Kasih Bapa Surgawi
Lukas 15:11-32
Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
- Roma 6:23
Singapura, 4 Juni 2024. Seorang remaja melarikan diri dari kejaran polisi lalu lintas. Ia melarikan diri dengan cara menyetir dengan berbahaya yang menyebabkan polisi yang mengejarnya meninggal karena menabrak pembatas jalan. Remaja ini berkata dalam persidangan, “Saya mempertaruhkan hidup saya sama seperti dia [si polisi]. Saya mungkin salah satu yang berkontribusi terhadap kematiannya, tetapi bukan saya yang harus disalahkan.” Bagaimana perasaan Anda terhadap remaja tersebut jika polisi yang meninggal adalah anggota keluarga Anda?
Memaafkan orang yang bersalah kepada kita tidaklah mudah. Banyak juga di antara kita yang mungkin tidak dimaafkan karena melakukan sebuah kesalahan. Namun, sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk tidak mengikuti emosi semata.
Tuhan Yesus dengan jelas mengatakan bahwa kita harus memaafkan orang yang bersalah kepada kita, bahkan mendoakan musuh kita. Sikap yang Yesus tuntut ini begitu radikal dan berbeda dengan pandangan dunia. Berapa kali kita harus memaafkan? Yesus menjawab, “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” (Mat. 18:21-22) artinya, kita harus memaafkan tanpa ada batasnya.
Sulit untuk mengikuti standar Yesus jika mengandalkan kekuatan diri sendiri. Di hadapan Tuhan, kita tidak lebih baik daripada remaja yang menyebabkan kematian polisi di atas. Kita sama-sama pendosa di hadapan Tuhan dan seharusnya upah yang menanti kita adalah maut (Rm. 6:23). Namun, dalam kasih dan keadilan-Nya yang besar, Bapa mengutus Putra-Nya yang Tunggal mati menggantikan kita (Yoh. 3:16). Karya Putra-Nya membuat kita dapat menjadi anak-anak Bapa di Surga dan dapat memanggil Allah sebagai Bapa (Yoh. 1:12).
Inilah kasih Bapa Surgawi, kasih yang melebihi segala kasih bapa-bapa di dunia. Kasih-Nya menanti orang berdosa untuk kembali kepada-Nya seperti bapa menyambut anaknya yang terhilang. Kasih besar yang senantiasa mengampuni anak-anak-Nya yang mau datang kembali kepada-Nya. Kiranya Anda dapat merasakan kasih Bapa yang luar biasa. Biarlah hati Anda dipenuhi oleh kasih yang menanti Anda kembali, meskipun Anda lari dari hadapan-Nya. Kasih Bapa yang berlari menyambut saat melihat Anda dari jauh menghampiri-Nya dan yang memulihkan Anda untuk bisa kembali menjadi anak-anak-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah mengalami kasih Bapa yang mengampuni segala kesalahan?
- Mengapa begitu susah untuk mengampuni orang yang bersalah kepada Anda? Sudahkah Anda meminta kekuatan Bapa supaya bisa mengampuni?