Damai di hati damai di hidup
Yesaya 9:1-6
... dan namanya disebutkan orang: Raja Damai ...
- Yesaya 9:5
Saudaraku, apakah hidup Anda terasa damai? Zaman now, sering dijumpai orang yang tidak damai hidupnya dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Banyak orang mencari cara supaya hidupnya memperoleh kedamaian. Itulah yang dialami oleh bangsa Yehuda.
Nabi Yesaya mengibaratkan Yehuda seperti berada di bawah kuk, gandar, dan tongkat, yang menggambarkan tekanan, pembatasan, dan penindasan. Demikianlah kondisi orang Yehuda saat itu, kira-kira ada damai nggak sih dalam hidup mereka? Ngga ada lah... Kekuatan besar sedang menekan bangsa Yehuda, mereka tidak bisa melepaskan diri. Sangat sulit mendapatkan damai sejahtera dalam kondisi tersebut. Mereka hidup dalam tekanan.
Sebenarnya, ada situasi di mana manusia mustahil mendapatkan kedamaian. Situasinya yaitu, ketika mereka bermusuhan dengan Allah. Anda mungkin bisa menyanggah, “Tunggu dulu... saya ngga pernah bermusuhan dengan Allah kok...”
Benarkah? Sebetulnya, setiap orang yang berdosa berarti sedang bermusuhan dengan Allah. Apakah kita termasuk orang yang berdosa atau bukan? Tentu saja berdosa. Kita ini ada dalam kuk dosa, ngga ada yang bisa ngelepasinnya. Yesaya 59:2 tertulis, kita sudah hidup jauh dari Allah, entah merasakannya atau tidak, entah mengakuinya atau tidak, posisi awal kita adalah musuh Allah. Namun, jika kita sungguh percaya kepada Tuhan Yesus, kita akan beroleh kedamaian yang sejati itu (Rm. 5:10). Kedamaian sejati yang kita dapatkan mahal sekali harganya karena diperoleh dengan pengorbanan Yesus yang amat besar di atas kayu salib.
Kalau kita tidak pernah diperdamaikan dengan Allah maka kita adalah orang yang sungguh-sungguh malang. Kita berdosa dan menjadi musuh Allah, yang berarti kita tidak punya hubungan dengan Allah, terputus dari Sang sumber damai itu. Anda mungkin sudah menjadi Kristen sejak lama, ngga pernah bolos ke gereja bahkan ikut terlibat pelayanan, tapi apakah ada damai dalam hati Anda? Satu-satunya cara mendapatkan kedamaian adalah dengan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda. Anda mau punya kedamaian? Percaya dan undang Yesus masuk ke dalam hati. Amin.
Refleksi Diri:
- Apa cara yang biasa Anda lakukan untuk mendapatkan kedamaian?
- Mulai hari ini, apakah Anda mau memercayakan seluruh hidup Anda kepada Tuhan Yesus?