Bagikan artikel ini :

Kebebasan Dalam Kristus (1)

Galatia 5:1-13

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
- Galatia 5:1

Presiden pertama Indonesia, Ir. Sukarno, pernah berkata, ”Ketahuilah bahwa kemerdekaan barulah sempurna, bilamana bukan saja dari politik kita merdeka, dan bukan saja ekonomi kita merdeka, tetapi di dalam hati pun kita merdeka.” Betul, kemerdekaan harus meresap pada seluruh kehidupan kita dan terpancar dalam pola pikir, juga perilaku. Tetapi pada kenyataannya, ada banyak orang yang hidupnya seperti dalam belenggu perbudakan. Mereka dicengkeram rasa takut, terpenjara rasa bersalah di masa lalu, dan merasa diri tidak berharga. Ini juga patut dipertanyakan kepada kita sebagai seorang Kristen, ketika sudah dimerdekakan di dalam Kristus, apakah hidup yang kita jalani adalah hidup yang menunjukkan kemerdekaan di dalam Kristus? Atau justru sebaliknya?

Rasul Paulus melihat jemaat Galatia justru tidak hidup di dalam kemerdekaan dalam Kristus. Kemerdekaan tidak meresap ke dalam hati sehingga mereka mudah sekali berpaling dari Injil yang benar. Mereka tidak melihat kemerdekaan yang mereka miliki di dalam Kristus dan terpengaruh untuk hidup layaknya seorang budak lagi. Seperti apa wujudnya? Ajaran Yesus yang ditambah-tambahkan, yaitu ajaran bahwa untuk diselamatkan, percaya Tuhan Yesus saja tidaklah cukup. Perlu ditambahkan dengan perbuatan-perbuatan baik mereka, yaitu dengan melakukan serangkaian hukum Taurat, termasuk sunat. Mereka harus berjuang kembali melakukan ini dan itu supaya diselamatkan. Bisa jadi pemahaman ini juga terjadi di zaman sekarang. Orang-orang berpikir, masa iya, saya tidak ada kontribusi sama sekali untuk diselamatkan?

Timothy Keller berkata, “Tidak ada yang dapat kita lakukan yang akan membuat kita lebih atau kurang diterima oleh-Nya, jika kita berada di dalam Kristus. Inilah kebebasan!” Kebebasan sejati didapatkan saat kita telah diterima Kristus bukan karena performa kita, tetapi karena performa Kristus. Seperti yang Tuhan Yesus katakan, “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka.” (Yoh. 8:36). Hanya Kristus yang memerdekakan kita dan ketika berada di dalam Kristus kita benar-benar merdeka. Jadi, kerajinan kita dalam beribadah, memberikan perpuluhan, melayani, semua ini dilakukan bukan supaya dikasihi, diterima, diberkati, tetapi karena kita telah dikasihi, diterima, diberkati oleh Tuhan. Ini merupakan bentuk ketaatan yang penuh dengan kasih dan ucapan syukur.


Refleksi Diri:

  • Apakah Anda pernah berpikir bahwa keselamatan diperoleh karena usaha Anda? Setelah membaca renungan di atas, bagaimana pandangan Anda sekarang?
  • Apa artinya kemerdekaan di dalam Kristus bagi Anda sekarang?