Bagikan artikel ini :

Bagaikan Mimpi

Mazmur 90:3-6

Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.
- Mazmur 90:5-6

Saya bisa menyebut diri saya adalah seorang pemimpi karena entah kenapa, hampir setiap tidur malam saya akan bermimpi. Namun, saat bangun hanya secuil mimpi yang saya ingat. Saya terkadang gemas ingin memutar ulang mimpi saya, apalagi mimpi yang menyenangkan, tetapi ketika mata terbuka semua itu sirna. Saya sulit mengingat ceritanya dan di waktu tidur selanjutnya juga tidak ada sambungan episodenya.

Hidup kita juga seperti mimpi, itulah yang digambarkan oleh Musa. “Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.” Waktu kita bagaikan mimpi yang kemarin ada dan berlalu begitu saja. Waktu hidup seseorang hanya satu kali saja, tidak bisa diulang lagi, betapa pun inginnya kita. Jalan hidup seseorang itu linear bukan berputar, kita tidak akan datang lagi ke dalam dunia ini.

Andaikan saya ditanya, “Kalau ada kesempatan mengulang waktu lagi, apakah Anda mau?” Saya akan menjawab, “Mau!” Saya tahu banyak kegagalan, kesalahan, keputusan yang ingin saya perbaiki di masa lalu. Sayangnya, itu tidak bisa. Banyak orang bisa menyesal dengan keputusan di masa lampau seumur hidupnya. Memang masa lalu tidak bisa diperbaiki, tetapi ingatlah Tuhan Yesus yang mati untuk orang berdosa, supaya hidup kita tidak ada penyesalan lagi. Semuanya sudah ditanggung di dalam Kristus, kita akan menyesal jika tidak percaya Tuhan Yesus.

Kita memang tidak bisa mengulang waktu, tetapi di dalam Kristus hari-hari hidup kita akan bermakna dan kita akan memasuki hidup yang sempurna bersama Tuhan di surga. Pakailah hari-hari kita untuk bisa semakin mengenal Tuhan, jangan malas untuk membaca firman dan merenungkannya. Pakailah waktu hari ini untuk meninggalkan dosa-dosa yang selama ini dinikmati, jangan bilang nanti-nanti. Gunakan waktu untuk hidup mengasihi orang lain, jangan malah berselisih terus. Manfaatkan waktu untuk mendidik anak-anak di dalam Tuhan. Ingat hidup kita seperti mimpi, hari ini ada, esok tidak ada yang tahu.

Refleksi Diri:

  • Apakah ada kegagalan di masa lalu yang masih membayangi Anda sampai saat ini?
  • Karena hidup seperti mimpi, hanya sekejap, apakah yang mau Anda lakukan agar hidup bisa memberkati orang lain?