Bagikan artikel ini :

Anugerah Dalam Kerusakan

Kejadian 6:9-14

Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
- Kejadian 6:12

Salah satu hal yang tidak pernah berhenti di dunia ini adalah berita tentang kejahatan. Kita bisa menyaksikan berita-berita tentang orang yang mencabut nyawa orang lain, merampok lansia, remaja yang menganiaya orangtuanya, pejabat yang melakukan korupsi, dan lain-lain. Begitu banyak kejahatan terjadi, seakan-akan tak terhentikan. Manusia tampak tidak peduli dengan Tuhan.

Ini mirip seperti yang terjadi di zaman Nuh hidup. “Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.” (ay. 12). Kata “rusak” atau corrupt dalam terjemahan bahasa Inggris, memiliki arti dunia tidak berjalan sesuai dengan rancangan Allah. Apa yang rusak? Hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia lainnya, dan hubungan manusia dengan alam. Allah melihat rusaknya manusia berasal dari hatinya yang selalu membuahkan kejahatan (ay. 5). Hati manusia yang rusak karena dosa menjadi penyebab rusaknya dunia.

Namun yang luar biasa, di tengah kegelapan hidup manusia saat itu, dikatakan ada situasi yang kontras, “Tetapi, Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN” (ay. 8). Semua manusia seharusnya dibinasakan, tetapi kasih karunia Tuhan dinyatakan di dunia yang rusak. Ayat ini dicatat mendahului ayat selanjutnya yang menceritakan Nuh sebagai orang yang hidupnya benar dan bergaul dengan Allah (Kej. 6:9). Jadi, karena kasih karunia Nuh bisa tetap bergaul dengan Allah. Karena kasih karunia Allah menyelamatkan Nuh dari antara orang-orang berdosa. Karena kasih karunia juga Nuh masuk ke dalam bahtera dan dipelihara oleh Tuhan selama air bah melanda. Sekalipun kehidupan manusia begitu gelap, tidak berjalan di jalan yang benar, tetapi ada terang kasih karunia Allah yang tetap bersinar.

Tuhan Yesus adalah anugerah Allah di dalam dunia yang rusak. Kita bersyukur menerima anugerah keselamatan di tengah kerusakan diri kita. Bukan karena kita, tetapi karena Yesus yang memberikan hidup baru bagi kita. Jika saat ini kita masih hidup menuruti dunia, bertobatlah, karena kita telah diselamatkan oleh anugerah Allah. Jika Anda belum percaya Yesus, kabar baiknya hari ini, ada anugerah Allah di dalam Yesus yang menyelamatkan Anda dari hukuman kekal. Percayalah kepada Tuhan Yesus.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda hidup seperti dunia ini atau hidup menurut rancangan Tuhan?
  • Apa tindakan nyata yang mau Anda lakukan sebagai orang-orang yang telah menerima kasih karunia/anugerah Allah di dunia yang sudah rusak?