupnya taat, tidak menerima berkat Tuhan. Pada akhirnya, barulah kita melihat berkat Tuhan yang luar biasa kepada Daniel ketika Ia menyelamatkannya dari kandang singa.

Tetapi, benarkah ini berkat Tuhan yang luar biasa kepada Daniel?Melepaskannya dari gua singa? Mari kita berandai-andai: bagaimana semisalkan Tuhan tidak menyelamatkan Daniel dari gua singa, sebagaimana Iatidak menyelamatkan martir-martir yang kehilangan nyawanya demi mempertahankan iman mereka? Jika Daniel tidak dilepaskan dari gua singa itu, sebagaimana Tuhan Yesus sendiri tidak dilakukan dari salib yangmenantikan-Nya, apakah ini berarti Daniel tidak diberkati? Tentu tidak,bukan?

Kita seringkali berpikir bahwa berkat terbesar dari Tuhan adalah happy ending untuk hidup kita. Namun, ketahuilah bahwa berkat terbesar dari Tuhan bukan akan kita dapatkan nanti. Berkat Tuhan yang terbesar di sepanjang Alkitab adalah penyertaan-Nya, yang telah kita peroleh sekarang. Itulah sebabnya Immanuel, Allah beserta kita.Jadi, kembali ke Daniel. Berkat terbesar Tuhan baginya bukanlah ia keluardari kandang singa itu utuh-utuh. Berkat terbesar Tuhan adalah Ia ada bersama-sama dengan Daniel, hadir di kandang singa itu, sepanjang malamyang kelam. Dan berkat itu jugalah yang dirasakan martir-martir yang, meski tidak seberuntung Daniel yang selamat, memilih untuk mati demi iman merekakarena mereka tahu: Allah beserta dengan mereka.

APLIKASI KEHIDUPAN

Pendalaman

Bagaimana pengenalan Daniel akan Allah yang selalu menyertainya membuatnyatetap hidup dalam ketaatan, bahkan ketika nyawanya menjadi taruhan? Menurut Anda, semisalkan Tuhan membiarkan Daniel dimangsa singa-singa itu, akankahDaniel menyangkali imannya?

Penerapan

Dalam momen-momen seperti apakah Anda paling merasa sulit untuk merasakanpenyertaan Tuhan? Apakah dalam momen-momen ini Anda juga merasakan godaanbesar untuk tidak taat dan jatuh ke dalam dosa?

SALING MENDOAKAN

Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain