Fomo (Fear Of Missing Out)
1 Samuel 8:1-22
Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata:
“Tidak, harus ada raja atas kami; maka kami pun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang.” —1 Samuel 8:19, 20 FOMO (fear of missing out). Ini singkatan terkenal. Terjemahan bebasnya: gak mau ketinggalan zaman atau perkembangan. Takut kudet (kurang update). Generasi milenial dan Z adalah yang paling takut FOMO. Tak heran, jika ada film baru “meledak”, bioskop diserbu. Jika ada promosi paket makanan dilabeli artis Korea, antrian bejibun.
Bangsa Israel juga mengalami FOMO. Ketika bangsa-bangsa sekitar diperintah raja, mereka meminta Samuel mengangkat raja bagi mereka. Alasan awalnya adalah anak-anak Samuel tidak becus sebagai hakim. Mungkin alasan ini ada benarnya, tetapi pada akhirnya alasan sebenarnya adalah FOMO (ay. 5). Bangsa Israel ingin sama seperti bangsa-bangsa lain yang memiliki raja (ay. 20). Padahal, mereka sudah punya Tuhan, Raja paling sempurna. Apalagi yang kurang. Nyatanya, mereka memilih raja manusia dan menolak Tuhan. Mereka tidak puas kepada Tuhan karena FOMO. Bahkan sekalipun Tuhan wanti-wanti tentang akibat buruk dari pemerintahan raja, mereka bersikeras (ay. 10-19).
FOMO adalah gejala sosial yang harus diwaspadai karena jika tidak disikapi dengan hati-hati, bisa berdampak pada kehidupan secara keseluruhan. Orang yang selalu ingin update dapat kejeblos dalam gaya hidup yang salah. Masalahnya bertambah serius jika FOMO mengakibatkan seseorang lebih takut kudet daripada takut Tuhan. Kebenaran Tuhan dinomorduakan. Karena alasan FOMO, kita menjadi terlalu kritis terhadap tren dan budaya kekinian sehingga apa yang banyak diikuti atau dipakai orang atau lagi nge-tren, nge-hype langsung kita anggap bagus dan tiru.
Saya tidak anti tren kekinian atau budaya baru. Saya juga ikuti tren sejauh itu masih wajar dan tidak bertentangan dengan firman Tuhan. Namun, saya selalu berpegang pada prinsip: apakah itu benar? (sesuai firman Tuhan); apakah itu baik? (membangun iman dan bermanfaat bagi kehidupan saya dan sesama dan memuliakan Tuhan?); apakah itu saya butuhkan? (atau hanya keinginan yang tidak penting-penting amat).
Refleksi Diri:
- Apakah Anda FOMO? Jika ya, mengapa FOMO?
- Apakah Anda sudah berdoa meminta hati yang lebih takut kepada Tuhan daripada takut ketinggalan tren dunia?