Yesus Melebihi Kuasa Badai
Markus 4:35-41
Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
- Markus 4:41
Apa perasaan yang Anda rasakan saat berdiri di hadapan sesuatu yang begitu besar dan agung? Suatu kali saya dan keluarga melancong ke Montreal, Kanada dan mengunjungi gereja Katolik terkenal di kota itu, Basilika Notre-Dame. Begitu melangkah masuk, kami diliputi perasaan takjub. Atap kubah tinggi menjulang. Mosaik warna-warni menghiasi jendelanya. Mimbarnya tinggi, indah, dan megah. Mata terpukau, tetapi hati dihinggapi satu perasaan yang membuat diri ciut. Kami merasa begitu kecil dan tidak ada apa-apanya di hadapan Allah yang begitu agung dan besar. Anda mungkin juga pernah mengalami apa yang saya alami saat itu. Murid-murid Yesus jelas mengalaminya dan perasaannya berlipat ganda melebihi apa yang saya rasakan di dalam gereja saat itu.
Yesus dan murid-murid-Nya menyeberang Danau Galilea. Tentu saja ini bukan pertama kali mereka melakukannya, apalagi Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes adalah nelayan. Danau Galilea adalah tempat mereka sehari-hari menangkap ikan. Mereka tidak asing dengan kondisi cuaca dan arus danau tersebut. Ketika angin taufan datang mengamuk, mereka pada mulanya berpikir, ah ini taufan biasa seperti yang kita hadapi sebelumnya. Mereka mencoba mengatasi badai, sampai pada titik mereka merasa tidak mampu lagi karena luar biasa taufan kala itu. Mereka akhirnya membangunkan Yesus yang sedang tidur (ay. 38). Ia pun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali (ay. 39). Taufan yang tak mampu diatasi oleh nelayan berpengalaman pun berhasil ditaklukkan Yesus dengan sepatah dua kata. Yesus lalu menegur mereka, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” (ay. 40). Murid-murid takut pada angin taufan di sekeliling mereka, hingga kehilangan iman. Namun, sekarang mereka sadar bahwa ada yang lebih berkuasa dibandingkan angin taufan, yaitu Yesus Kristus.
Hari ini, orang-orang percaya perlu belajar dari pengalaman murid-murid Yesus. Bencana yang menerpa di sekeliling kita, tidak melebihi kuasa Yesus, Tuhan kita. Percayalah dan jangan goyah karena Dia, Allah yang sama, yang mampu meneduhkan badai dan taufan dalam hidup kita.
Refleksi Diri:
- Kapan terakhir kali Anda merasa takut dengan bencana (kondisi) di sekeliling Anda?
- Apakah Anda sudah memercayakan diri kepada Yesus yang berkuasa mengatur segala yang terjadi di sekeliling Anda? Berdoalah untuk keteguhan iman Anda.