Bagikan artikel ini :

Buta Dan Gagal Paham

Zefanya 1:4-6

Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu.
- Yesaya 44:9b

Kemarin kita telah mempelajari bahwa reformasi Yosia untuk memberantas segala penyembahan berhala tidak terselesaikan, yang akhirnya membuat Tuhan turun tangan. Setidaknya ada empat macam bentuk penyembahan berhala yang akan Dia berantas:

  1. Pelacuran bakti (ay. 4): penyembah Dewa Baal percaya bahwa hujan akan terjadi ketika Baal berhubungan intim dengan istrinya. Jadi, pelacuran bakti dilakukan di kuil dengan harapan Baal akan bergairah memberikan berkat saat melihat umat berhubungan intim dengan para pelacur yang disediakan.
  2. Astrologi (ay. 5a): “tentara langit” yang dimaksudkan di sini adalah benda-benda penerang seperti matahari, bulan, dan bintang.
  3. Sinkretisme (ay. 5b): “bersumpah setia” berarti menjadi penyembah dari seorang dewa. Dalam hal ini, orang-orang Israel menyembah Tuhan sekaligus Dewa Milkom
  4. Kemurtadan (ay. 6)

Kita tentu tidak melakukan dosa pelacuran bakti dan mungkin tidak sedang memikirkan untuk murtad dari Tuhan. Tapi, astrologi dan sinkretisme bukanlah hal yang asing. Mungkin di antara kita ada yang masih percaya pada tanggal-tanggal hoki tertentu dan yakin bahwa acara-acara penting harus diadakan pada momen tersebut. Atau mungkin kita suka membaca ramalan horoskop, entah zodiak Tiongkok atau barat. Sinkretisme adalah penyembahan terhadap ilah lain selain Tuhan. Bentuknya bisa beragam, mulai dari memiliki altar yang difungsikan sebagai penyembahan, entah kepada dewa atau leluhur, sampai pada menyimpan benda-benda keramat tertentu. Semua ini adalah kekejian di mata Tuhan.

Bisa jadi perenungan ini membuat kita muram, kenapa sih Tuhan sampai sebegitu kakunya dalam hal-hal tersebut? Apa salahnya membaca horoskop dan sembahyang beberapa menit saja? Toh kita tidak merugikan siapa pun, bukan?

Siapa bilang hal ini tidak merugikan siapa pun? Memercayai hal-hal seperti ini akan menyebabkan pelakunya, “matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami” (Yes. 44:18). Dengan kata lain, menjadi orang yang tidak dapat memandang dan memahami dunia dari sudut pandang Tuhan Allah sebagai yang mengatur dan merancang segala hal dalam hidup. Marilah kita berefleksi diri, apakah kita masih melakukan praktik-praktik seperti itu dan memercayainya. Ingat Tuhan Yesus tidak suka dan Dia telah memberi peringatan untuk segera menghentikan tindakan-tindakan tersebut.

Refleksi Diri:

  • Adakah Anda melakukan salah satu atau lebih hal-hal yang dijabarkan di atas? Apakah Anda sudah/sedang berusaha untuk berhenti?
  • Jika Anda mengetahui seseorang yang masih terjebak di dalm hal-hal tersebut, apakah Anda sudah meminta hikmat Tuhan untuk dapat menyatakan kebenaran kepada mereka?